Kondisi Pedagang Kaki Lima di Sekitar Rumah Sakit Santa Elisabeth Kecamatan Medan Maimun

E. Kondisi Pedagang Kaki Lima di Sekitar Rumah Sakit Santa Elisabeth Kecamatan Medan Maimun

Para Pedagang Kaki Lima ini melakukan kegiatan dagangnya di sekitar Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan, tepatnya di Jalan Haji Misbah Medan Kecamatan Medan Maimun. Di sekitar lokasi dagang mereka juga terdapat sebuah taman yang cukup luas, yaitu Taman Ahmad Yani yang sering dijadikan sebagai tempat untuk mengadakan acara-acara, seperti pameran bunga dan juga sebagai tempat peristirahatan warga setempat. Sebelum dilaksanakannya kebijakan Pemerintah Kota Medan untuk mengelola Pedagang Kaki Lima di depan Rumah Sakit Santa Elisabeth, para Pedagang Kaki Lima ini melakukan kegiatan dagangnya pada sisi utara dan sisi barat rumah sakit. Awalnya posisi dagang para Pedagang Kaki Lima ini belum tertata rapi. Pada sisi utara rumah sakit, posisi para Pedagang Kaki Lima ada yang terlihat membelakangi rumah sakit dan ada yang menghadap rumah sakit. Begitu juga dengan sisi barat. Kondisi seperti ini membuat jalan di sekitar rumah sakit menjadi lebih sempit dan lokasi parkir untuk rumah sakit berkurang karena kedua sisi jalan lebih banyak dihabiskan untuk kegiatan berdagang oleh para Pedagang Kaki Lima. Namun, setelah dilaksanakannya kebijakan Pemerintah Kota Medan untuk mengelola lokasi dagang para Pedagang Kaki Lima ini, semua pedagang yang posisi dagangnya terletak pada sisi barat rumah sakit dan yang membelakangi rumah sakit, dipindahkan ke sisi utara rumah sakit dan diletakkan pada posisi menghadap rumah sakit. Jadi, semua pedagang dirapatkan pada posisi menghadap rumah sakit pada posisi Universitas Sumatera Utara utara rumah sakit sehingga terlihat lebih rapi dan tertib. Maka, lokasi parkir untuk rumah sakit akan semakin luas dan jalan di sekitar rumah sakit juga tidak sempit. Jumlah Pedagang Kaki Lima di depan Rumah Sakit Elisabeth ini adalah sebanyak 41 pedagang, dengan komposisi 33 pedagang nasi dan minuman dan 8 pedagang rokok dan makanan ringan. Pedagang rokok dan makanan ringan ditempatkan di setiap kelang 3 atau 4 pedagang nasi dan minuman. Luasnya tempat berdagang tergantung dari jenis dagangan, yaitu untuk pedagang nasi dan minuman diberi lokasi sepanjang 3 meter, sedangkan untuk pedagang rokok dan makanan ringan diberi lokasi 2 meter. Pembagian lokasi dagang ini diberikan berdasarkan panjangnya jalan sisi utara rumah sakit, yaitu ± 118 meter. Waktu dagang setiap Pedagang Kaki Lima ini berbeda-beda, tergantung dari jenis dagangan. Umumnya pedagang nasi melakukan usaha dagangnya pada pagi hari hingga sore hari berdasarkan pertimbangan waktu sarapan dan makan siang calon pembeli. Pedagang minuman warung kopi biasanya melakukan usaha dagangnya pada malam hari hingga dini hari yang umumnya sering dikunjungi oleh remaja-remaja setempat maupun dari daerah-daerah lain. Sedangkan pedagang rokok dan makanan ringan umumnya berdagang dari pagi hingga malam hari. Para pengunjung lokasi Pedagang Kaki Lima di depan Rumah Sakit Santa Elisabeth ini berasal dari berbagai kalangan, dari kalangan muda sampai kalangan tua, dari masyarakat kelas bawah sampai masyarakat kelas atas. Umumnya lokasi Pedagang Kaki Lima ini lebih ramai dikunjungi pada malam hari, sedangkan pada pagi hingga sore hari umumnya hanya dikunjungi oleh tamu-tamu pasien rumah sakit dan para pegawai rumah sakit. Universitas Sumatera Utara Para Pedagang Kaki Lima ini tidak dikenai pajak atau retribusi. Namun, para Pedagang Kaki Lima ini sudah menjadi anggota Koperasi Pedagang Kecil Warkop Ahmad Yani Medan dan sebagai anggota koperasi, para Pedagang Kaki Lima wajib membayar simpanan pokok koperasi sejumlah Rp 150,000.00 dan simpanan rutin koperasi sejumlah Rp 50,000.00bulan. Sebelum pelaksanaan kebijakan pengelolaan ini, para Pedagang Kaki Lima dipungut retribusi parkir yang dilakukan sekali dalam setahun oleh petugas perparkiran Pemerintah Kota Medan karena telah menggunakan lokasi parkir rumah sakit sebagai tempat berdagang. Usaha dagang para Pedagang Kaki Lima dimiliki secara perseorangan dengan tenaga kerja sendiri atau anggota keluarga atau memperkerjakan sendiri. Usaha dagang ini termasuk kecil, bahkan sering memperkerjakan anggota keluarga sendiri sehingga tidak mengenal upah resmi. Lokasi dagang para Pedagang Kaki Lima di depan Rumah Sakit Santa Elisabeth ini dapat dikatakan cukup strategis karena lokasinya berdekatan dengan rumah sakit, perkantoran Kompleks Multatuli Indah, Bandar Udara Polonia, sekolah Sekolah Swasta Immanuel dan Harapan, dan Taman Ahmad Yani. Atas dasar pertimbangan lokasi inilah maka Pemerintah Kota Medan, yaitu Walikota Medan mengeluarkan kebijakan yang diserahkan kepada Bagian Administrasi Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kota Medan dan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah untuk mengelola para Pedagang Kaki Lima ini karena kegiatan tersebut Meskipun dijalankan dengan manajemen yang sederhana dan modal yang terbatas, tetapi memberikan dampak positif terhadap masyarakat terutama yang kurang beruntung dalam memperoleh pekerjaan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB IV PENYAJIAN DATA

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini penulis akan menyajikan data yang telah diperoleh melalui penelitian di lapangan untuk kemudian dianalisis berdasarkan teori yang ada. Data tersebut terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data diperoleh dari hasil wawancara dengan para informan kunci, informan utama, dan informan tambahan. Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis yang memperkuat data primer. Adapun permasalahan utama yang hendak disajikan dalam bab ini yaitu proses implementasi kebijakan Pemerintah Kota Medan dalam mengelola Pedagang Kaki Lima di depan Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan.

B. Pelaksanaan Wawancara

Penelitian ini dilakukan pada Pedagang Kaki Lima depan Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan, selama ± 3 bulan. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan penelitian, ada beberapa tahapan yang dilakukan penulis, yaitu; pertama, penelitian diawali dengan pengumpulan berbagai dokumen tertulis tentang kondisi umum Kecamatan Medan Maimun Kota Medan seperti, profil Kecamatan Medan Maimun, dan data-data lainya yang berkaitan dengan Kecamatan Medan Maimun. Kedua, penulis melakukan pengumpulan data mengenai kebijakan- kebijakan dalam pengelolaan Pedagang Kaki Lima di depan Rumah Sakit Santa Elisabeth, seperti pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan dan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENATAAN KAWASAN PEDAGANG KAKI LIMA (STUDI KASUS RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA KAWASAN ALUN-ALUN KOTA PASURUAN)

4 9 13

Resistensi Pedagang Kaki Lima terhadap Kebijakan Pemerintah Kota Semarang (Studi Kasus Pedagang Kaki Lima Jalan Kokrosono dan Jalan Kartini Timur)

0 15 75

STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MANUSIAWI DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MANUSIAWI DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (Studi Kasus Kebijakan Pemerintah Kota Surakarta tentang Penataan Pedagang Kaki Lima di Kawasan Pasarkl

0 1 16

STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MANUSIAWI DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MANUSIAWI DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (Studi Kasus Kebijakan Pemerintah Kota Surakarta tentang Penataan Pedagang Kaki Lima di Kawasan Pasarkl

0 2 17

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA.

0 1 11

Implementasi kebijakan pemerintah kota Yogyakarta dalam penataan pedagang kaki lima AWAL

0 0 11

PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA DAN EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA

1 1 11

Pemerintah Kota Pedagang Kaki Lima Komunitas

0 1 16

PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA DAN EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA SURABAYA ( Studi : Pedagang Kaki Lima di Taman Bungkul Surabaya) - Unika Repository

0 1 17

PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA DAN EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA SURABAYA ( Studi : Pedagang Kaki Lima di Taman Bungkul Surabaya) - Unika Repository

0 7 21