memberikan  tempat  untuk  magang,  dibengkel-bengkel  sekitar  sini  yang dekat  dengan  panti  atau  bengkel-bengkel  yang  bersedia  bermitra  dengan
PSBK.”
9
Dalam  kegiatan  magang  ini  WBS  dapat  mempraktikan  teori-teori yang telah diberikan oleh para pembimbing atau instruktur selama dipanti
dalam  kegiatan  ini  WBS  diberikan  kesempatan  kepada  pemilik  bengkel tempat  mereka  magang,  mereka  dapat  mempraktekan  keterampilannya
selama kegiatan magang berlangsung, banyak motor yang mereka kerjakan dan  hasilnya  lumayan  memuaskan.  Mereka  dapat  melakukan  dengan
cukup  baik  karena  menerapkan  hasil  bimbingan  yang  mereka  dapatkan selama berada didalam panti. Tetapi bagi seorang pemula peserta magang
tergolong cepat dalam penguasaan tekhnik mmontir-motor. Seperti yang dikatakan Bapak Nurul Palah pemilik bengkel :
“Buat seorang pemula saya kira mereka bisa dikatakan cukup baik dalam penguasaan mesin, walaupun belum begiu maksimal, tapi saya rasa
sudah  cukup  berhasil  mereka  dapat  menjalankan  tugas  yang  saya  berikan dengan baik”
10
F. Evaluasi
Pada  tahap  evaluasi  ini,  Panti  Sosial  Bina  Karya  mengadakan kunjungan  ketempat  gelandangan  dan  pengemis  yang  telah  selesai
mengikuti  kegiatan  keterampilan  selama  enam  bulan  di  PSBK.  Para pekerja  sosial  melakukan evaluasi sekitar tiga bulan sekali dengan tujuan
agar  pihak  panti  dapat  mengetahui  perkembangan  warga  binaan  sosial yang  telah  selesai  mengikuti  kegiatan  pemberdayaan.  Selain  itu  untuk
9
Wawancara  dengan  Bpk.  Drs  Alimin  Pembimbing  Keterampilan  Montir- Motor
pada hari jum’at tanggal 05 November 2010
10
Wawancara dengan Bpk Nurul Palah  pemilik bengkel 16 Januari 2011.
Warga  Binaan  Sosial  yang  mempunyai  kemampuan  untuk  berkembang pada keterampilan  yang  dijalani selama berada dipanti  sosial,  pihak panti
sosial  akan  memberikan  pasilitas  pendukung  berupa  paket  kedua    berupa peralatan  bengkel  yang  bisa  digunakan  untuk  usaha  mereka  kelak  dan
diharapkan  dapat  berkembang  untuk  kelangsungan  kehidupan  mereka yang lebih baik  lagi  di  tengah-tengah masyarakat.  Seperti informasi  yang
diberikan Bpk. Drs Alimin kepada penulis : “Kegiatan  evaluasi  yang  kami  lakukan  adalah  mendatangi  atau
berkunjung  kepada  alumni  PSBK.  Dengan  begitu  kita  dapat  mengetahui berhasil  atau  tidaknya  kegiatan  program  kami,  dan  apabila  ada  yang
berhasil  mengembagkan  usahanya  kami  akan  memberikan  paket  kedua untuk mereka agar mereka dapat lebih berkembang dalam usahanya.”
11
Tidak hanya itu, seharusnya pihak panti sosial agar dapat berperan lebih  terhadap  kegiatan  evaluasi  tersebut  dengan  cara  mengintervensi
terhadap  hasil  kegiatan  pemberdayaan  yang  telah  dilakukan,  agar  hasil yang dicapai dapat lebih maksimal. Dengan begitu program pemberdayaan
yang telah dilakukan dapat berjalan dengan baik dimasa yang akan datang.
G. Terminasi
Tahapan  terminasi  merupakan  tahapan  pemutusan  secara  formal dengan  dengan  komunitas  sasaran.  Dalam  tahap  ini  pekerja  sosial  tidak
meninggalkan  gelandangan  dan  pengemis  secara  tiba-tiba  walaupun kegiatan  pemberdayaan  harus  segera  berhenti.  Pekerja  sosial  harus  tetap
melakukan  kontak  meskipun  tidak  secara  rutin.  Kemudian  secara
11
Wawancara  dengan  Bpk.  Drs  Alimin  Pembimbing  Keterampilan  Montir- Motor
pada hari jum’at tanggal 05 November 2010
perlahan-lahan mengurangi kontak dengan geladangan dan pengemis atau warga binaan sosial WBS
“Terminasi yang kami lakukan adalah segera memutuskan kegiatan atau proses pemberdayaan dan tugas kami selesai sampai disini, tidak ada
kegiatan  lagi.  Dengan  evaluasi  yang  kami  lakukan  secara  berkala  kami secara  tidak  langsung  berhenti  melakukan  rangkaian  atau  tahapan
pemberdayaan.”
12
B. Hasil  yang  dicapai  dalam  Program  Keterampilan  Montir-Motor  bagi