22
2. Jenis Pelatihan Teknis Perpajakan
Menurut Chairudin Syah Nasution 2002:61 berbagai jenis pelatihan teknis perpajakan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal
Pajak untuk para pegawainya antara lain sebagai berikut: a. Diklat Penyesuaian Tugas DPT Dasar II Perpajakan
Merupakan pelatihan yang ditujukan bagi pegawai dengan latar belakang pendidikan paling tinggi Sekolah Menengah Atas
SMA, yang telah memenuhi masa kerja tertentu atau telah memperoleh gelar kesarjanaan pada saat bekerja, untuk diangkat
dalam sebuah jabatan struktural b. Diklat Penyesuaian Tugas DPT Dasar III Perpajakan
Merupakan pendidikan dan pelatihan perpajakan yang khusus bagi pegawai lulusab strata 1 dan 2 yang baru diterima bekerja pada
Direktorat Jenderal Pajak melalui kebijakan peenarikan pegawai baru. Setelah mengikuti DPT dasar III ini, barulah pegawai-pegawai
tersebut ditempatkan pada unit-unit kerja lingkungan Direktorat Jenderal Pajak. Sementara untuk pegawai lulusan Program Diploma
Perpajakan maupun Sekolah Tinggi Akuntansi Negara STAN telah mendapat pendidikan dan pelatihan perpajakan pada masa kuliah,
sehingga saat lulus kuliah mereka dapat langsung ditempatkan pada unit-unit kerja dilingkungan Direktorat Jenderal Pajak.
c. Diklat Teknis fungsional Pemeriksa Pajak Merupakan pendidikan dan pelatihan perpajakan khusus yang
23 diberikan kepada pejabat-pejabat atau pegawai yang diangkat jabatan
fungsional pemeriksa pajak. d. Diklat Teknis Substansi DTS I dan II Perpajakan
Merupakan pendidikan dan pelatihan teknis bagi pegawai honorer setinggi-tingginya lulusan SMA untuk diangkat sebagai
pegawai tetap Direktorat Jenderal Pajak. e. Diklat Teknis Pemeriksa Lapangan
Merupakan pendidikan dan pelatihan teknis mengenai tata cara melakukan pemeriksan pajak atau bagi pegawainya.
Dari berbagai pelatihan teknis perpajakan di atas, dapat dilihat bahwa pelatihan tersebut diterapkan untuk seluruh pegawai dari seluruh
latar belakang pendidikan. Dengan demikian Direktorat Jenderal Pajak telah mengusahakan semaksimal mungkin segala upaya untuk
meningkatkan pengetahuan serta keterampilan teknis perpajakan bagi pegawainya.
Selain itu ada hal yang perlu diperhatikan bagi pegawai pajak terutama pemeriksa pajak adalah Kemampuan Numerik. Pada hakikatnya
secara kemampuan manusia diciptakan tidak sama, ada yang memiliki kemampuan tinggi ada yang yang memiliki kemampuan rendah. Setiap
manusia pasti mempunyai kekuatan dan kelemahan pada satu atau berbagai bidang aktivitas tertentu. Sebagai mahluk yang mampu
mengelola lingkungan hidupnya maka kekuatan dan kelemahan manusia pada masing-masing bidang dapat dioptimalisasikan dengan cara
24 menempatkan individu dengan kemampuan tertentu pada bidang kerja
yang tepat sesuai dengan kemampuannya. Sementara itu kemampuan intelektual merupakan suatu daya yang
diperlukan untuk menjalankan kegiatan mental. Terdapat tujuh dimensi yang menyusunnya yaitu 1 kemampuan numerik, 2 pemahaman verbal,
3 kecepatan perseptual. 4 penalaran induktif, 5 penalaran deduktif, 6 visualisasi ruang dan 7 memori Robbins,1990:86 dalam Djazoeli
Sadhani,1999 Dengan demikian pengertian pelatihan teknis perpajakan dalam
penelitian ini adalah upaya pengembangan SDM yang ditujukan bagi Direktorat Jenderal Pajak, yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, pemahaman, serta keterampilan teknis dibidang perpajakan, agar dapat menunjang pelaksanaan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
D. Akuntabilitas