PENDAHULUAN UPAH DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

3 upah murah. 4 Para tenaga kerja buruh tidak mendapat perlakuan dan porsi yang layak sebagai manusia yang bermartabat dalam proses produksi dan dinamika perekonomian. Mereka hanya dipandang sebagai alat produksi yang hampir-hampir tak jauh berbeda dengan mesin produksi lainnya. 5 Ketika para buruh hanya memiliki sumber pendapatan berupa gaji upah, maka pencapaian kesejahteraan bergantung pada kemampuan gaji dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Dalam kenyataanya, jumlah gaji relatif tetap, sementara itu kebutuhan hidup selalu bertambah adanya bencana, sakit, sekolah, tambah anak, harga barang naik, listrik, telepon, biaya transportasi, dan lain-lain.. Hal ini menyebabkan kualitas kesejahteraan rakyat termasuk buruh semakin rendah. 6 Ironis memang, disatu sisi perusahaan butuh SDM yang berkualitas dan yang mempunyai etos kerja tinggi namun disisi lain mereka tidak menghargai para pekerja. Padahal Islam sangat memperhatikan nasib tenaga kerja buruh. Perhatikanlah bagaimana Islam menjadikannya sebagai kekasih Allah. Suatu ketika, seorang buruh dari kalangan Anshar lewat dihadapan Rosululloh saw. Lalu beliau saw melihat tangannya yang kasar, dan bertanya, “Apa ini yang terjadi dengan tanganmu?” Ia menjawab, “Ini bekas sekop yang kugunakan 4 Anjar Priandoyo, ”Delapan Pertanyaan Tentang Outsourcing tenaga kerja”, artikel di akses pada 16 oktober 2009 pada http:priandoyo.wordpress.com 5 Eggi Sudjana, Bayarlah Upah Sebelum Keringatnya Kering Jakarta: Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia PPMI, 2000, h.11. 6 Wisnu Sudibjo , “ Syariat Islam Dalam Persoalan Tenaga Kerja ” artikel diakses pada 16 oktober 2009 dari http:wisnusudibjo.wordpress.com 4 untuk bekerja dan menafkahi keluargaku.” Spontan Rasulullah saw menggamit tangan buruh itu, menciumnya dan mengangkatnya tinggi-tinggi di hadapan para sahabat beliau, sambil berkata, “Inilah tangan yang dicintai Allah” Dalam riwayat lain, beliau saw berkata, “Inilah tangan yang tidak akan disentuh api neraka”. 7 Kisah tersebut menggambarkan bahwa Islam begitu menghargai dan mengangkat derajat para tenaga kerja buruh. Masalah tenaga kerja buruh memang suatu masalah yang sangat kompleks dan sangat urgen yang mesti dapat perhatian khusus, karena maju mundurnya bisnis perusahaan pada khususnya dan perekonomian pada umumnya tidak lepas dari peran para tenaga kerja sumber daya manusia. Oleh sebab itu, penulis mengangkatnya menjadi sebuah judul skripsi: Sistem Pengupahan Outsourcing Pada PT. Permata Indonesia Dalam Perspektif Ekonomi Islam.

B. Identifikasi Masalah

Istilah outsourcing belakangan ini memang sering diperbincangkan oleh berbagai kalangan, khususnya kaum buruh tenaga kerja yang menolaknya dengan anggapan outsourcing merupakan wujud dari pengingkaran serta penghilangan hak-hak dasar pekerja seperti hak dalam gaji upah, perlindungan kesehatan, perlindungan ekonomi serta perlindungan keselamatan kerja. 7 Baqir Sharif Qarashi, Hak dan Peran Pekerja Dalam Islam Jakarta: Al-Huda, 2007, h. 235.