Pengajian rutin Az-Zidiniyah Upah-upah calon jamaah haji

82 dengan pihak pemerintahan kecamatan. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh bang Andi : “Kalau pengajian Al-Munawwaroh ini pihak IPMS bekerja sama dengan pihak kecamatan. Biayanya dibagi dua dan tempatnya bergantian di wilayah perkebunan dan wilayah kecamatan. Nanti kami yang mengurus semua administrasinya.” Sumber : Wawancara 11 Juni 2013 Dari pernyataan di atas terlihat bahwa pihak pemerintah khususnya kecamatan mendukung adanya kegiatan ini. Biaya yang ditanggung juga dibagi dua agar meringankan. Wilayah yang dijadikan sebagai tempat pengajian juga tidak hanya di wilayah perkebunan akan tetapi juga mesjid-mesjid di wilayah kecamatan. Hal ini dimaksudkan agar para warga perkebunan dapat berbaur dan saling berinteraksi satu sama lain tanpa ada rasa canggung lagi. Kepanitiaan pengajian juga dibagi dua, maksudnya adalah yang bertanggung jawab dalam kegiatan pengajian ini tidak hanya pihak Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo IPMS kebun Aek Loba akan tetapi juga pihak dari pemerintahan kecamatan.

5.3.3. Pengajian rutin Az-Zidiniyah

Pengajian ini juga hampir sama dengan pengajian-pengajian di atas, yang berbeda hanyalah waktu dan panitianya saja. Atau dengan kata lain kepanitiaan ditanggungjawabi oleh Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo IPMS kebun Aek 83 Loba. Tempat-tempat yang digunakan juga lebih banyak mesjid-mesjid di wilayah desa atau bukan merupakan wilayah perkebunan. Sedangkan biaya ditanggung oleh Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo IPMS kebun Aek Loba dan masyarakat sekitarnya. Pengutipan biaya dari pihak masyarakat biasanya melalui pihak pemerintahan kecamatan. Jadi dengan kata lain pihak kecamatan yang mengutipnya dari masyarakat dan kemudian diserahkan pada pengurus Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo IPMS kebun Aek Loba untuk selanjutnya dimanfaatkan.

5.3.4. Upah-upah calon jamaah haji

Dalam kegiatan ini pihak Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo IPMS bekerja sendiri atau tidak bekerja sama dengan pihak pemerintahan. Akan tetapi yang diupah-upah tidak hanya warga perkebunan yang akan naik haji saja, tetapi juga masyarakat yang berada di sekitaran perkebunan PT. Socfindo kebun Aek Loba. kegiatan ini rutin dilakukan tiap setahun sekali ketika musim haji tiba. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada lagi perbedaan antara masyarakat perkebunan dengan masyarakat yang bukan merupakan warga perkebunan. Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh bapak Nazaruddin sebagai berikut : “IPMS memang sebagai lembaga sosial keagamaan yang sering melakukan kegiatan-kegiatan sosial termasuk upah-upah calon jamaah haji. Sebagai orang Islam kita kan dituntut untuk berbuat baik, ya salah satunya dengan mendoakan orang yang akan berangkat haji dengan mengupah-upahnya. Sekalian juga memperkenalkan IPMS untuk masyarakat desa yang belum tahu”. 84 Sumber : Wawancara 26 Juni 2013 Pernyataan bapak Nazaruddin di atas juga diperkuat oleh hasil wawancara dengan bapak Kresno sebagai berikut : “Upah-upah calon jamaah haji dilakukan pada saat musim haji ini tidak hanya diperuntukkan bagi masyarakat perkebunan saja, akan tetapi juga dipersembahkan untuk masyarakat sekitar. Supaya ada rasa tanggung jawab orang-orang perkebunan terhadap kemaslahatan umat yang ada di sekitarnya.” Sumber : Wawancara 15 Juni 2013

5.3.5. Safari Ramadhan