bahkan ada juga mereka yang tinggal digerobak tempat mereka mencari uang dengan cara memulung barang-
barang bekas”.
1
Setelah melakukan penerimaan peserta atau Warga Binaan Sosial, PSBK melakukan seleksi dan wawancara pribadi kepada calon peserta.
Seleksi sangat penting dilakukan untuk mengetahui kemampuan dan minat calon WBS. Tetapi tidak mempersulit calon WBS yang akan mengikuti
kegiatan pemberdayaan di PSBK. Menurut Drs. Alimin kepada penulis : “PSBK tidak memilih-milih calon WBS, yang penting mereka
punya niat untuk merubah hidupnya agar lebih baik dari pada mereka menggelandang dijalan. Dengan begitu kami sebagai pekerja sosial akan
lebih mudah mengarahkannya. Tetapi ada juga mereka yang tidak dengan kehendaknya sendiri datang kesini, ada juga mereka yang datang dari hasil
jaringan satpol PP dipinggir-pinggir jalan yang berada dipusat kota seperti
Jakarta.”
2
Ada kelebihan dan kekurangan dalam kegiatan pemberdayaan yang dilakukan oleh PSBK diantarannya : panti mempunyai jaringan atau rekan
kerja yang bisa dijadikan tempat kegiatan praktek dalam kegiatan magang, sehingga siswa dapat mencoba kemampuanya dan menerapkan materi
yang diberikan selama kegiatan keterampilan yang diikutinya selama empat bulan di PSBK “Pangudi Luhur” Bekasi. Kemudian publikasi yang
dilakukan oleh panti, dan penyeleksian minat siswa yang akan mengikuti kegiatan keterampilan
B. Pengkajian Assesment
Pada Fase kedua ini pekerja sosial melihat potensi-potensi yang dimiliki pada setiap calon siswa atau Warga Binaan Sosial dengan tujuan
pada proses pemberdayaan yang dilakukan akan lebih mudah dan terarah,
1
Wawancara dengan Bpk. Drs Alimin Pembimbing Keterampilan Montir- Motor
pada hari jum’at tanggal 05 November 2010.
2
Ibid.
selain itu panti sosial melihat peluang yang ada dimasyarakat agar proses pemberdayaan yang diberikan kepada gelandangan melalui keterampilan-
keterampilan yang ada di panti sosial khususnya keterampilan montir motor dapat bermanfaat bagi para gelandangan dan pengemis ketika
mereka keluar dari panti, dan mereka tidak lagi kembali kejalanan untuk menjadi gelandangan dan pengemis seperti sebelum mereka masuk panti
dan diberikan keterampilan dan mengikuti program pemberdayaan oleh PSBK dan pekerja sosial yang ada.
Hasil dari tahap pengkajian yang dilakukan oleh Panti dan Pekerja Sosial terciptanya gagasan atau ide-ide yang akan di terapkan dalam
kegiatan memberdayakan gelandangan dan pengemis dan dapat lebih memudahkan kegiatan pemberdayaan yang akan dilaksanakan agar lebih
dapat memudahkan Warga Binaan Sosial yang akan mengikuti kegiatan keterampilan yang dilaksanakan di Panti Sosial Bina K
arya “Pangudi Luhur” Bekasi.
“kalau penyeleksian tentang keterampilan itu baru ada , setiap warga binaan sosial yang datang kesini akan diberikan pengarahan,
pengenalan tata tertib panti dan kegiatan yang ada di PSBK. Nah dengan seperti itu mereka bisa mengetahui apa keterampilam yang diminati oleh
mereka, kami juga sebagai pekerja sosial memilih WBS yang benar-benar
minat dan mempunyai bakat dibidang tertentu”.
3
Program yang dilaksanakan oleh Panti Sosial Bina Karya sangat tepat karena sesuai dengan objek sasaran yang akan ditangani, dalam hal
3
Ibid.
ini yaitu gelandangan dan pengemis. Sehingga program pemberdayaan yang dilaksanakan tepat pada sasarannya.
C. Perencanaan Alternatif Program