54
seperti kereta api. Di dalam gerbong inilah kemudian kelapa sawit diangkut. Seperti layaknya kereta api pada umumnya, lokomotif juga berjalan di atas rel,
rel ini dibangun di sepanjang jalan yang melewati perkebunan sawit. Pihak perusahaan juga menyediakan bus untuk mengangkut anak-anak
karyawan yang bersekolah. Hal ini dimaksudkan agar para siswa yang rumahnya berada sangat jauh dari jalan utama atau bahkan dari sekolahnya menjadi lebih
mudah untuk sampai ke tujuan. Selain itu juga agar para orang tua tidak kerepotan mengantar atau menjemput anaknya sehingga bisa lebih fokus dalam menjalankan
pekerjaannya. Fasilitas bus juga dapat dinikmati seluruh siswa dengan gratis tanpa dipungut biaya sedikitpun. Tentu saja hal ini semakin meringankan beban orang
tua.
4.4. Struktur Organisasi Tenaga Kerja PT. Socfindo Kebun Aek Loba
Setiap perusahaan tentu saja memiliki sturuktur organisasi yang jelas sesuai dengan sistem yang dibuat oleh pemilik perusahaan. Tujuannya agar
kegiatan yang dilaksanakan dalam menjalankan perusahaan berjalan sesuai dengan visi dan misi yang diharapkan. Hal ini dapat dikaitkan dengan perusahaan
perkebunan PT. Socfindo kebun Aek Loba yang memiliki tujuan untuk meningkatkan produksi kelapa sawit yang mereka miliki. Tentu saja dilakukan
dengan cara kerjasama dan kordinasi antar sesama pekerja supaya tepat sasaran sesuai dengan target-target yang ditetapkan perusahaan. Struktur tertinggi
dipegang oleh pengurus kebun yang terdiri dari dewan direksi perkebunan. Selanjutnya pengurus kebun membawahi pegawai staff yaitu assisten kepala
askep dan tekniker, dan berikutnya masing-masing askep dan tekniker membawahi assisten lapangan, dan assisten lapangan membawahi pegawai dan
55
tenaga kerja di masing-masing perkebunan dengan spesifikasi pekerjaannya masing-masing.
4.5. Organisasi Pemerintahan
Organisasi pemerintahan merupakan hal mutlak yang ada di dalam suatu wilayah. Mereka adalah ujung tombak masyarakat dalam setiap kegiatan yang
berhubungan dengan kependudukan. Organisasi pemerintahan memegang peran penting dalam mengatur kebutuhan-kebutuhan masyarakatnya. Senada dengan hal
ini, organisasi pemerintahan di Kecamatan Aek Kuasan merupakan salah satu pemegang kuasa dalam cakupan wilayah kecamatan. Pemerintah kecamatan
mempunyai hak tertinggi atas kemaslahatan masyarakatnya dalam setiap kegiatan apapun termasuk dengan masyarakat perkebunan.
Dalam berhubungan dengan masyarakat desa sekitar, Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo IPMS kebun Aek Loba selalu melalui pihak kecamatan yang
merupakan pimpinan tertinggi dalam sebuah wilayah kecamatan. Langkah pihak kecamatan kemudian dilanjutkan ke kepala desa dan selanjutnya kepala desa
memberitahukan warga desanya. Hubungan ini kemudian membentuk suatu sistem yang saling terkait satu sama lainnya sehingga harus saling berkoordinasi
agar tercapai tujuan positif yang dimaksudkan oleh semua pihak.
56
BAB V TEMUAN DATA DAN INTERPRETASI DATA
5.1. Karakteristik Informan
Informan merupakan variabel yang sangat penting dalam sebuah penelitian kualitatif. Informan mampu memberikan informasi yang akurat dan
valid bagi permasalahan penelitian. Penentuan informan dalam sebuah masyarakat juga tidak dilakukan secara sembarangan. Dalam penelitian ini, peneliti
mengambil jumlah informan sebanyak 11 sebelas orang yang terdiri dari 7 tujuh orang informan kunci dan 4 empat orang informan biasa. Informan kunci
yang terdiri dari 7 tujuh orang yaitu terdiri dari 1 satu orang ketua Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo IPMS kebun Aek Loba dan sisanya adalah
pengurus dan anggota-anggotanya. Sedangkan informan biasa yang terdiri dari 4 empat orang merupakan pihak yang mewakili pemerintahana kecamatan Aek
Kuasan, tokoh agama, dan masyarakat sekitar yang sering mengikuti kegiatan- kegiatan yang diadakan oleh Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo IPMS kebun
Aek Loba.
5.1.1. Profil Informan Kunci 5.1.1.1 Nama
: Ir. H. Edyana Suryana Usia
:46 Tahun Pendidikan
: Strata-1 Jabatan Pekerjaan
: Pegawai StaffManager Jabatan Pengurus
: Ketua Lembaga