Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Praktek Pengupahan Outsourcing PT.

87

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan-pembahasan sebelumnya, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam ekonomi Islam, upah ujrah merupakan bagian dari Ijarah. Di dalam pelaksanannya ada syarat dan ketentuan yang mengikat kedua belah pihak, baik pemberi upah dan yang menerimanya. Dalam hal besar kecilnya upah, Islam mengakui terjadinya perbedaan dikarenakan beberapa sebab seperti, perbedaan jenis pekerjaan, perbedaan kemampuan, keahlian, dan pendidikan,

2. Upah yang diberikan kepada tenaga kerja outsourcing di PT. Permata

Indonesia mengikuti peraturan yang ada di perusahaan pengguna jasa outsourcing klien. Aturan yang yang diikuti oleh PT. Permata Indonesia dalam hal pengupahan adalah waktu pembayaran dan besarnya upah tenaga kerja outsourcing. Upah pokok karyawan tidak ada pemotongan oleh PT. Permata Indonesia. Adapun pemotongan dari upah pokok karyawan hal itu digunakan untuk Jamsostek sebesar 2 dan 4,24 nya menjadi beban perusahaan pengguna jasa outsourcing klien. PT. Permata Indonesia tidak mengambil keuntungan dari upah pokok karyawan, namun keuntungannya diperoleh dari fee manajemen. Fee manajemen adalah biaya atau bayaran 87 88 yang diterima PT. Permata Indonesia dari klien atas jasa penyediaan tenaga kerja. Fee managemen itu tidak ada hubungannya dengan tenaga kerja, akan tetapi hubungannya antara PT. Permata Indonesia dengan perusahaan pengguna jasa klien. Selain upah, hak-hak tenaga kerja outsourcing yang diberikan oleh PT. Permata Indonesia adalah hak Jamsostek, Hak Asuransi, dan mendapat THR. 3. Secara umum praktek pengupahan outsourcing yang diberlakukan PT. Permata Indonesia terhadap tenaga kerja outsourcing nya telah memenuhi aspek-aspek Syariah Islam antara lain ditinjau dari perjanjian kerjanya, karena masalah upah diputuskan oleh mereka yang mengadakan perjanjian kerja. Dalam melaksanakan perjanjian kerja, PT. Permata Indonesia memberikan kejelasan kepada tenaga kerja outsourcing baik dari aspek bentuk dan jenis kerjanya, masa kerjanya, maupun upah yang diberikan. Sebagaiman Islam sangat menekankan dalam hal pengupahan harus dengan rasa keadilan dan tidak ada unsur kedzaliman. Pada prinsipnya dalam praktek pengupahan adalah ‘an taradhin, yaitu kedua belah pihak saling ridha yang disepakati di awal perjanjian.

B. Saran-saran

Sebagai program perbaikan kedepan, penulis memberi saran-saran kepada PT. Permata Indonesia sebagai berikut : 89 1. PT. Permata Indonesia hendaknya senantiasa menjaga hubungan baik antara tenga kerja outsourcing maupun dengan para klien, karena mereka adalah mitra-mitra kerja yang mendukung perkembangan bisnis outsourcing 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia SDM baik dari karyawan PT. Permata Indonesia maupun dari para tenaga kerja yang direkrut, mengingat faktor SDM memiliki dampak yang signifikan dalam mendorong sebuah kinerja perusahaan kearah yang lebih baik dan supaya tenaga kerja yang disalurkan mempunyai skill dan ada harganya di mata para klien atau perusahaan pengguna jasa outsourcing 3. Meningkatkan kembali pelayanan, baik dari segi pembayaran upah, pemenuhan hak-hak para tenaga kerja outsourcing lainnya. Karena dengan memenuhi hak-hak dasar tenaga kerja, maka akan meningkatkan kinerja para tenaga kerja dan hal itu sangat di cintai Allah SWT dan Rasul-Nya.

BAB II UPAH DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

A. Pengertian Upah dalam Perspektif Ekonomi Islam

Dalam kacamata Islam, upah dimasukan ke dalam wilayah fiqh muamalat, yakni dalam pembahasan tentang ujarah. Menurut bahasa, ujrah berarti upah. Sedangkan menurut tata bahasa, ujrah ةﺮﺟأ atau ijarah ةرﺎﺟا atau ajaarah ةرﺎﺟا dan yang fasih adalah ijarah, yakni masdar sam’i dari fi’il ajara ﺮﺟا dan ini menurut pendapat yang sahih. 1 Pendapat lain mengemukakan bahwa ujrah berasal kata al-ajru yang berarti al-iwadhu ganti. Dengan sendirinya, lafaz al-tsawab pahala bisa dikaitkan dengan upah. Mengingat, al-tsawab pahala merupakan imbalan atas sesuatu pekerjaan baik. 2 Ujrah atau upah diartikan sebagai pemilikan jasa dari seorang ajir orang yang dikontrak tenaganya oleh musta’jir orang yang mengontrak tenaga. Ijarah merupakan transaksi terhadapa jasa tertentu dengan disertai kompensasi. 3 Kompensasi imbalan inilah yang kemudian disebut ujrah. Lafaz ujrah mempunyai pengertian umum yang meliputi upah atas pemanfaatan suatu benda atau imbalan dari suatu kegiatan. 1 Abdurrahman al-Jaziri, Fiqh Empat Mazhab, alih bahasa oleh Drs. H. Moh. Zuhri Dipl. Tafl, et. al., Semarang: as-Syifa, 1994, cet. Ke-2, h. 166 2 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Alih Bahasa oleh H. Kamaludin A. Marjuki, Bandung: Al Maarif, 1997, cet 7, jilid 13, h. 15 3 Taqyudin an-Nabahani, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Islam, Surabaya: Risalah Gusti, 1996, h. 83 13