Anak Dibawah Umur Menurut Hukum Positif

1. pemeliharaan atas hak beragama Hifdzud dien. 2. pemeliharaan atas jiwa Hifdzud nafs. 3. pemeliharaan atas akal Hifdzud aql. 4. pemeliharaan atas harta Hifdzud mal. 5. pemeliharaan atas keturunan nasab Hifdzud nasl. 6. pemeliharaan atas kehormatan Hifdzud ’ird.

2. Anak Dibawah Umur Menurut Hukum Positif

Berbicara mengenai anak adalah sangat penting karena anak merupakan potensi nasib manusia dihari mendatang, dialah yang ikut berperan menentukan sejarah bangsa sekaligus cermin sikap hidup bangsa pada masa mendatang. 58 Anak dan generasi muda adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, karena anak merupakan bagian dari generasi muda. Selain anak, didalam generasi muda ada yang disebut renaja dan dewasa. Apa yang disebut generasi muda oleh Zakiah Darajat dibatasi sampai seorang anak berumur 25 tahun. Menurut beliau generasi muda terdiri atas masa kanak- kanak umur 0- 12 tahun, masa remaja umur 13- 20 tahun dan masa dewasa muda umur 21- 25 tahun. 59 57 www. Mail- archive.comkeluarga-islamhak anak dalam konvensi dan realita. 58 Wagiati Soetodjo,. Hukum Pidana Anak. Bandung: Refika Aditama, 2006. Bab II Gejala dan Timbulnya Kenakalan Anak Serta Batas Usia Pemidanaan Anak, cet. Pertama, h. 5. 59 Gatot Supramono,. Hukum Acara pengadilan Anak. Jakarta: Penerbit Djambatan, 2007, cet. ke-3, h. 1. Menurut Undang- undang No. 3 Tahun 2003 Tentang perlindungan Anak, yang dinyatakan dalam pasal 1 Ayat 1 bahwa anak adalah yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Sementara menurut Pasal 330 KUHPerdata BW, Belum Dewasa adalah mereka yang belum mencapai umur genap 21 tahun dan tidak lebih dahulu kawin. Dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 Tentang Kesejahteraan Anak disebutkan bahwa anak sampai batas usia sebelum mencapai umur 21 tahun dan belum pernah kawin masih tergolong anak di bawah umur. Sedangkan dalam sUndang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan memberikan batasan usia anak di bawah kekuasaan orangtua atau dibawah perwalian sebelum mencapai 18 tahun masih tergolong anak di bawah umur. Dalam Undang- undang Pemilu yang dikatakan anak di bawah umur adalah belum mencapai usia 17 tahun, sedangkan dalam konvensi PBB tentang Hak-Hak Anak memberikan batasan anak di bawah umur adalah di bawah umur 18 tahun. 60 Berbicara mengenai anak, perlu digaris bawahi bahwa Setiap anak berhak untuk hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, sesuai dengan Undang- undang Perlindungan Anak Nomor 23 tahun 2002 BAB III mengenai Hak dan Kewajiban Anak. Berikut merupakan hak- hak anak yang terkandung didalamnya: 61 60 http:meetabied.wordpress.com20091030kejahatan-asusila-bagi-anak-di-bawah-umur. 1. Berhak atas suatu nama sebagai identitas diri; 2. Setiap anak berhak untuk beribadah menurut agamanya, berpikir dan berekspresi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya, dalam bimbungan orangtua 3. Setiap anak berhak untuk mengetahui orangtuanya, dibesarkan, dan diasuh orangtuanya sendiri. 4. Setiap anak berhak untuk memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuia dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial. 5. Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya. 6. Setiap anak berhak menyatakan dan didengar pendapatnya, menerima, mencari, dan memberikan informasi sesuai dengan tingkat kecerdasannya dan usianya demi pengembangan dirinya sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan. 7. Setiap anak berhak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang, berfaul dengan anak sebaya, bermain, berrekrasi, dan berkreasi seesuia dengan minat, bakat, dan tingkat kecerdasanny ademi pengembangan diri. 8. Setiap anak yang menyandang cacat berhak untuk mmperoleh rehabilitasi, bantuan sosial dan pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial. 61 Himpunan Direksi Asa Mandiri. Undang- undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Jakarta: Asa Mandiri, 2008. Cet ke-1,. h. 24-27 9. Setiap anak berhak mendapat perlindungan dari perlakuan; diskriminasi, eksploitasi, penelantaran, kekejaman, kekearasan, dan penganiayaan serta dan ketidak adilan dan perlakuan salah lainnya. 10. Setiap anak berhak untuk diasuh oleh orangtuanya sendiri. 11. Setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari penyalahgunaan apapun dan penjatuhan hukuman yang tidak manusiawi. 12. Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku kekerasan seksual atau yang berhadapan dengan hukum berhak dirahasiakan. 13. Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku tindak pidana berhak mendapatkan bantuan hukum dan bantuan lainnya. Dan dalam Konvensi PBB tentang Hak- hak Anak yang ditanda tangani oleh Pemerintah RI tanggal 26 Januari 1990 batasan umur anak adalah dibawah umur 18 tahun. Sekarang mengenai hak- hak anak dapat dilihat dalam Konvensi PBB tersebut, sebagai berikut: 62 Hak- hak Anak dalam Konvensi PBB: 1. Memperoleh perlindungan dari bentuk diskriminasi dan hukuman. 2. Memperoleh perlindungan dan perawatan seperti untuk kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan. 3. Tugas negara untuk menghormati tanggung jawab, hak dan kewajiban orangtua serta keluarga. 62 Gatot Supramono, Hukum Acara Pengadilan Anak. Jakarta: Djambatan, 2007, cet ke-3. h. 5. 4. Negara mengakui hak hidup anak, serta kewajiban negara menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup anak. 5. Hak memperoleh kebangsaan, nama serta hak untuk mengetahui dan diasuh orangtuanya. 6. Hak memelihara jati diri termasuk kebangsaan, nama dan hubungan keluarga. 7. Hak anak untuk tinggal bersama orangtua 8. Kebebasan menyatakan pendapat atau pandangan. 9. Kebebasan untuk menghimpun, berkumpul dan berserikat. 10. Memperoleh informasi dan aneka ragam yang diperlukan. 11. Memperoleh perlindungan akibat kekerasan fisik, mental, penyalahgunaan, penelantaran atau perlakuan salah eksplisit serta penyalahgunaan seksual. 12. Memperoleh perllindungan hukum terhadap gangguan kehidupan pribadi, keluarga, surat menyurat atas serangan yang tidak sah. 13. Perlindungan anak yang tidak mempunyai orangtua menjadi kewajiban negara. 14. Perlindungan anak yang berstatus pengungsi. 15. Hak perawatan khusus bagi anak cacat. 16. Memperoleh pelayanan kesehatan. 17. Hak memperoleh manfaat jaminan sosial asuransi sosial. 18. Hak anak atas taraf hidup yang layak bagi pengembangan fisik, mental dan sisoal. 19. Hak anak atas pendidikan. 20. Hak anak untuk beristirahat dan bersenang- senang untuk terlibat dalam kegiatan bermain, berekreasi dan seni budaya. 21. Hak atas perlindungan dari eksploitasi ekonomi. 22. Perlindungan dari penggunaan obat terlarang. 23. Melindungi anak dari segala bentuk eksploitasi seksual. 24. Perlindungan terhadap penculikan dan penjualan atau perdagangan anak. 25. Melindungi anak terhadap semua bentuk eksploitasi terhadap segala aspek kesejahteraan anak. 26. Larangan penyiksaan, hukuman yang tidak manusiawi. 27. Hukum acara peradilan anak. 28. Hak memperoleh bantuan hukum baik didalam atau diluar pengadilan.

BAB III PELACURAN ANAK DIBAWAH UMUR

Dokumen yang terkait

Hak Asuh Anak Dibawah Umur Akibat Perceraian Orangtua(Studi Kasus 4 (empat) Putusan Pengadilan di Indonesia)

18 243 107

Analisis Yuridis Pengurusan Harta Kekayaan Anak Angkat Dibawah Umur pada WNI Keturunan Tionghoa (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor : 2161 K/PDT/2011)

2 91 130

Pertanggungjawaban Pidana Anak Menurut Hukum Pidana Positif Dan Hukum Pidana Islam

4 75 126

Tindak Pidana Narkotika anak dibawah umur dalam perspektif Hukum Islam Positif : (studi analisis putusan Pengadilan..)

1 10 83

Sanksi pidana pelecehan seksual antar anak di bawah umur menurut hukum islam dan hukum positif

0 13 61

PERLINDUNGAN ANAK HASIL ZINA MENURUT PERSEPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF

0 3 84

BAB III PENGAKUAN NASAB DAN STATUS HUKUM ANAK TEMUAN (AL-LAQITH) DALAM HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF A. Menurut Hukum Islam 1. Pengakuan Nasab Anak Temuan (Al-Laqith) - STUDI KOMPARATIF TENTANG ANAK TEMUAN (AL-LAQITH) MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF

0 0 32

BAB IV ANALISIS TERHADAP ANAK TEMUAN (AL-LAQITH) MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF - STUDI KOMPARATIF TENTANG ANAK TEMUAN (AL-LAQITH) MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF - Raden Intan Repository

0 0 6

ANALISIS TINDAK PIDANA PERAMPASAN KENDARAAN BERMOTOR YANG DILAKUKAN OLEH ANAK DIBAWAH UMUR MENURUT HUKUM POSITIF DI INDONESIA DAN HUKUM PIDANA ISLAM - eprint UIN Raden Fatah Palembang

0 1 107

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK YANG LAHIR DARI PERKAWINAN DIBAWAH TANGAN MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF - Unissula Repository

0 0 12