Jenis Penelitian Lokasi Penelitian Teknik Pengumpulan Data

41

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kulitatif adalah metode yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain- lain secara holistik dan dengan menggunakan pendekatan deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan memanfaatkan berbagai metode ilmiah Meleong, 2006:6. Dengan menggunakan metode kualitatif peneliti dapat dengan mudah untuk mendapatkan informasi dan data yang jelas serta terperinci mengenai fungsi Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo IPMS kebun Aek Loba dalam membangun hubungan sosial dengan masyarakat sekitar di kecamatan Aek Kuasan kabupaten Asahan, serta melihat secara langsung bagaimana kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan oleh lembaga tersebut.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di perkebunan PT. Socfindo kebun Aek Loba kecamatan Aek Kuasan kabupaten Asahan. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena di perkebunan tersebut terdapat sebuah lembaga sosial keagamaan yang aktif melakukan kegiatan-kegiatan sosial yang bermanfaat tidak hanya bagi masyarakat perkebunan akan tetapi juga masyarakat sekitarnya. Selain itu pemukiman masyarakat perkebunan dengan masyarakat sekitar tersebut saling 42 berdampingan sehingga semakin banyak kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan oleh Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo IPMS turut melibatkan masyarakat sekitarnya dan membuat intensitas hubungan sosial semakin meningkat. 3.3. Unit Analisis dan Informan 3.3.1. Unit Analisis Sasaran penelitian tidak tergantung pada judul dan topik penelitian, tetapi secara konkrit tergambarkan dalam rumusan masalah penelitian. Sedangkan informan penelitian adalah subjek yang memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian Bungin, 2007:76. Unit analisis pada penelitian ini adalah seluruh pengurus Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo IPMS kebun Aek Loba, masyarakat perkebunan, dan masyarakat sekitarnya di kecamatan Aek Kuasan kabupaten Asahan yang telah mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo IPMS kebun Aek Loba.

3.3.2. Informan

Adapun yang menjadi informan sebagai sumber informasi bagi peneliti adalah sebagai berikut:

3.3.2.1 Informan kunci :

1. Ketua Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo IPMS kebun Aek Loba. 2. Pengurus Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo IPMS kebun Aek Loba. 3. Karyawan perkebunananggota Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo IPMS kebun Aek Loba dengan karakteristik sebagai berikut : 43 a. Sering mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo IPMS. b. Mengetahui sejarah Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo IPMS kebun Aek Loba. c. Bekerja di perkebunan PT. Socfindo kebun Aek Loba sebelum Ikatatan Persaudaraan Muslim Socfindo IPMS dibentuk.

3.3.2.2 Informan tambahan

1. Pemerintah Kecamatan Aek Kuasan. 2. Tokoh agama kecamatan Aek Kuasan yang sering mengikuti kegiatan Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo IPMS kebun Aek Loba. 3. Masyarakat sekitar perkebunan yang sering mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Ikatan Persudaraan Muslim Socfindo IPMS kebun Aek Loba.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data, peneliti akan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data agar mendapatkan kesesuaian penelitian dengan fokus dan kebutuhan peneliti dalam mengolah data dan informasi yang diperoleh nantinya. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu data primer dan data sekunder. a Data primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian melalui observasi dan wawancara baik secara partisipatif maupun wawancara mendalam, oleh karena itu untuk mendapatkan data 44 primer dalam penelitian ini akan dilakukan dengan cara penelitian lapangan, yaitu sebagai berikut: 1. Observasi atau pengamatan yaitu kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja panca indera mata serta dibantu dengan panca indera lainnya. Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan Bungin, 2007:115. Dengan observasi peneliti dapat melihat secara langsung kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo IPMS kebun Aek Loba dalam menciptakan keharmonisan dan membangun hubungan sosial dengan masyarakat sekitarnya. 2. Wawancara mendalam, yaitu proses tanya jawab secara langsung ditujukan terhadap informan di lokasi penelitian dengan menggunakan pedoman wawancara serta menggunakan alat bantu perekam jika memang dibutuhkan. Dalam hal ini peneliti nantinya akan mewawancarai informan yang menjadi subjek penelitian guna mengetahui bagaimana fungsi lembaga Ikatan Persaudaran Muslim Socfindo IPMS dalam membangun hubungan sosial dengan masyarakat sekitarnya. b Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan data dan mengambil informasi dari buku-buku referensi, dokumen, majalah, jurnal dan bahan dari situs- 45 situs internet yang dianggap relevan dengan masalah yang diteliti sehingga memudahkan peneliti dalam menuliskan laporan penelitian.

3.5. Interpretasi Data