Masalah dan Prospek Hasil Wawancara

Dari jawaban para Pedagang Kaki Lima di atas, mereka jelas menyadari sepenuhnya bahwa mereka merupakan anggota koperasi yang wajib membayar simpanan pokok dan simpanan rutin yang dibayar setiap bulan. Namun, mereka merasa senang karena ditiadakannya pemungutan retribusi parkir yang tidak jelas kriteria penetapan besarnya jumlah pemungutan setiap pedagang sejak dilaksanakannya kebijakan pengelolaan Pedagang Kaki Lima ini.

6. Masalah dan Prospek

Karena banyak rintangan terhadap implementasi, maka para pejabat perlu memonitr atau menindak lanjuti upaya-upaya implementasi untuk melihat bahwa keputusan yang telah dijalankan semuanya dalam berbagai cara yang dikehendaki. Karena berbagai macan alasan, bagaimanapun juga kesempatan untuk mengidentifikasi kebijakan sebelum semuanya terlambat. Kebijakan yang memungkinkan untuk menghadapi berbagai masalah dalam implementasi kebijakan kemudian diuji karena kebijakan yang kontroversial yang paling sulit untuk diimplementasikan dengan sukses. Adapun wawancara yang penulis lakukan pertama dengan Tio, salah satu pengunjung lokasi Pedagang Kaki Lima di depan Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan adalah yang berkaitan dengan pandangan masyarakat terhadap keberadaan Pedagang Kaki Lima di lokasi tersebut. Ia berpendapat: Universitas Sumatera Utara “Menurut saya, keberadadan Pedagang Kaki Lima di lokasi ini tidak terlalu penting. Karena selain mengganggu ketertiban rumah sakit, keberadaan Pedagang Kaki Lima ini juga mempersempit lokasi parkir rumah sakit. Kalaupun pegawai-pegawai rumah sakit atau tamu-tamu pasien ingin makan, mereka bisa mengunjungi kantin yang telah disediakan oleh pihak rumah sakit. Tetapi ada sisi positifnya juga, lokasi Pedagang Kaki Lima ini dapat dijadikan sebagai tempat beristirahat atau sekedar nongkrong pada waktu senggang. Hanya saja saya punya saran, kalau bisa lokasi berdagang tidak dibuat di lokasi rumah sakit karena cukup mengganggu ketertiban rumah sakit”. Wawancara dilakukan pada tanggal 26 Maret 2010 Pandangan dari salah satu pengunjung lokasi Pedagang Kaki Lima sekaligus pegawai dari rumah sakit terlihat jelas bahwa dampak keberadaan Pedagang Kaki Lima di lokasi rumah sakit mempunyai dampak negatif bagi ketertiban rumah sakit. Selain itu, keberadaan Pedagang Kaki Lima menurutnya mempersempit lokasi parkir rumah sakit. Namun, keberadaan Pedagang Kaki Lima tersebut juga mempunyai dampak positif, yaitu dapat dijadikan sebagai tempat yang nyaman untuk berisitirahat. Pertanyaan selanjutnya yang penulis tanyakan mengenai masalah dan prospek antara lain adalah kendala apa saja yang dihadapi pada saat persiapan hingga pelaksanaan tindakan pengelolaan Pedagang Kaki Lima ini dan solusi apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk kendala tersebut? Penulis memilih Bapak Ismail untuk menjelaskan tentang hal ini dan beliau menjawab: “Kendala yang kami hadapi selama ini yaitu masalah keamanan. Hal ini terjadi karena adanya pertentangan dari pihak lain, yaitu kecemburuan sosial dari para Pedagang Kaki Lima yang terkena tindakan penggusuran. Kami pun meminta bantuan dari Pemerintah Kota Medan untuk membantu dalam hal keamanan. Masalah lain yaitu masalah pencahayaan untuk lokasi dagang. Pencahayaan masih kurang baik pada lokasi ini pada malam hari. Untuk itu, kami telah meminta kepada pihak pertamanan untuk membuat lampu yang mengarah pada lokasi dagang. Wawancara dilakukan pada tanggal 25 Maret 2010 Universitas Sumatera Utara Dari penjelasan di atas jelas terlihat bahwa dalam setiap pelaksanaan kebijakan pemerintah akan ditemui beberapa kendala, baik intern maupun ekstern. Secara intern, kendala yang ditemui seperti kesulitan dalam mengatur para pedagang. Sedangkan secara ekstern, kendala yang ditemui berupa kecemburuan sosial dari pihak lain, yaitu Pedagang Kaki Lima dari daerah lain yang terkena tindakan penggusuran. Kendala dalam hal sarana, seperti pencahayaan juga patut untuk diperhatikan. Pemerintah sebaiknya memfasilitasi para Pedagang Kaki Lima dengan memberikan pencahayaan yang cukup kepada Pedagang Kaki Lima agar membantu memperlancar kegiatan dagang mereka pada malam hari. Pertanyaan terakhir yang penulis tanyakan kepada Bapak M. Syahdar D.H., selaku Kepala Bagian Administrasi Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kota Medan adalah: Apa saran dari Bapak agar implementasi kebijakan pengelolaan Pedagang Kaki Lima yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Medan berjalan dengan lancar? Beliau menjawab: “Ada beberapa saran, yang pertama, kemauan dari pedagang kaki lima untuk membentuk suatu wadah, seperti koperasi, di mana anggotanya adalah para pedagang itu sendiri. Kedua, mental dari para pedagang agar di dalam diri mereka ada rasa kebersamaan, kekeluargaan, dan taat pada peraturan yang berlaku dalam melakukan kegiatan dagang. Ketiga, dalam berdagang, para pedagang hendaknya memperhatikan tempat atau lokasi berdagang yang mempunyai kajian-kajian teknis khusus, seperti tidak berdagang di lokasi yang dekat dengan drainase atau tempat pembuangan; tidak mengganggu arus lalu lintas; tidak berada di sekitar kediaman warga, kalaupun di sekitar kediaman warga harus ada pernyataan tidak keberatan dari warga setempat; dan berdasarkan kajian khusus dari PD Pasar, yaitu layak atau tidaknya mengeluarkan kelas pasar. Dan sampai saat ini kami masih mencari bentuk penataan Pedagang Kaki Lima yang lebih baik”. Wawancara dilakukan pada tanggal 2 Maret 2010 Universitas Sumatera Utara Dari pernyataan Bapak M. Syahdar di atas, terlihat jelas bahwa Pemerintah Kota Medan mempunyai beberapa kriteria khusus yang menjadi bahan pertimbangan untuk mengelola dan menata Pedagang Kaki Lima, seperti harus mempunyai wadah yang menaungi kegiatan dagang mereka, memperhatikan lokasi berdagang yang tidak mengganggu ketertiban umum, dan izin dari PD Pasar. Para Pedagang Kaki Lima yang tidak memenuhi kriteria-kriteria tersebut, para Pedagang Kaki Lima itulah yang sering terkena tindakan penggusuran yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Medan yang diserahkan kepada Aparat Penertiban Umum Satpol PP. Universitas Sumatera Utara

BAB V ANALISA DATA

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENATAAN KAWASAN PEDAGANG KAKI LIMA (STUDI KASUS RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA KAWASAN ALUN-ALUN KOTA PASURUAN)

4 9 13

Resistensi Pedagang Kaki Lima terhadap Kebijakan Pemerintah Kota Semarang (Studi Kasus Pedagang Kaki Lima Jalan Kokrosono dan Jalan Kartini Timur)

0 15 75

STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MANUSIAWI DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MANUSIAWI DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (Studi Kasus Kebijakan Pemerintah Kota Surakarta tentang Penataan Pedagang Kaki Lima di Kawasan Pasarkl

0 1 16

STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MANUSIAWI DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MANUSIAWI DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (Studi Kasus Kebijakan Pemerintah Kota Surakarta tentang Penataan Pedagang Kaki Lima di Kawasan Pasarkl

0 2 17

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA.

0 1 11

Implementasi kebijakan pemerintah kota Yogyakarta dalam penataan pedagang kaki lima AWAL

0 0 11

PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA DAN EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA

1 1 11

Pemerintah Kota Pedagang Kaki Lima Komunitas

0 1 16

PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA DAN EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA SURABAYA ( Studi : Pedagang Kaki Lima di Taman Bungkul Surabaya) - Unika Repository

0 1 17

PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA DAN EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA SURABAYA ( Studi : Pedagang Kaki Lima di Taman Bungkul Surabaya) - Unika Repository

0 7 21