Interpretasi Data V.I.1 Kompetensi sumber Daya Manusia

BAB V ANALISA DATA

Pada Bab ini penulis akan menganalisis data yang telah dikumpulkan dan telah disajikan pada bab sebelumnya. Data-data tersebut akan dianalisis dengan analisa korelasi antar variabel yang ada, dengan cara menggunakan korelasi product moment , uji signifikan dan perhitungan koefisien korelasi determinasi. Namun sebelum itu, nilai jawaban yang telah diberikan responden akan diklasifikasikan dahulu ke dalam kategori alternatif jawaban yang telah ditentukan peneliti sebelumnya.

V.1 Interpretasi Data V.I.1 Kompetensi sumber Daya Manusia

Kompetensi sumber daya manusia adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan dan karekteristik kepribadian yang mempengaruhi secara langsung terhadap kinerjanya yang dapat mencapai tujuan yang diinginkan.. Menurut Spenser Spenser 1994 dalam Hutapea dan Nurianna 2009: 29 ada tiga komponen utama pembentuk kompetensi, yaitu: pengetahuan yang dimiliki seseorang, keterampilan dan prilaku individu. Tiga komponen tersebut dapat dijadikan tolak ukur dalam varibel kompetensi. Tiga komponen tersebut dijadikan indikator- indikator pengukur kompetensi sumber daya manusia yang dituangkan ke dalam 15 pertanyaan yang diberikan kepada 60 responden. Variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia berdasarkan hasil jawaban mengenai kompetensi sumber daya manusia dengan jumlah responden 60 orang, Universitas Sumatera Utara diperoleh nilai tertinngi yang dicapai responden yaitu 73, sedangkan nilai jawaban terendah adalah 53. Untuk menentukan jarak intervalnya maka digunakan rumus: R = Nilai tertinggi-niulai terendah I = erval jumlah R int I = 5 53 73 − I = 4 Interval tersebut dapat digunakan untuk menyusun kategori sebagai berikut: Tingkat kompetensi sumber daya manusia untuk kategori sangat tinggi = 70 ─73 Tingkat kompetensi sumber daya manusia untuk kategori tinggi = 69 ─66 Tingkat kompetensi sumber daya manusia untuk kategori sedang = 65 ─62 Tingkat kompetensi sumber daya manusia untuk kategori rendah = 61 ─58 Tingkat kompetensi sumber daya manusia untuk kategori sangat rendah = 57 ─53 Untuk mengetahui apakah kompetensi berada dalan kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah di PT. Perkebunan Nusantara III Deliserdang- 2 Sei Karang Galang dapat dilihat dari tabel sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 37 Rekapitulasi Klasifikasi Jawaban Responden Berdasarkan Tingkat Kompetensi Sumber Daya Manusia Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat tinggi 70-73 8 13,33 Tinggi 69-66 8 13,33 Sedang 65-62 17 28,33 Rendah 61-58 26 43,33 Sangat Rendah 57-53 1 1,67 Jumlah 60 100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2010 Berdasarkan tabel responden di atas, maka dapat diinterpretasikan bahwa pengaruh kompetensi sumber daya manusia di PT. Perkebunan Nusantara III Deliserdang-2 Sei Karang Galang adalah sebagai berikut; pada kategori sangat tinggi sebanyak 8 orang 13,33 responden menjawab , kategori tinggi 8 orang 13,33, kategori sedang berada pada kategori sedang sebanyak 17orang 28,33 , dan kategori rendah sebanyak 26 orang responden 43,34, serta pada kategori sangat rendah sebanyak 1 orang responden 1,67. Berdasarkan dari data di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kompetensi sumber daya manusia di PT. Perkebunan Nusantara III Deliserdang-2 masih belum sepenuhnya dimiliki karyawan. Hal itu disebabkan karena tidak semua karyawan mnedapatkan pelatihan-pelatihan yang diberikan perusahaan. Selain hal tersebut bahwa pendidikan dan pelatihan diklat belum sepenuhnya mampu diaplikasikan karyawan dalam menjalankan tugasnya. Sehingga diklat yang diharapkan perusahaan mampu meningkatkan kompetensi sumber daya manusia , belum sepenuhnya dapat tercapai. Universitas Sumatera Utara

V.1.2 Kinerja Karyawan

Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja karyawan ini diukur melalui indikator-indikator berikut: Kesetiaan, prestasi kerja, kedisipilinan, kreeativitas, kerjasama, tanggung jawab, dan efisiensi. Semua indikator tersebut dituangkan ke dalam 17 pertanyaan melalui keusioner yang diberikan kepada 60 orang responden. Variabel Y kinerja karyawan berdasarkan jawaban responden terhadap kinerja karyawan melalui indikator-indikator di atas maka diperoleh nilai jawaban tertinggi adalah 83 dan jawaban responden yang terendah adalah 63. Dengan menggunakan rumus statistik yang sama dengan variabel X, maka diperoleh: I = 5 66 83 − I = 3,4 dibulatkan menjadi 3 Interval tersebut dapat digunakan untuk menyusun kategori sebagai berikut: Tingkat kinerja karyawan untuk kategori sangat tinggi = 82 ─ 85 Tingkat kinerja karyawan untuk kategori tinggi = 78 ─ 81 Tingkat kinerja karyawan untuk kategori sedang = 74 ─ 77 Tingkat kinerja karyawan untuk kategori rendah = 70 ─ 73 Tingkat kinerja karyawan untuk kategori sangat rendah = 66 ─ 69 Universitas Sumatera Utara Untuk mengetahui apakah kinerja karyawan berada dalam kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah di PT. Perkebunan Nusantara III Deliserdang- 2 Sei Karang Galang dapat dilihat dari tabel sebagai berikut: Tabel 38 Rekapitulasi Klasifikasi Jawaban Responden Berdasarkan Tingkat Kinerja Karyawan Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat tinggi 82 ─ 85 3 5,00 Tinggi 78 ─ 81 15 25,00 Sedang 74 ─77 16 26,67 Rendah 70 ─73 12 20,00 Sangat Rendah 66 ─ 69 14 23,33 Jumlah 60 100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2010 Berdasarkan tabel responden di atas, maka dapat diinterpretasikan bahwa kinerja karyawan di PT. Perkebunan Nusantara III Deliserdang-2 Sei Karang Galang adalah sebagai berikut; pada kategori sangat tinggi responden yang menjawab sebanyak 3 orang 5 , pada kategori tinggi sebanyak 15 orang 25, pada kategori sedang sebanyak 12 orang, pada kategori rendah responden menjawab sebanyak 12 orang20 , dan pada kategori rendah responden yang menjawab sebanyak 14 orang 23,33. Berdasarkan data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja karyawan di Universitas Sumatera Utara PT. Perkebunan Nusantara III Deliserdang-2 Sei Karang Galang sudah dapat dikatakan baik. Sebab berdasarkan jawaban responden bahwa pada kategori sedang dan tinggi sangat menduduki posisi teratas. Jika masih ada yang menjawab sangat rendah berarti perlu adanya peningkatan kinerja dengan cara memberikan peningkatan kompetensi sumber daya manusianya.

V.2 Analisa Data 1. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Audit Sumber Daya Manusia Terhadap Efektivitas Organisasi Pada Pegawai PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

16 125 115

Analisis Pengukuran Sumber Daya Manusia Sebagai Human Capital di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

2 53 122

Pengaruh Komunikasi dan Kompetensi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

8 91 142

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara III Distrik Deli Serdang 2 (Dser2) Sei Karang

8 73 85

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara III Distrik Deli Serdang 2 (Dser2) Sei Karang

2 76 85

Cover Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara III Distrik Deli Serdang 2 Sei Karang

0 0 11

Abstract Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara III Distrik Deli Serdang 2 Sei Karang

0 0 2

Chapter I Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara III Distrik Deli Serdang 2 Sei Karang

0 0 8

Chapter II Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara III Distrik Deli Serdang 2 Sei Karang

0 1 14

Appendix Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara III Distrik Deli Serdang 2 Sei Karang

0 0 4