serta unsur organisasi, dan peningkatan produktivitas kerja merupakan urusan semua orang dalam organisasi.
Selanjutnya Simanjuntak 1998 :26, Mengatakan bahwa produktivitas kerja pegawai mengandung pengertian adanya kemampuan pegawai untuk
dapat menghasilkan barang atau jasa yang dilandasi sikap mental bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini.
Sikap kerja yang demikian ini akan tetap melekat dalam diri pegawai yang memiliki produktivitas kerja pegawai dapat di ukur melalui pelaksanaan
kerja yang relatif baik sikap kerja, tingkat keahlain dan disiplin kerja. Dan untuk mengukur produktivitas kerja pegawai itu sendiri harus mencakup aspek
kuantitas dan kualitas pekerjaannya. Karena hal tersebut sebagian keluaran daripada kerja pegawai adalah bersifat jasa, maka produktivitas pegawai lebih
bersifat kualitatif yaitu menyajikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan demikian peningkatan produktivitas pegawai tidak hanya dapat dihitung secara
kuantitatif saja melainkan juga mencakup efektivitas operasional dalam arti meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.
2.2 Faktor faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja.
Sesungguhnya banyak faktor yang mempengaruhi tercapainya produktivitas kerja pegawai, baik yang berhubungan dengan lingkungan atau
iklim organisasi dan kebijaksanaan pemerintah secara keseluruhan maupun berasal dari faktor individual.
Sinungan 2000 : 26, menyatakan adapun yang menjadi faktor- faktor produktivitas yang umum adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Manusia, yang terdiri dari kuantitas, tingkat keahlian, minat,
kemampuan dan sikap. 2.
Modal, yang terdiri dari perencanaan bahan baku, pemeliharaan dan teknelogi yang digunakan.
3. Lingkungan organisasi, yang terdiri dari perencanaan, sistem
menejemen, iklim kerja. 4.
Lingkungan negara yang terdiri dari kondisi ekonomi, kondisi sosial politik, kebijkan pemerintah dan lain lain.
Selanjutnya Simanjuntak Sinungan 2000 : 27 mengemukakan faktor- faktor yang besar pengaruhnya terhadap produktivitas yaitu ada 6 faktor
sebagai berikut : 1.
Pendidikan dan latihan Pendidikan dan latihan membentuk dan menambah pengetahuan
seseorang untuk mengerjakan sesuatu dengan terampilcepat dan tepat.
2. Gizi dan kesehatan
Gizi dan kesehatan yang baik meningkatkan kemampuan dan kesegaran fisik dan mental seseorang dalam melakukan sesuatu
pekerjaan, semakin baik gizi dan kesehatan maka semakin tinggi pula tingkat produktivitas kerjanya.
3. Penghasilan dan jaminan sosial
Penghasilan dan jaminan sosial dalam arti imbalan dan penghargaan dapat menjadi pendorong untuk lebih kuat bekerja atau lebih
produktif , karena hal ini ada kaitannya dengan pemenuhan
Universitas Sumatera Utara
langsung dengan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan pokok yang akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerjanya.
4. Kemampuan kerja
Tingkat produktivitas seseorang pegawai sangat tergantung pada kesempatan karyawan yang terbuka padanya. Kesempatan yang
sesuai dengan tingkat pendidikan dan keterampilan yang diperoleh akan sangat berpengaruh dalam mengembangkan diri.
5. Manajemen Pada hakekatnya prinsip manajemen adalah meningkatkan efisiensi
dan produktivitas. Pencapaian tujuan dari manajemen tersebut dengan menggunakan fungsi-fungsi manajemen seperti
perencanaan, pengorganisasian, motivasi dan pengawasan. 6. Kebijakan pemerintah
Usaha peningkatan produktivitas sangat sensitif terhadap kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah terutama di bidang produksi,
investasi, perizinan usaha, teknologi, moneter, fiskal, harga dll. Kebijakan pemerintah mengenai hal tersebut sangat mempengaruhi
terhadap produktivitas kinerja pegawai.
E.3 Pengaruh motivasi Terhadap Produktivitas
Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas pegawai ialah pemberian motivasi daya perangsang kepada pegawai. Motivasi atau daya
pendorong yang merangsang dan mendorong pegawai untuk mau bekerja dengan segiat-giatnya yang berbeda antara pegawai yang satu dengan yang
lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan motif, tujuan dan kebutuhan
Universitas Sumatera Utara
dari masing-masing pegawai untuk bekerja, juga karena perbedaan waktu dan tempat.
Motivasi seseorang agar orang bekerja ada bermacam-macam. Ada orang yang termotivasi mengerjakan sesuatu karena untuk menghasilkan uang
yang banyak, ada juga yang termotivasi karena rasa aman. Bahkan ada yang termotivasi hanya karena pekerjaan tersebut memberikan prestise yang tinggi
walaupun gajinya sangat kecil. Ishak dan Hendri menyatakan, manfaat motivasi yang paling utama
adalah menciptakan gairah kerja, sehingga produktivitas kerja dapat meningkat. Dengan adanya motivasi diharapkan pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat
dan tepat., dan para pegawai akan merasa senang akan melakukan kegiatannya karena motivasi yang diberikan kepadanya terlaksana dengan baik dan
produktivitas kerja dapat meningkat. Tercapainya tujuan organisasi diharapkan tercapai pula tujuan individu
para anggota organisasi tersebut. Suatu organisasi akan berhasil mencapai tujuan dan sasarannya, apabila semua komponen organisasi berupaya
menampilkan kinerja yang optimal termasuk peningkatan produktivitas kerja. Seorang pegawai akan bersedia dan termotivasi meningkatkan produktivitas
kerjanya apabila terdapat keyakinan dalam dirinya bahwa berbagai keinginan, kebutuhan, harapan dan tujuannya dapat tercapai pula.
F.Hipotesa
“Hipotesa adalah merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah peneliti, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan Sugiono, 2004 : 70.
Universitas Sumatera Utara
Adapun hipotesa yang penulis kemukakan adalah : 1 Hipotesa kerja Ha
Ada pengaruh antara motivasi terhadap produktivitas kerja pegawai pada kantor camat sinembah Tanjung Muda Lihir Kabupaten Deli serdang.
2 Hipotesa Nol Ho Tidak ada pengaruh antara motivasi terhadap produktivitas kerja pegawai
pada kantor Camat Sinembah Tanjung Muda, Kabupaten Deli serdang.
G. Defenisi Konsep