POLA KERJA TABUNG WAKAF INDONESIA DAN WAKALA AL-

BAB IV EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP

PERKEMBANGAN TABUNG WAKAF INDONESIA TWI

A. POLA KERJA TABUNG WAKAF INDONESIA DAN WAKALA AL-

WAKIF Secara organisasi, TWI masih berada di bawah naungan Yayasan Dompet Dhuafa Republika DDR. Hampir dari kesemua program yang ada pada TWI disinergikan dengan skema kegiatan DDR lainnya, yaitu mengikuti skema dana dari zakat, infak, dan sedekah. Begitu juga secara administrasi keuangan, TWI dalam hal ini hanya berfungsi sebagai penghimpun dana wakaf. Setiap program yang telah direncanakan TWI harus diusulkan dan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari DDR. Program yang memerlukan investasi wakaf uang diatas Rp 100 juta harus terlebih dahulu disetujui oleh DDR. 1 Sebagai salah satu upaya mengembangkan nilai wakaf uang yang dihimpunnya, TWI mengahadirkan produk wakala, yaitu produk pengelolaan mata uang dinar dan dirham. Nilai pokok dari wakaf uang yang dihimpunnya diharapkan akan semakin banyak menghasilkan manfaat yang pada gilirannya bisa dinikmati oleh masyarakat banyak. Selain melaksanakan fungsi utamanya 1 Rozalinda, “Pengelolaan Wakaf Uang pada Tabung Wakaf Indonesia TWI Dompet Dhuafa Republika”, artikel diakses pada 10 Agustus 2010 dari httpwww.google.com201005pengelolaan-wakaf-uang-pada-tabung-wakaf-indonesia-dompet- dhuafa-republika. html. 62 sebagai lembaga pengelola mata uang dinar dan dirham, Wakala Al-Wakif juga ikut membantu TWI melalui layanan bayar wakaf dengan dinar dan dirham yang dimiliki TWI. Wakala al-wakif sebagai salah satu unit yang berada dibawah naungan TWI membantu para wakif yang hendak menukarkan rupiahnya untuk berwakaf dengan koin dinar dan dirham. Layanan bayar wakaf dengan dinar dan dirham merupakan suatu inovasi terbaru yang dilakukan TWI. Keberadaan layanan ini hadir sejak Wakala Al-Wakif di TWI berdiri. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan masyarakat yang ingin berwakaf dengan dinar dan dirham sebagai salah satu bentuk sunnah rasul. Dengan ini, diharapkan nilai pokok dari wakaf uang semakin banyak menghasilkan manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Orang yang hendak mewakafkan hartanya dalam bentuk koin dinar dan dirham harus terlebih dahulu menukarkan mata uang rupiahnya ke Wakala Al- Wakif. Setelah ditukarkan, koin yang hendak diwakafkan tersebut diserahkan kepada TWI. TWI tidak membatasi berapa jumlah koin yang akan diwakafkan dan wakif berhak menentukan pada program apa koin tersebut akan disalurkan. Untuk selanjutnya, TWI memisahkan antara wakaf koin dan wakaf uang, lalu menyimpan koin tersebut di Save Deposit Box SDB yang dimilikinya. Jika akan digunakan barulah koin tersebut diambil kembali dari SDB dan ditukarkan kedalam bentuk mata uang rupiah, dari penukaran ini diharapkan ada nilai lebihnya. Setelah dikonversi tersebut TWI langsung mengelolanya keberbagai program yang dimiliknya, setelah itu surplus yang dihasilkan kemudian akan disalurkan kepada mauquf alaih. Wakala 1. Wakif menukarkan mata uang rupiah ke koin dinar atau dirham. 2. Setelah ditukarkan wakif menyerahkan koin dinar dan dirham untuk diwakafkan ke TWI. 3. TWI memisahkan antara koin dinar atau dirham dengan uang rupiah. 4. Koin dinar atau dirham disimpan di Safe Deposit Box 5. Ketika akan digunakan koin tersebut ditukarkan kembali kedalam mata uang rupiah di Wakala Al-Wakif. 6. Kemudian setelah ditukarkan uang tersebut masuk ke dana wakaf TWI. 7. Setelah itu, TWI mulai mengelola wakaf uang yang diperolehnya tersebut keberbagai program yang dimilikinya WAKIF al Wakif TWI Manajemen Investasi Koin Dinar dan dirham Uang Rp. SDB 1 2 Mauquf ‘Alaih 8 6 7 3 4 5 8. TWI mendistribusikan surplus dari pengelolaan wakaf tersebut kepada mauquf ‘alaih.

B. EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP