Kondisi Sosial Kota Medan Tata Ruang Kota Medan

yang berada pada geografis, Kota Medan terletak antara 2 o 27’-2 o 47’ Lintang Utara, dengan Kabupaten Deli Serdang di sebelah Barat, Timur, dan Selatan serta Selat Malaka di sebelah Utara. Kota Medan memiliki iklim tropis yang suhu udaranya berkisar antara 23.3 o Celcius – 24,2 o Celcius dan suhu udara maksimum berkisar antara 30,5 o C-33.5 o C, dengan kelembaban udaranya rata berkisar antara 84-85 . Secara administratif, wilayah kota medan hampir secara keseluruhan berbatasan dengan Daerah Kabupaten Deli Serdang, yaitu sebelah Barat, Selatan dan Timur. Sepanjang wilayah Utara nya berbatasan langsung dengan Selat Malaka, yang diketahui merupakan salah satu jalur lalu lintas terpadat di dunia. Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya dengan Sumber Daya alam SDA, Khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan. Karenanya secara geografis kota Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya Sumber daya alam seperti Deli Serdang , Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya.

2. Kondisi Sosial Kota Medan

Kondisi sosial yang terbagi atas pendidikan, kesehatan, kemiskinan, keamanan dan ketertiban, agama dan lainnya, merupakan faktor penunjang dan penghambat bagi pertumbuhan ekonomi Kota Medan. Keberadaan sarana Universitas Sumatera Utara pendidikan kesehatan dan fasilitas kesehatan lainnya, merupakan sarana vital bagi masyarakat untuk mendapat pelayanan hak dasarnya yaitu hak memperoleh pelayanan pendidikan dan kesehatan serta pelayanan sosial lainnya. Demikian juga halnya dengan kemiskinan, dimana kemiskinan merupakan salah satu masalah utama pengembangan kota yang sifatnya kompleks dan multi dimensional yang fenomenanya di pengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain: tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan, lokasi, gender dan kondisi lingkungan. Kemiskinan bukan lagi dipahami hanya sebatas ketidak mampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan memenuhi hak-hak dasar dan perbedaan perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam menjalani kehidupan secara bermartabat.

3. Tata Ruang Kota Medan

Penataan ruang Kota Medan sangat tergantung pada tata ruang kota yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Medan. Dalam perjalanan Kota Medan mengalami perkembangan yang signifikan, dan untuk melihat perubahan yang terjadi dapat dikemukakan tentang perkembangan kota tersebut. Sejak tahun 1862 ada dua kutub pertumbuhan, yaitu pelabuhan laut Belawan, dan pusat Kota Medan. Sekarang, yang berhubungan dengan pasar pajak ikan, tetapi saat ini pajak ikan sudah berubah fungsi menjadi pasar kain dan wilayah perkantoran serta perdagangan kota. Kota medan menjadi strategis, karena mempunyai beberapa fungsi utama dalam kerangka konteks regional sebagaimana dikemukankan berikut ini. Universitas Sumatera Utara a. Sebagai pusat pemerintahan daerah, yaitu pemerintahan Kota Medan dan Pemerintahan Provinsi Sumatera utara. Sehubungan dengan itu, kantor perwakilan negara-negara asing konsulat berdomisili di Medan. b. Sebagai pusat pelayanan kebutuhan masyarakat. Dalam menunjang fungsi tersebut di Kota Medan terdapat Rumah Sakit Umum Provinsi, Rumah Sakit Umum Pusat, Perguruan Tinggi Negeri, stasiun TVRI dan RRI. Fungsi ini ditopang dengan munculnya fasilitas lainnya yang dikembangkan oleh pihak swasta. c. Sebagai pusat perkantoran swasta, yaitu sebagai kantor koordinasi walaupun kegiatannya tersebar diberbagai tempat di Sumatera Utara bahkan di luar Sumatera Utara. d. Sebagai pusat perdagangan yang wilayah pengaruhnya mencakup seluruh Provinsi Sumatera Utara, bahkan juga provinsi tetangga. e. Sebagai pintu gerbang international untuk penerbangan udara yang sekaligus menjadi pintu gerbang pariwisata. Kondisi tersebut mendorong Kota Medan menajadi semakin penting bagi daerah sekitar. Di mana Kota Medan diharapkan dapat menjadi pusat pelayanan terhadap daerah-daerah yang berada di belakangnya dan membatu agar daerah tersebut dapat berkembang. Ketidak mampuan Kota Medan mendukung pelayanan daerah lainnya akan berpengaruh terhadap kemajuan Kota Medan. Untuk peranan Kota Medan terhadap wilayah sekitarnya dengan penyebaran pusat-pusat kegiatan ekonomi. Universitas Sumatera Utara Dalam pembangunan yang dilakukan Pemerintah Kota Medan dalam pembangunan sektor informal sangat tertinggal. Hal ini masih memberikan gambaran bahwa kegiatan perdagangan sektor informal termasuk kegiatan Pedagang Kaki Lima belum menjadi pusat perhatian serius dalam pengembangan pembangunan pada masa mendatang, sementara itu jumlah Pedagang Kaki Lima akan semakin meningkat. Untuk menghindari terjadinya dampak negatif dari pembangunan yang dilakukan yang tidak berorientasi kepada pemberdayaan masyarakat maka terhadap kegiatan sektor informal tidak terkecuali Pedagang Kaki Lima perlu dilakukan penataan, sehingga pemerintah kota dapat memperoleh manfaat ganda dari hasil penataan tersebut. Dalam dukungan kegiatan penataan terhadap Pedagang Kaki Lima, maka dibutuhkan adanya basis data berupa sistem informasi Pedagang Kaki Lima yang memuat mengenai kondisi dan kemampuan lingkungan, jumlah pedagang sektor informal dan sebenarnya serta komoditi yang dijual. Data tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendistribusikan keberadaan Pedagang Kaki Lima pada lokasi tertentu sesuai dengan kemampuan lingkungan.

4. Kondisi Perdagangan di Kota Medan

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENATAAN KAWASAN PEDAGANG KAKI LIMA (STUDI KASUS RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA KAWASAN ALUN-ALUN KOTA PASURUAN)

4 9 13

Resistensi Pedagang Kaki Lima terhadap Kebijakan Pemerintah Kota Semarang (Studi Kasus Pedagang Kaki Lima Jalan Kokrosono dan Jalan Kartini Timur)

0 15 75

STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MANUSIAWI DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MANUSIAWI DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (Studi Kasus Kebijakan Pemerintah Kota Surakarta tentang Penataan Pedagang Kaki Lima di Kawasan Pasarkl

0 1 16

STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MANUSIAWI DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MANUSIAWI DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (Studi Kasus Kebijakan Pemerintah Kota Surakarta tentang Penataan Pedagang Kaki Lima di Kawasan Pasarkl

0 2 17

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA.

0 1 11

Implementasi kebijakan pemerintah kota Yogyakarta dalam penataan pedagang kaki lima AWAL

0 0 11

PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA DAN EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA

1 1 11

Pemerintah Kota Pedagang Kaki Lima Komunitas

0 1 16

PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA DAN EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA SURABAYA ( Studi : Pedagang Kaki Lima di Taman Bungkul Surabaya) - Unika Repository

0 1 17

PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA DAN EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI KOTA SURABAYA ( Studi : Pedagang Kaki Lima di Taman Bungkul Surabaya) - Unika Repository

0 7 21