EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP

8. TWI mendistribusikan surplus dari pengelolaan wakaf tersebut kepada mauquf ‘alaih.

B. EFEKTIVITAS PERAN WAKALA AL-WAKIF TERHADAP

PERKEMBANGAN TABUNG WAKAF INDONESIA Efektivitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai sasaran-sasaran hasil akhir yang telah ditetapkan secara tepat. Pencapaian hasil akhir yang sesuai dengan target waktu yang yang telah ditetapkan dan ukuran maupun standar yang berlaku mencerminkan suatu perusahaan tersebut telah memperhatikan operasionalnya. 2 Efektivitas peran Wakala Al-Wakif terhadap Perkembangan TWI yang penulis maksud dapat dilihat dari dua faktor, yaitu dapat dilihat dari pertumbuhan jumlah wakif TWI dan dilihat dari penerimaan dana TWI tiap tahunnya. TABEL I JUMLAH WAKIF TWI DARI TAHUN 2005-2009 11 3 44 6 49 4 83 9 91 1 200 400 600 800 1000 2005 2006 2007 2008 2009 TAHUN JU M L A H W A K IF 2 Amirullah, dan Haris Budiyono, Pengantar Manajemen, ed. Ke-2, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004, h.8. Berdasarkan tabel diatas, jumlah wakif TWI dari tahun ke tahun cenderung meningkat, dimulai dari awal berdirinya TWI yaitu pada tahun 2005 hingga tahun 2009. Akan tetapi, tabel diatas menunjukkan bahwa peningkatan yang signifikan terjadi pada tahun 2008. Pada tahun 2007 jumlah wakif di TWI hanya 494 orang, sedangkan pada tahun 2008 jumlah wakif meningkat menjadi 839 orang, dan pada tahun 2009 jumlah wakif juga terus meningkat menjadi 911 orang. Hal ini, menunjukkan berdirinya Wakala Al-Wakif pada tahun 2008 tersebut telah ikut mempengaruhi pertumbuhan jumlah wakif di TWI. Adapun pengaruh tersebut antara lain dikarenakan respon yang cukup baik dari masyarakat terhadap koin dinar dan dirham, dan juga terhadap program layanan bayar wakaf dengan dinar dan dirham di TWI, yang mana koin dinar dan dirham tersebut diperoleh wakif dengan terlebih dahulu menukarkan mata uang rupiah yang dimiliknya ke Wakala Al-Wakif. 3 3 Wawancara pribadi dengan Mariana Ulfah, Jakarta, 3 Agustus 2010. Sumber: Data TWI PENJUALAN DINAR DIRHAM PERIODE AGUSTUS 2008 – JULI 2009 No Bulan Penjualan 2 dnr 1 dnr 12 dnr 14 dnr 1 khmsa 2 drhm 1 drhm 12 drhm 16 drhm 1 Agustus 159 14 7 2 September 311 19 3 317 3 Oktober 157 12 1 1 6 3 4 Nopember 98 2 1 3 101 5 Desember 431 6 1 22 106 6 Januari 105 2 15 75 7 Februari 149 6 40 81 8 Maret 128 10 14 49 9 April 17 2 3 7 13 10 Mei 67 9 4 1 60 6 12 11 Juni 83 7 13 8 3 18 12 Juli 100 8 2 10 18 10 Total Penjualan 1805 97 2 34 126 826 16 30 Rata-Rata Penjualan 150 8 3 11 69 1 3 Respon terhadap koin dinar dan dirham dapat dilihat dari penjualan koin-koin tersebut di Wakala Al-Wakif. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwasanya Wakala Al-Wakif tidak menjual koin 2 dinar pada periode tersebut, akan tetapi di tahun 2010 Wakala Al-Wakif telah menjual koin 2 dinar. Keseluruhan penjualan koin-koin pada periode tersebut telah mencapai 2936 koin dinar dan dirham. Total penjualan tersebut tentu sangatlah banyak diawal berdirinya wakala. Bahkan, dalam kurun waktu satu tahun Wakala Al-Wakif telah mampu mengembalikan modal usaha yang dipinjamnya dari Dompet Dhuafa Republika DDR sebesar Rp. 85 juta. Hal ini tentu menggembirakan bagi TWI, karena dengan mandirinya Wakala Al-Wakif maka tidak menutup kemungkinan akan membuat TWI semakin maju dalam menjalankan usahanya. Efektivitas Wakala Al-Wakif terhadap perkembangan TWI yang selanjutnya dilihat berdasarkan dana wakaf yang berhasil dihimpun TWI per tahunnya. Tabel II TOTAL PENERIMAAN WAKAF TUNAI TWI 2 .1 8 .9 2 .1 1 .3 1 3 .5 5 9 .2 8 1 .9 4 0. 2 1 8 .2 7 1 1 .9 4 3. 49 5 .7 7 7 3 .6 3 7 .7 .1 7 6 5 .4 4 4 .8 4 7 .0 5 5 1.000.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000 4.000.000.000 5.000.000.000 6.000.000.000 2005 2006 2007 2008 2009 2010 TAHUN RU P IAH Tabel II diatas menggambarkan total penerimaan wakaf tunai yang berhasil dihimpun TWI dari tahun 2005 hingga Juni 2010. Meskipun terdapat sejumlah wakif yang berwakaf dengan koin dinar dan dirham, total penerimaan dana wakaf tunai ini telah di konversi kedalam bentuk mata uang rupiah. Hal tersebut dimaksudkan agar lebih mudah dalam penyampaiannya. Berdasarkan tabel diatas, penerimaan dana TWI dari tahun ketahun cenderung meningkat, hanya saja pada tahun 2006 sedikit menurun. Namun, sejak berdirinya Wakala Al- Wakif pada tahun 2008 jumlah dana yang berhasil dihimpun TWI terus meningkat hingga per Juni 2010, dari Rp. 1.943.495.777 pada tahun 2008 mencapai Rp. 5.444.847.055 di tahun 2010. Sejak awal berdirinya pada tahun 2008 hingga Juni 2010, TWI berhasil mengumpulkan wakaf koin sebanyak 15 koin dinar dan 27 koin dirham. Sedangkan pada periode Juli 2009 hingga April 2010 TWI berhasil mengumpulkan wakaf koin sebanyak 7 koin dinar dan 24 koin dirham. Meskipun masih sangat sedikit jumlah koin yang diwakafkan dibandingkan dengan total penjualan koin dinar dan dirham diatas, koin-koin tersebut sangatlah berarti, terutama dari surplus yang dihasilkannya setelah beberapa tahun kemudian dikonversikan kedalam rupiah. Dengan banyaknya surplus yang dihasilkan tersebut maka akan semakin banyak mauquf ‘alaih yang dapat merasakan manfaatnya. Pada tahun 2009 TWI telah memberikan 3 dinar untuk mauquf ‘alaih binaan Masyarakat Mandiri MM. Koin tersebut diserahkan dengan akad hibah kepada MM. MM menjadikan tiga koin dinar tersebut sebagai tambahan modal bagi para pedagang bakso binaan MM yang ada di Cipinang.

C. PELUANG DAN HAMBATAN