SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TABUNG WAKAF INDONESIA

BAB III GAMBARAN UMUM

A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TABUNG WAKAF INDONESIA

Tabung Wakaf Indonesia TWI adalah salah satu lembaga wakaf yang ada di Indonesia. TWI berdiri pada tanggal 14 Juli 2005. TWI didirikan oleh Dompet Dhuafa Republika DDR yang merupakan lembaga amil zakat nasional LAZNAS. Pada dasarnya, pengelolaan harta wakaf, baik benda tidak bergerak, maupun wakaf benda bergerak telah dilakukan oleh DDR sejak tahun 2001. Pada tahun tersebut DDR berhasil menghimpun dana wakaf uang sebesar Rp. 86.968.000,00 dan meningkat menjadi Rp.822.541.600,00 pada tahun 2002. Peningkatan jumlah dana wakaf pada tahun tersebut karena adanya pengaruh keluarnya fatwa MUI tentang wakaf uang pada tanggal 11 Mei 2002. Jumlah dana wakaf uang yang dihimpun DDR terus meningkat tiap tahunnya, terlebih lagi pada saat terjadinya pembahasan dan pensahan undang-undang wakaf pada tahun 2004. Peningkatannya pada tahun tersebut sangat signifikan yaitu mencapai Rp. 7.443.389.785,00. Melihat potensi wakaf uang yang besar ini, maka kemudian DDR melaunching unit baru yang bernama Tabung Wakaf Indonesia TWI. TWI merupakan badan unit atau badan otonom dengan landasan badan hukum Dompet Dhuafa Republika serta merupakan badan hukum yayasan yang telah kredibel dan memenuhi persyaratan sebagai nazhir wakaf sebagaimana dimaksud Undang-undang Wakaf, yaitu sebagai nazhir wakaf berbentuk badan hukum 39 Indonesia yang dibentuk sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan bergerak di bidang sosial, pendidikan, kemasyarakatan, dan keagamaan Islam. Pendirian lembaga pengelola wakaf ini adalah untuk mewujudkan sebuah lembaga nazhir wakaf dengan model suatu lembaga keuangan yang dapat melakukan kegiatan mobilisasi penghimpunan harta benda dan dana wakaf guna memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat. Untuk itu, TWI diharapkan dapat mengoptimalisasi wakaf sehingga dapat menjadi penggerak perekonomian umat. TWI mempunyai visi “menjadi lembaga wakaf berorientasi global yang mampu menjadikan wakaf sebagai salah satu pilar kebangkitan ekonomi umat yang berbasiskan sistem ekonomi berkeadilan” sedangkan misi TWI adalah “mendorong pertumbuhan ekonomi umat serta optimalisasi peran wakaf dalam sektor sosial dan produktif”. Kegiatan utama TWI adalah melakukan kegiatan menghimpun harta benda wakaf baik berupa benda tidak bergerak, maupun benda bergerak dan melakukan pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf yang telah dihimpunnya untuk kepentingan ummat. Akan tetapi, sebagai lembaga pengelolaan dan penerimaan wakaf kontemporer, TWI lebih menitikberatkan pada penerimaan dan pengelolaan barang wakaf uang. Seiring dengan perkembangannya, banyak sekali yang telah dilakukan TWI untuk pembangunan sosial dan pemberdayaan ekonomi dalam masyarakat. Hal ini didorong dengan manajemen pengelolaan yang baik yang telah dilakukan TWI. TWI memiliki program-program yang dapat dinilai tepat sasaran. Program yang ada di TWI tertuang dalam program wakaf produktif, wakaf sosial, dan wakaf terpadu, yaitu perpaduan antara wakaf produktif dan sosial. Manfaat wakaf yang disalurkan TWI tidak hanya dapat dirasakan oleh masyarakat di perkotaan tetapi juga dapat dirasakan oleh masyarakat di desa-desa. Adapun manfaat yang telah banyak dirasakannya oleh umat antara lain lewat program Smart Ekselensia yang dimilikinya, yaitu sekolah model yang dibentuk Yayasan Dompet Dhuafa Republika dengan peserta didik yang berasal dari anak-anak yang memiliki potensi kecerdasan akademik dan kecerdasan lainnya. Smart Ekselensia ini merupakan sekolah gratis yang pendiriannya telah dibiayai dari dana wakaf yang dihimpun TWI. Hingga saat ini, Smart Ekselensia telah menampung 175 siswa dari 20 propinsi yang berasal dari keluarga tidak mampu. Manfaat lain yang dapat dirasakan oleh masyarakat antara lain terdapat pada program pengembangan kebun produktif berupa pohon kakao dan kelapa di Kecamatan Totikum Kabupaten Banggai, Kepulauan Sulawesi Tengah. Hasil dari perkebunan yang dibiayai dari wakaf uang ini disalurkan untuk biaya operasional SMU Pertama Mansamat. Selain itu, program ini secara tidak langsung telah memberikan kesempatan pada masyarakat setempat untuk meningkatkan kesejahrteraan hidup mereka dengan menjadi tenaga kerja yang mengelola kebun tersebut. Selama lima tahun berdiri TWI terus berupaya lebih baik lagi dalam menjalankan amanahnya sebagai nazir. TWI pun terus berinovasi pada setiap program yang dimilikinya tentunya dengan tetap mengikuti aturan-aturan syariah tentang wakaf ini. Untuk mengembangkan usahanya tersebut, saat ini TWI menyediakan produk wakala yang berfungsi sebagai tempat pengelolaan mata uang dinar dan dirham. Dari wakala ini nilai pokok dari wakaf uang yang dihimpun TWI diharapkan semakin banyak dapat menghasilkan “buah” yang pada gilirannya bisa dinikmati oleh masyarakat banyak.

B. MEKANISME KINERJA TWI