dan keturunan. Oleh karena itu kedudukan hukum Islam amat penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Setelah membahas mengenai unsur- unsur jarimah, kali ini penulis akan membahas mengenai macam- macam jarimah, yang paling penting adalah pembagian
yang ditinjau dari segi hukumannya. Jarimah ditinjau dari segi hukumannya terbagi kepada tiga bagian, yaitu jarimah hudud, jarimah qishash dan diat, dan jarimah ta’zir
1. Jarimah Hudud.
Kata hudud adalah jamak dari bahasa arab ”Hadd” yang berarti pencegah, pengekangan, larangan, dan kkarnanya ia merupakan suatu peraturan yang bersifat
membatasi atau mencegah atau undang- undang dari Allah berkenaan dengan hal- hal boleh halal dan terlarang haram. Dalam hukum islam, kata ”hudud” dibatasi untuk
hukuman karena tindak pidana yang disebutkan oleh alqur’an atau sunnah Nabi SAW, sedangkan hukuman lain ditetapkan dengan pertimbangan Qadhi atau
penguasa yang disebut ”Ta’zir” mempermalukan pelaku pidana.
84
Menurut Ahmad Wardi Muslich, didalam bukunya yang berjudul Hukum Pidana Islam, memberikan spesifikasi mengenai ciri khas jarimah hudud, yaitu:
85
a. Hukumannya tertentu dan terbatas, dalam arti bahwa hukuman tersebut telah
ditentukan oleh syara’ dan tidak ada batas minimal dan maksimal.
84
Abdur Rahman, Tindak Pidana Dalam Syari’at Islam. Jakarta: PT. Melton Putra, 1992. Cet ke-1, h.6.
85
Muslich. Pengantar Hukum.. h. x.
b. Hukuman tersebut merupakan hak Allah semata- mata, atau kalau ada hak
manusia disamping hak Allah maka hak Allah yang lebih dominan.
2. Jarimah Qishash dan Diat.
Jarimah qishash
dan diat adalah jarimah yang diancam dengan hukuman qishash atau diat. Baik qishash atau diat kedua- duanya adalah hukuman yang sudah
ditentukan oleh syara’. Perbedaannya dengan hukuman had adalah bahwa hukuman had merupakan hak Allah hak masyarakat, sedangkan qishash dan diat merupakan
hak manusia hak individu. Disamping itu, perbedaan yang lain adalah karena hukuman qishash dan diat merupakan hak manusia maka hukuman tersebut bisa
dimaafkan atau digugurkan oleh korban atau keluarganya, sedangkan hukuman had tidak bisa dimaafkan atau digugurkan. Mengenai jarimah qishash dan diat ini
dikenakan atas dua macam perbuatan pidana, yaitu: pembunuhan dan penganiayaan. Namun apabila diperluas, jumlahnya ada lima macam; pembunuhan sengaja,
pembunuhan menyerupai sengaja, pembunuhan karena kesalahan, penganiayaan sengaja, dan penganiayaan tidak sengaja.
3. Jarimah Ta’zir.