program yang dilaksanakan pemerintah. Partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan adalah keadaan dimana individu, keluarga, maupun masyarakat umum ikut
bertanggungjawab terhadap kesehatan diri, keluarga maupun kesehatan masyarakat dan lingkungannya. Selanjutnya menurut Dasril 2005, bahwa sebagian besar
penderita malaria adalah penduduk pada kelompok produktif, sehingga perlu dilakukan penanggulangan secara intensif sebagai bagian dari pembangunan
kesehatan khususnya peningkatan detajat kesehatan pada kelompok usia produktif.
5.2.2. Hubungan Pendidikan dengan Tindakan dalam Pencegahan Penyakit Malaria
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
dari 46 orang yang berpendidikan rendah, tindakan baik sebanyak 3 orang 6,5, sedangkan dari 32 orang yang
berpendidikan tinggi, tindakan baik sebanyak 8 orang 25,0. Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square diperoleh p-value sebesar 0,032 p-value 0.05, yang
berarti bahwa variabel pendidikan berhubungan secara signifikan dengan tindakan dalam pencegahan penyakit malaria.
Hasil senada juga diperoleh dari Montung dkk., 2008, bahwa terdapat hubungan antara pendidikan dengan tindakan masyarakat
dalam pencegahan DBD nilai p 0,039 dan OR sebesar 1,544, dan terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan tindakan masyarakat dalam pencegahan DBD nilai p
0,001 dan OR sebesar 2,263. Penelitian Budiarja 2001 di Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang
mendapati 85,2 masyarakat yang berpendidikan rendah terbukti berpengaruh terhadap prilaku yang membuat kejadian malaria man made malaria. Responden
Universitas Sumatera Utara
yang tidak menggunakan kelambu saat tidur malam hari memberi resiko sebesar 6,43 kali tertular malaria dibandingkan yang memakai kelambu. Bekerja di luar rumah
dapat memberi resiko sebesar 13,48 kali untuk tertular malaria dibandingkan dengan orang yang tidak bekerja di luar rumah.
Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo 2007, bahwa dengan tingkat pendidikan yang tinggi akan meningkatkan pengetahuan responden tentang
pentingnya kesehatan di sekitar rumah. Semakin rendah tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin rendah juga pola pikirnya dalam menghadapi lingkungan rumah
serta merasa enggan untuk mendapatkan informasi tentang penyakit malaria. Ketika peneliti mengambil data tentang penelitian antusias masyarakat tentang penyakit
malaria masih rendah dikarenakan informasi yang diberikan dari tenaga kesehatan dan aparat pemerintah masih kurang dalam sosialisasi tentang penyakit malaria.
5.2.3. Hubungan Pekerjaan dengan Tindakan dalam Pencegahan Penyakit Malaria