KONSEP EFEKTIVITAS LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

A. KONSEP EFEKTIVITAS

Dua konsep utama untuk mengukur prestasi kerja performance manajemen adalah efisiensi dan efektivitas. Efektivitas berasal dari kata efektif yang mempunyai beberapa arti diantara lain: 1 ada efeknya akibat, pengaruh, dan kesan, 2 manjurmujarrab, 3 membawa hasil, berhasil guna usaha tindakan dan mulai berlaku. Menurut ahli manajemen, Peter Drucker, efektivitas erat kaitannya dengan efisiensi. Efisiensi berarti mengerjakan sesuatu dengan benar doing the right, sedangkan efektivitas adalah mengerjakan sesuatu yang benar doing the right things. 1 Dalam bahasa yang sederhana lagi dapat kita artikan bahwa efisiensi adalah kemampuan suatu perubahan dalam menggunakan sumber daya dengan benar dan tidak ada pemborosan. Sebaliknya efektivitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai sasaran-sasaran hasil akhir yang telah ditetapkan secara cepat. Dalam kamus istilah ekonomi, efektivitas adalah suatu besaran atau angka untuk menunjukkan sampai seberapa jauh sasaran target tercapai. 2 Menurut Amin Widjaja, efektivitas adalah berhubungan dengan penentuan apakah tujuan 1 T. Hani Handoko, Manajemen, ed.II Yogyakarta: BPEF, 1993, h.7. 2 Ety Rochaety dan Ratih Tresnati, Kamus Istilah Ekonomi Jakarta: Bumi Aksara, 2005, h. 71. 15 perusahaan yang telah ditetapkan tercapai. 3 Sementara itu, Tjukir P. Tawat mengatakan bahwa efektivitas adalah kemampuan suatu unit kerja untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 4 Untuk mencapai efektivitas kerja atau efisiensi haruslah dipenuhi syarat atau ukuran sebagai berikut: a. Berhasil guna, yakni untuk menyatakan bahwa kegiatan telah dilaksanakan dengan tepat dalam arti target tercapai sesuai dengan waktu yang ditetapkan. b. Ekonomis, ialah menyebutkan bahwa dalam usaha pencapaian efektif itu, maka tenaga kerja material, peralatan, waktu, keuangan, dan lain sebagainya telah dipergunakan dengan secepat-cepatnya sebagaimana yang telah ditetapkan dalam perencanaan dan tidak adanya pemborosan serta penyelewengan. c. Pelaksanaan kerja yang bertanggung jawab, yakni untuk membuktikan bahwa dalam pelaksana kerja, sumber-sumber telah dimanfaatkan dengan setepat- tepatnya haruslah dilaksanakan dengan bertanggung jawab sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. d. Pembagian kerja yang nyata, yakni pelaksanaan kerja dibagi berdasarkan beban kerja dan waktu yang tersedia. 3 Hasan Sadili, Ensiklopedi Bahasa Indonesia, Jilid. II Jakarta: Ichtiar baru-Van Hoeve, 1980, h. 134. 4 Ibid. e. Rasionalitas, wewenang dan tanggung jawab, artinya wewenang harus seimbang dengan tanggung jawab dan harus dihindari adanya dominasi oleh satu pihak atas pihak lainnya. f. Prosedur kerja yang praktis, yakni untuk menegaskan bahwa kegiatan kerja adalah kegiatan yang praktis, maka target efektif dan ekonomis pelaksanaan kerja yang dapat dipertanggung jawabkan serta pelayanan kerja yang memuaskan tersebut haruslah kegiatan operasional yang dapat dilaksanakan dengan lancar. 5 Jika suatu rencana perubahan atau kelompok kerja memenuhi kriteria diatas, maka suatu rencana tersebut menjadi efektif sesuai yang diharapkan, maka untuk lebih mengarahkannya harus ada pemberdayaan agar yang lemah menjadi mandiri.

B. KONSEP WAKALA