resosialisasi serta bimbingan lanjut bagi para gelandangan dan pengemis agar mampu mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat
serta pengkajian dan penyiapan standar pelayanan dan rujukan.
Panti Sosial Bina Karya PSBK “Pangudi Luhur”, memiliki tujuan agar terbina dan berkembangnya tata kehidupan dan penghidupan sosial
bagi gelandangan dan pengemis dan meliputi pulihnya kembali rasa harga diri, kepercayaan diri, tanggung jawab sosial, serta mau dan mampu
melaksanakan fungsi sosialnya dalam kehidupan dan penghidupan bermasyarakat.
2. Fungsi
Fungsi dari Panti Sosial Bina Karya PSBK “Pangudi Luhur” adalah memberikan bimbingan, pelayanan dan rehabilitasi sosial yang bersifat
preventif, kuratif, rehabilitatif, promotif dalam bentuk bimbingan fisik, mental, sosial, pelatihan keteranpilan, resosialisasi serta bimbingan lanjut
bagi para gelandangan dan pengemis agar mampu mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan dan penghidupan masyarakat serta pengkajian dan
penyiapan standar pelayanan dan rujukan.
E. Sasaran pelayanan
Sasaran palayanan dari Panti Sosial Bina Karya PSBK Pangudi Luhur adalah sebagai berikut:
1. Gelandangan
2. Pengemis
3. Anak yang orang tuanya menjadi galandangan dan pengemis
4. Pemulung yang menggelandang
5. Pengemis yang menggelandang
6. Pedagang asongan yang menggelandang
F. Struktur dan Tata Kerja
Berdasarkan keputusan Menteri Sosial RI Nomor.59 HUK 2003 tertanggal 23 juli 2003, tentang Organisasi dan Tata Kerja panti sosial
dilingkungan Departemen Sosial RI. Panti Sosial Bina Karya PSBK “Pangudi Luhur” dipimpin oleh seorang kepala panti dibantu oleh kepala
bagian tata usaha, dua kepala seksi dan kelompok jabatan fungsional. Adapun struktur organisasi di Panti Sosial Bina Karya PSBK “pangudi luhur” adalah
sebagai mana bagian di bawah ini:
STRUKTUR ORGANISASI PANTI SOSIAL BINA KARYA PANGUDI LUHUR BEKASI
3
3
Sumber:
Tata Usaha PSBK ”Pangudi Luhur” Bekasi Tahun 2009
K E P A L A
Drs. Sebak Singkali
KA.SUB.BAGIAN TATA USAHA
Drs. Lusinto
KA.SIE PROG ADVOKASI SOSIAL
Dra. Dewi Kamia
KA.SIE REHABILITASI SOSIAL
Cecep, S.Sos
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Dra. Shinta Lestari
Drs. Alimin
KEPALA INTALASI PRODUKSI
Keterangan bagan struktur organisasi PSBK “Pangudi Luhur” Bekasi 1.
Kepala Panti
Mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan rehabilitasi gelandangan dan pengemis.
2.
Sub.Bagian Tata Usaha
Mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan umum dan rumah
tangga serta kehumasan. 3.
Seksi Program dan Advokasi Sosial
Bertugas yaitu menyiapkan bahan rencana program kegiatan tahunan pemberian informasi dan advokasi, pengkajian dan penyiapan
standar pelayanan serta melakukan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan pelayanan dan rehabilitasi sosial.
4.
Seksi Rehabilitasi Sosial
Mempunyai tugas melakukan registrasi, observasi, identifikasi, pemeliharaan jasmani dan penetapan diagnosa, perawatan, bimbingan
pengetahuan dasar pendidikan, mental, sosial, fisik, keterampilan, resosialisasi, penyaluran, dan bimbingan lanjutan.
5. Kelompok Jabatan Fungsional
Mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
6. Instalasi Produksi
Mempunyai tugas kegiatan keterampilan kerja yang bersifat ekonomi, produktif bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial pasca
rehabilitasi agar mampu berperan aktif dalam masyarakat.
G. Personalia 1. Komposisi pegawai menurut kedudukan dan jabatan
Pegawai panti sosial bina karya PSBK “Pangudi Luhur” Bekasi adalah
berjumlah 64 orang, terbagi dalam jabatan struktural dan jabatan fungsional. Komposisi pegawai PSBK “Pangudi Luhur” Bekasi, menurut kedudukan dan
jabatan ditunjukan pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Komposisi pegawai PSBK “Pangudi Luhur” Bekasi
Menurut kedudukan dan jabatan Tahun 2009
4
No. Kedudukan
Jabatan Jumlah
Struktural Fungsional
1. Kepala Panti
1 -
1 2.
Ka. Subbag TU 1
- 1
3. Ka. Sie. Rehsos
1 -
1 4.
Ka.Sie. PAS 1
- 1
5. Sub.Bag Tata Usaha
22 -
22 6.
Seksi Rehsos -
8 8
7. Seksi PAS
- 4
4 8.
Pekerja Sosial -
26 26
Jumlah 26
38 64
4
Sumber :
Tata Usaha PSBK ”Pangudi Luhur” Bekasi Tahun 2009
2. Komposisi Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan
Komposisi pegawai menurut tingkat pendidikan di panti sosial bina karya PSBK ”Pangudi Luhur” Bekasi Tahun 2009, ditunjukan pada tabel 3.2.
Tabel 3,2 Komposisi Pegawai PSBK ”Pangudi Luhur”
Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2009
5
No. Tingkat Pendidikan
Jumlah
1. Sarjana S1
15 2.
Sarjana Muda 8
3. Diploma
- 4.
SLTA 39
5. SLTP
- 6.
SD 2
Jumlah 64
3. Komposisi Pegawai Menurut Tingkat Golongan
Komposisi Pegawai Menurut Tingkat golongan kepegawaian di Panti Sosial Bina K
arya PSBK ”Pangudi Luhur” Bekasi tahun 2009, ditunjukan pada tabel 3.3
5
Sumber :
Tata Usaha PSBK ”Pangudi Luhur” Bekasi Tahun 2009
Tabel 3,3 Komposisi Pegawai PSBK ”Pangudi Luhur”
Menurut Tingkat Golongan Kepegawaian Tahun 2009
6
No. Golongan
Jumlah
1. Golongan IV
6 2.
Golongan III 44
3. Golongan II
12 4.
Golongan I 2
Jumlah 64
Proses perekrutan pegawai yang ada di Panti Sosial Bina Karya ”Pangudi Luhur” Bekasi adalah keputusan departemen sosial selain itu, dari Warga Binaan
Sosial yang berprestasi akan di angkat menjadi pegawai panti, kemudian menjadi pegawai honor, kemudian atas dedikasi dan pengabdiannya selama di panti akan
di angkat menjadi Pegawai Negeri Sipil PNS.
H. Sarana Dan Prasarana
Guna mendukung kelancaran proses pelayanan di Panti Sosial Bina Karya PSBK ”Pangudi Luhur” Bekasi, maka panti ini memiliki sarana dan
prasarana yang menunjang proses pelayanan, sebagai berikut :
6
Sumber :
Tata Usaha PSBK ”Pangudi Luhur” Bekasi Tahun 2009
1. Sarana
7
a. Luas Tanah
: 51.616 M2 b.
Kantor : 2 unit
c. Ruang Keterampilan
: 3 Unit d.
Ruang Kelas : 1 Unit
e. Aula
: 1 Unit f.
Bengkel : 1 Unit
g. Gudang
: 1Unit h.
Poliklinik : 1 Unit
i. PondokAsrama WBS
: 34 Unit j.
MCK umum : 6 Unit
k. TPA
: 1 Unit l.
Wisma Tamu : 1 Unit
m. Rumah Dinas
: 34 Unit n.
Mushola : 1 Unit
o. Lahan Pertanian
: 5.000 M2
2. Prasarana
8
a. Peralatan Kantor
b. Peralatan Praktik Keterampilan
c. Peralatan kesenian
d. Mobilitas
7
Sumber :
Tata Usaha PSBK ”Pangudi Luhur” Bekasi Tahun 2009
8
Sumber :
Tata Usaha PSBK ”Pangudi Luhur” Bekasi Tahun 2009
1 Roda 6
: 3 Unit 2
Roda 4 : 3 Unit
3 Roda 2
: 5 Unit e.
Telepon fax f.
Aiphone g.
Penerangan Listrik h.
Air jet Pum
I. Proses Pelayanan
1. Rehabilitasi Sosial
a. Tahap Pendekatan Awal
1 Orientasi Konsultasi ke instansi terkait
2 Identifikasi
3 Pemberian Motivasi
4 Seleksi
b. Tahap penerimaan
1 Registrasi, dilakukan kepada calon Warga Binaan Sosial WBS
yang telah lulus seleksi 2
Penelitian dan pengungkapan masalah 3
Penempatan pada program c.
Tahap bimbingan fisik, moral, sosial dan latihan keterampilan kerja 1
Bimbingan fisik dan mental a
Out Bond
b Peraturan Baris Berbaris
c Senam Kesegaran Jasmani
d Kebersihan Lingkungan
e EtikaBudi Pekerti
f Pendidikan Agama
2 Bimbingan Sosial
a Dinamika kelompok
b Bimbingan kelompok
c Bimbingan perorangan
d Kesehatan masyarakat
e Hidup Bermasyarakat
f HIVAIDS
g Komunikasi
3 Bimbingan keterampilan
a Pembuatan tahuTempe
b Olahan Pangan
c Pembuatan Batako
d Menjahit
e Tata Rias Kecantikan
f Sablon
g Elektronik
h Montir motor
i Montir mobil
j Pertukangan kayu
k Pertukangan Las
l Pertanian
2. Resosialisasi
Resosialisasi meliputi: 1.
Bimbingan kesiapan dan peran serta masyarakat 2.
Bimbingan sosial hidup bermasyarakat 3.
Bimbingan bantuan stimulan usaha produktif 4.
Penyaluran
3. Bimbingan lanjut
Bimbingan lanjut meliputi : 1
Bimbingan peningkatan kehidupan barmasyarakat 2
Bimbingan pangembangan usaha kerja 3
Bimbingan pemantapan usaha kerja
J. Model Intervensi
1. Pendekatan
kepada instansilembaga
yang terkait,tokoh
masyarakat,pengusaha dan organisasi sosial lainnya yang dapat dijadikan sumber-sumber bantuan dan dukungan terhadap kelancaran program
penanganan masalah gelandangan dan pengemis. 2.
Sosialisasi program penanganan masalah gelandangan dan pengemis dalam rangka memperoleh dukungan.
K. Sumber Dukungan Pelayanan
1. Sumber-sumber potensi yang dapat didayagunakan untuk pelayanan, baik
sumber alami, manusiawi maupun sosial termasuk nilai-nilai positif tatanan kehidupan bermasyarakat setempat yang mendukung perubahan
melalui proses pembangunan. 2.
Sumber pendukung yang terkait dalam penanganan masalah gelandangan dan pengemis antara lain :
a. Kantor kependudukan Kabupaten Bekasi
b. Dinas nakertrans Kota Bekasi
c. Kantor Departemen Agama Kota Bekasi
d. KUA kecamatan Bekasi Timur
e. Kepolisian Kota Bekasi
f. BadanDinas sosial Jawa Barat
g. Beberapa perusahaan tempat PBK disekitar Bekasi
BAB IV
ANALISIS P ANTI SOSIAL BINA KARYA PSBK”PANGUDI LUHUR”
BEKASI DALAM RANGKA MEMBERDAYAKAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS
A. Pelaksanaan Pemberdayaan Gelandangan dan Pengemis di Panti Sosial
Bina Karya PSBK”Pangudi Luhur”Bekasi
Seorang yang terbiasa hidup menggelandang dan mengemis dijalanan, mempunyai kendala dalam berbagai hal, dalam mengikuti kegiatan
keterampilan montir motor. Mereka memerlukan pembimbing untuk bisa mengikuti kegiatan keterampilan tersebut.
Singkatnya seorang gelandangan dan pengemis tidak bisa hidup mandiri tanpa adanya bantuan dari orang lain disekitarnya yang dapat membimbingnya.
Dalam hal ini mereka membutuhkan pekerja sosial untuk dapat mengarahkan apa yang harus dilakukannya secara baik dan benar. Tanpa bantuan pekerja
sosial mereka tidak berdaya dan tidak dapat bersosialisasi dengan baik,. Ini adalah sudut pandang sebagian besar masyarakat tentang gelandangan dan
pengemis. Pandangan seperti ini dapat berakibat buruk kepada mereka, ketidak
adilan perlakuan dan kesempatan bagi mereka, sekolah-sekolah, perusahaan menolak keberadaan mereka, para gelandangan dan pengemis suka tidak suka
harus hidup tanpa adanya perkembangan dan tidak berdaya pada kehidupannya.
Hal ini sesuai dengan visi dari PSBK”Pangudi Luhur” Bekasi yaitu Mengentaskan penyandang masalah gelandangan dan pengemis menjadi
Manusia mandari. Untuk mengetahui bagaimana cara PSBK memberdayakan gelandangan
dan pengemis, maka penulis akan memaparkan tentang temuan hasil penelitian yang telah dilakukan.
A. Persiapan Engagment