Menurut Hukum Islam. Pemidanaan

BAB IV PEMIDANAAN

A. Pemidanaan

1. Menurut Hukum Islam.

Pemidanaan atau hukuman, dalam bahasa Arab disebut ‘uqubat. Lafaz ini diambil dari lafaz عاقب 74 yang sinonimnya جزا سواء بما فعل, artinya: 74 Ali Mutahar, Kamus Mutahar Arab- Indonesia. Jakarta: PT. Ikrar Mandiri Abadi, 2005. Cet ke- 1, h. 735. membalasnya sesuai dengan apa yang dilakukannya. 75 Dalam hukum Islam perbuatan yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain atau masyarakat, baik anggota badan maupun jiwa, harta, perasaan, keamanan, dapat dikatakan sebagai perbuatan jarimah. Jarimah berasal dari kata م ﺮ 76 yang sinonimnya ﻄ و آ artinya: berusaha dan bekerja, pengertian usaha disini adalah usaha yang tidak baik. Pengertian jarimah tersebut adalah pengertian yang umum, dimana jarimah itu disamakan dengan ﺬ ا atau dosa dan ﺔ ﻄ ا atau kesalahan, karena pngertian akat- kata tersebut adalah pelanggaran terhadap perintah dan larangan terhadap agama, baik pelanggaran tersebut mengakibatkan hukuman duniawi maupun ukhrawi. 77 Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa Islam menyebut kata pemidanaan dengan menggunakan kata Jarimah atau tindak pidana dan Uqubah atau hukumannya. Pengertian jarimah sebagaimana dikemukakan oleh Imam Al- Mawardi adalah sebagai berikut : ﺮ ﺰ وأ ﺪ ﺎﻬ ﻰ ﺎ ﷲا ﺮ ز ﺔ ﺮﺷ تارﻮﻈ ا ﺮ ا 78 75 http:hukum-Islam.co.cc?p=32 . 76 Abu Khalid, Kamus Arab- Indonesia Al- Huda. Surabaya: Fajar Mulya. Cet ke-1, h. 91. 77 Ahmad Wardi Muslich, Pengantar Dan Asas Hukum Pidana Islam Fikih Jinayah, Jakarta: Sinar Grafika Offfset, 2004, h, 9. 78 Al- Mawardi, al Ahkam As Sulthaniyah, Mesir: Maktabah Mustafa al Baby al Halaby, 1997 . Cet ke- 3, h. 219. ”Jarimah adalah perbuatan- perbuatan yang dilarang oleh syara’, yang diancam dengan hukuman had dan ta’zir.” Dalam istilah lain jarimah disebut juga dengan jinayah. Menurut Abdul Qadir Audah pengertian jinayah adalah : ﺎ ﺮﺷ مﺮ ا ﺔ ﺎ ﺎ , ﻚ ذ ﺮ وأ لﺎ وأ ﻰ ا و ءاﻮ 79 ”Jinayah adalah suatu istilah untuk perbuatan yang dilarang oleh syara’, baik perbuatan tersebut mengenai jiwa, harta, atau lainnya.” Dalam hukum Islam tujuan pokok dari penjatuhan hukuman ialah pencegahan ar- rad’u waz- zajru, pengajaran serta pendidikan al- islah wat- tahdzib. 80 Tujuan hukum pada umumnya adalah menegakan keadilan berdasarkan kemauan pencipta manusia sehingga terwujud ketertiban dan ketentraman masyarakat. 81 Hal ini berdasarkan dalil hukum surat Annisa ayat 65: ⌧ ⌧ ☺ ☺ ⌧ ☯ ☺ ☺ ☺ Artinya : 79 Abd Al- Qadir Audah, At- Tasyri’ Al- Jinaiy Al- Islamiy, Juz I, Dar Al- Kitab Al- ’Arabi, Deirut, tanpa tahun, h. 67. 80 A. Hanafi., Asas- asas hukum pidana Islam., Jakarta: Bulan Bintang, 1967, cet ke- 1.h. 279. 81 Zainuddin Ali, Hukum Pidana Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 2009, cet ke- 2. h. 11 ”Maka demi Tuhanmu, mereka pada hakekatnya tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” Mengenai tujuan pemidanaan sendiri, Islam mempunyai tujuan yang memang akan dicapai dalam pemberian sanksi hukumannya. Yaitu : 1. Perbaikan dan Pendidikan , 82 adalah untuk mendidik pelaku jarimah agar ia menjadi orang yang baik dan menyadari kesalahannya. Setelah mendapatkan hukuman, diharapkan akan timbul dalam diri pelaku suatu kesadaran, sehingga pelaku tidak akan mengulangi perbuatan jarimah lagi. 2. Pencegahan, 83 adalah menahan orang yang berbuat jarimah agar ia tidak mengulangi perbuatan jarimahnya, atau agar ia tidak terus- menerus melakukan jarimah tersebut. Pencegahan juga mengandung arti lain, yaitu mencegah orang lain selain pelaku agar tidak ikut- ikutan melakukan jarimah, sebab ia bisa mengetahui bahwa hukuman yang dikenakan kepada pelaku juga akan dikenakan terhadap orang lain yang juga melakukan perbuatan yang sama. Berdasarkan tujuan hukum Islam diatas, dapat dirumuskan bahwa tujuan hukum pidana Islam adalah memelihara jiwa, akal, harta masyarakat secara umum, 82 http:hukum-Islam.co.cc?p=32 . 83 Ahmad Wardi Muslich, Pengantar Hukum Pidana Islam, Fikih Jinayah,. Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2004, cet ke- 1. h. 137 dan keturunan. Oleh karena itu kedudukan hukum Islam amat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Setelah membahas mengenai unsur- unsur jarimah, kali ini penulis akan membahas mengenai macam- macam jarimah, yang paling penting adalah pembagian yang ditinjau dari segi hukumannya. Jarimah ditinjau dari segi hukumannya terbagi kepada tiga bagian, yaitu jarimah hudud, jarimah qishash dan diat, dan jarimah ta’zir

1. Jarimah Hudud.

Dokumen yang terkait

Hak Asuh Anak Dibawah Umur Akibat Perceraian Orangtua(Studi Kasus 4 (empat) Putusan Pengadilan di Indonesia)

18 243 107

Analisis Yuridis Pengurusan Harta Kekayaan Anak Angkat Dibawah Umur pada WNI Keturunan Tionghoa (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor : 2161 K/PDT/2011)

2 91 130

Pertanggungjawaban Pidana Anak Menurut Hukum Pidana Positif Dan Hukum Pidana Islam

4 75 126

Tindak Pidana Narkotika anak dibawah umur dalam perspektif Hukum Islam Positif : (studi analisis putusan Pengadilan..)

1 10 83

Sanksi pidana pelecehan seksual antar anak di bawah umur menurut hukum islam dan hukum positif

0 13 61

PERLINDUNGAN ANAK HASIL ZINA MENURUT PERSEPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF

0 3 84

BAB III PENGAKUAN NASAB DAN STATUS HUKUM ANAK TEMUAN (AL-LAQITH) DALAM HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF A. Menurut Hukum Islam 1. Pengakuan Nasab Anak Temuan (Al-Laqith) - STUDI KOMPARATIF TENTANG ANAK TEMUAN (AL-LAQITH) MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF

0 0 32

BAB IV ANALISIS TERHADAP ANAK TEMUAN (AL-LAQITH) MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF - STUDI KOMPARATIF TENTANG ANAK TEMUAN (AL-LAQITH) MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF - Raden Intan Repository

0 0 6

ANALISIS TINDAK PIDANA PERAMPASAN KENDARAAN BERMOTOR YANG DILAKUKAN OLEH ANAK DIBAWAH UMUR MENURUT HUKUM POSITIF DI INDONESIA DAN HUKUM PIDANA ISLAM - eprint UIN Raden Fatah Palembang

0 1 107

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK YANG LAHIR DARI PERKAWINAN DIBAWAH TANGAN MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF - Unissula Repository

0 0 12