Anak Dibawah Umur Menurut Hukum Islam.

Daerah Perda. Ketentuan Pidana Didalam Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 8 Tahun 2005, Pasal 19 ayat 1 : ”Barang siapa melanggar ketentuan Pasal 2 ayat 1 dan ayat 2 Peraturan Daerah ini, diancam kurungan paling lama 3 tiga bulan atau denda setinggi- tingginya Rp. 15.000.000,- lima belas juta rupiah.” Sebagaimana isi dari Pasal 2 ayat 1 : ”Siapapun di Daerah dilarang baik secara sendiri ataupun bersama- sama untuk melakukan perbuatan pelacuran.” Terlihat bahwa, Perda Tangerang sudah menunjukan kearah yang lebih baik, dibandingkan dengan peraturan yang secara umum telah diberlakukan didalam KUHP, yang mana secara nasional telah mengikat. Namun, tidak dapat memberikan sanksi secara jelas untuk pelacuran diluar kawin. KUHP tidak melarang prostitusi, tetapi hanya melarang mucikari germo. Larangan melakukan profesi mucikari terdapat dalam pasal 296 KUHP. Yang menentukan bahwa :”Barang siapa dengan sengaja menyebabkan atau memudahkan perbuatan cabul dengan orang lain dan menjadikannya sebagai pencaharian atau kebiasaan, diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun enam bulan atau pidana denda paling banyak lima belas ribu.” 44

B. ANAK DIBAWAH UMUR

1. Anak Dibawah Umur Menurut Hukum Islam.

44 Soenarto Soerodibroto., KUHP KUHAP dilengkapi Yurisprudensi Mahkamah Agung dan Hoge Raad, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003, Cet. VIII,. h. 177. Anak adalah karunia Allah yang suci sebagai hasil perkawinan antara ayah dan ibu. Tempat bergantung di hari tua, generasi penerus cita- cita orangtua. Rasulullah saw dalam salah satu hadits menyebutkan anak sebagai buah hati. 45 ةﺮﻄ ا ﻰ ﺪ ﻮ دﻮ ﻮ آ ىﺬ ﺮ ا اور 46 Artinya : “Setiap anak yang dilahirkan adalah suci.” H.r. Tumudzi Dalam al- Qur’an disebutkan bahwa anak perempuan dan laki- laki adalah buah hati keluarga dengan iringan doa harapan menjadi pemimpin atau imam bagi orang- orang yang bertakwa. ☺ Artinya : Dan orang orang yang berkata: Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada Kami isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati Kami, dan Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. ”Anak” menurut segi bahasa adalah keturunan kedua sebagai hasil dari hubungan antara pria dan wanita. Adapun istilah kata ”Anak Adam” itu membawa 45 Fuaduddin. Pengasuhan Anak Dalam Keluarga Islam., Jakarta : 1999., hal. 25 46 ‘Aridhatu Al- Ahwadzi Bisyarhi. Shahih Tirmidzi, bab wasiat. h. 303 arti umum yaitu seluruh manusia. 47 Didalam bahasa Arab terdapat bermacam kata yang digunakan untuk arti ”anak” sekalipun terdapat ”perbedaan yang positif” didalam pemakaiannya. Kata- kata ”sinonim” ini tidak sepenuhnya sama artinya. Umpamanya kata ”Walad” artinya secara umum anak, tetapi dipakai untuk anak yang dilahirkan oleh manusia atau binatang yang bersangkutan. Jika dikatakan ”Waladi” artinya ’anak kandungku’ dan ”Walad hadzal heiwan” berarti ’anak binatang yang dilahirkan induknya’. 48 Ditemukan bahwa batas usia anak dan pertanggungjawaban pidananya dalam hukum Islam adalah di bawah usia 18 tahun perbuatan anak dapat dianggap melawan hukum, hanya keadaan tersebut dapat mempengaruhi pertanggungjawaban pidananya, sehingga perbuatan melanggar hukum oleh anak bisa dimaafkan atau bisa dikenakan hukuman, tetapi bukan hukuman pokok melainkan hukuman tazir. 49 Namun Ulama madzhab berbeda pendapat tentang batasan usia baligh seseorang yanng apabila melakukan suatu tindak kejahatan dapat dikenakan hukuman. Seperti apa yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Al- Tirmidzi ; ﻆ ﻰ ﺎ ا و ﻰ ا ﺔ ا ر ﻰ نﻮ ا و 50 47 Fuad Mohd. Fachruddin. Masalah Anak Dalam Hukum Islam Anak Kandung, Tiri, Angkat Dan Anak Zina., Jakarta : 1991., CV Pedoman Ilmu Jaya., hal. 24. 48 Ibid ; 26. 49 http:digilib.uin-suka.ac.idgdl.php?mod=browseop=readid=digilib-uinsuka-- ririirwand-1665 . 50 Syekh Imam Abi Ishak Ibrohim. Al-Muhadzib fi Fiqh al-Imam As-Syafi’i, juz II Dar al- Fikr. H. 267 Artinya: ”Ali r.a. meriwayatkan dari Nabi saw, bahwa beliau bersabda: tiga perkara yang dihapuskan hukuman darinya, yaitu : anak kecil sampai ia bermimpi, orang tidur sampai ia bangun, dan orang gila sampai ia sadar.” 51 Menurut Imam Syafi’i, batasan baligh untuk Laki-laki yaitu apabila ia sudah berumur lima belas tahun atau belum lima belas tahun namun sudah pernah mimpi yang menyebabkan mandi junub mengeluarkan sperma meskipun tanpa disebabkan mimpi. Sementara Imam Abu Hanifah sendiri membatasi kedewasaan kepada usia kepada laki- laki delapan belas tahun, dan menurut satu riwayat sembilan belas tahun, untuk perempuan tujuh belas tahun. Pendapat yang sama juga diungkapkan oleh madzhab Malikiyah. 52 Ada kriteria khusus yang dijadikan seseorang dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya: 53 a. Baligh, secara bahasa baligh berarti sampai. Adapun pengertian baligh berarti ketika masa kanak-kanak seseorang sudah berakhir dan memulai menginjak masa remaja yang sudah wajib melakukan hal-hal yang telah di gariskan oleh Agama. 51 Aridhatul al- Ahwadzi Bisyarhi. Shahih Tirmidzi. Dar al- Wahyu al- Muhammadi, 1989. Bab. Hudud,. h. 195 52 Ahmad Hanafi. Asas- Asas Hukum Pidana Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1993, cet ke-5. h. 369-370 53 http:rumahijo.wordpress.com20070720kriteria-dimana-seseorang-disebut-mukalaf . b. Berakal, Seorang mukalaf adalah sesorang yang mempunyai kejiwaan yang normal, yaitu yang bisa berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang normal lainnya. c. Tidak cacat panca indera mata dan telinga. Dari 4 kriteria di atas, apabila telah terpenuhi pada diri kita, maka wajib hukumnya bagi kita untuk melakukan apa yang telah diperintahkan oleh Agama. Namun tidak dijelaskan mengenai spesifikasinya, apakah mengenai masalah Ibadah, Mua’mmalah, ataupun Jinayah. Konsep yang dikemukakan oleh syari’at Islam tentang pertanggung-jawaban anak belum dewasa merupakan konsep yang baik sekali. Menurut Syari’at Islam pertanggung-jawaban pidana didasarkan atas dua perkara, yaitu; kekuatan berfikir dan pilihan iradah dan ikhtiar. Oleh karena itu kedudukan anak kecil berbeda- beda menurut perbedaan masa yang dilalui hidupnya, 54 mulai dari waktu kelahirannya sampai masa memilliki kedua perkara tersebut. Para fuqaha mengatakan bahwa masa tersebut ada tiga, yaitu: 55 1. Masa tidak- adanya kemampuan berfikir, yaitu masa ini dimulai sejak dilahirkan dan berakhir pada usia tujuh tahun, dengan kesepakatan para fuqaha. Seorang anak dianggap tidak mempunyai kemampuan berfikir, dan disebut dengan ”anak belum tamyiz”. 54 Ahmad Hanafi, Asas- Asas Hukum Pidana Islam. Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1993, cet ke-5,. h. 368. 55 Ibid, 369. 2. Masa kemampuan berfikir lemah, yaitu masa ini dimulai sejak usia tujuh tahun sampai mencapai kedewasaan baligh, para fuqaha meembatasinya dengan usia lima belas 15 tahun. 3. Masa kemampuan berfikir penuh, yaitu masa ini dimulai sejak seseorang anak mencapai usia kecerdikan sinnur- rusydi, atau dengan perkataan lain, setelah mencapai usia lima belas 15 tahun atau delapan belas 18 tahun. Terlepas dari masa usia seseorang anak, baik masih berada dalam kandungan atau pun sudah mencapai usia yang telah ditentukan oleh para fuqaha, untuk menjadi seseorang yang sudah dapat mempertanggung jawabakan pidananya. Maka harus dapat difahami, bahwa hak- hak anak menurut Islam terdiri dari dua hak dasar, yaitu: 56 1. Hak mendapatkan nama yang baik. Sesuai dengan sabda Nabi: ”engkau baguskan nama dan pendidikannya, kemudian tempatkan ia ditempat yang baik. ” 2. Hak mendapatkan kasih sayang. Berbeda halnya dengan pendapat diatas, menurut Qawaidul Fiqhiyah, hak anak dalam Islam pertama sekali secara umum dibicarakan dalam apa yang disebut sebagai Dharuriyatu Khams hak asasi dalam islam. Hak itu adalah lima hal yang perlu dipelihara sebagai hak setiap orang, yaitu: 57 56 Klenting. Blogspot.com200603Hak- hak Anak Dalam Islam. Pada tanggal . pukul 15:13. 1. pemeliharaan atas hak beragama Hifdzud dien. 2. pemeliharaan atas jiwa Hifdzud nafs. 3. pemeliharaan atas akal Hifdzud aql. 4. pemeliharaan atas harta Hifdzud mal. 5. pemeliharaan atas keturunan nasab Hifdzud nasl. 6. pemeliharaan atas kehormatan Hifdzud ’ird.

2. Anak Dibawah Umur Menurut Hukum Positif

Dokumen yang terkait

Hak Asuh Anak Dibawah Umur Akibat Perceraian Orangtua(Studi Kasus 4 (empat) Putusan Pengadilan di Indonesia)

18 243 107

Analisis Yuridis Pengurusan Harta Kekayaan Anak Angkat Dibawah Umur pada WNI Keturunan Tionghoa (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor : 2161 K/PDT/2011)

2 91 130

Pertanggungjawaban Pidana Anak Menurut Hukum Pidana Positif Dan Hukum Pidana Islam

4 75 126

Tindak Pidana Narkotika anak dibawah umur dalam perspektif Hukum Islam Positif : (studi analisis putusan Pengadilan..)

1 10 83

Sanksi pidana pelecehan seksual antar anak di bawah umur menurut hukum islam dan hukum positif

0 13 61

PERLINDUNGAN ANAK HASIL ZINA MENURUT PERSEPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF

0 3 84

BAB III PENGAKUAN NASAB DAN STATUS HUKUM ANAK TEMUAN (AL-LAQITH) DALAM HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF A. Menurut Hukum Islam 1. Pengakuan Nasab Anak Temuan (Al-Laqith) - STUDI KOMPARATIF TENTANG ANAK TEMUAN (AL-LAQITH) MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF

0 0 32

BAB IV ANALISIS TERHADAP ANAK TEMUAN (AL-LAQITH) MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF - STUDI KOMPARATIF TENTANG ANAK TEMUAN (AL-LAQITH) MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF - Raden Intan Repository

0 0 6

ANALISIS TINDAK PIDANA PERAMPASAN KENDARAAN BERMOTOR YANG DILAKUKAN OLEH ANAK DIBAWAH UMUR MENURUT HUKUM POSITIF DI INDONESIA DAN HUKUM PIDANA ISLAM - eprint UIN Raden Fatah Palembang

0 1 107

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK YANG LAHIR DARI PERKAWINAN DIBAWAH TANGAN MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF - Unissula Repository

0 0 12