Tujuan Khusus Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

1.2. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah: bagaimana hubungan karakteristik dengan tindakan ibu dalam pencegahan penyakit malaria di Desa Sorik Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan. 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan karakteristik dengan tindakan ibu dalam pencegahan penyakit malaria di Desa Sorik Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui hubungan umur dengan tindakan ibu dalam pencegahan penyakit malaria di Desa Sorik Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan. 2. Mengetahui hubungan pendidikan dengan tindakan ibu dalam pencegahan penyakit malaria di Desa Sorik Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan 3. Mengetahui hubungan status pekerjaan dengan tindakan ibu dalam pencegahan penyakit malaria di Desa Sorik Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan 4. Mengetahui hubungan tingkat penghasilan dengan tindakan ibu dalam pencegahan penyakit malaria di Desa Sorik Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan Universitas Sumatera Utara 5. Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan tindakan ibu dalam pencegahan penyakit malaria di Desa Sorik Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan 6. Mengetahui hubungan sikap dengan tindakan ibu dalam pencegahan penyakit malaria di Desa Sorik Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan 1.4. Manfaat Penelitian 1. Menjadi masukan model perbaikan untuk pencegahan penyakit malaria pada Puskesmas di Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan. 2. Menjadi bahan bacaanreferensi bagi Petugas Kesehatan Puskesmas di Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan dalam menyusun rencana strategis dan kebijakan serta tindakan intervensi khususnya dalam program pemberantasan penyakit malaria, khususnya di Desa Sorik yang merupakan daerah endemis malaria, sehingga dapat menekan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit malaria. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku Meskipun perilaku adalah bentuk respons atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari luar organisme orang, namun dalam memberikan respons sangat tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan. Hal ini berarti meskipun stimulusnya sama bagi beberapa orang, namun respons tiap- tiap orang berbeda. Faktor-faktor yang membedakan respons terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku. Determinan perilaku ini dapat dibedakan menjadi dua, yakni: 1 Determinan atau faktor internal, yakni karakteristik orang yang bersangkutan, yang bersifat given atau bawaan, misalnya: tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan sebagainya; dan 2 Determinan atau faktor eksternal, yakni lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Faktor lingkungan ini sering merupakan faktor yang dominan yang mewarnai perilaku seseorang Notoatmodjo, 2003. Dari uraian di atas dapat dirumuskan bahwa perilaku adalah merupakan totalitas penghayatan dan aktivitas seseorang, yang merupakan hasil bersama atau resultante antara berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Dengan perkataan lain perilaku manusia sangatlah kompleks, dan mempunyai bentangan yang sangat luas. Benyamin Bloom 1908 seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku manusia itu ke dalam 3 tiga domain, ranah, atau kawasan, yakni: kognitif cognitive, afektif affective, dan psikomotor Universitas Sumatera Utara psychomotor. Dalam perkembangannya, teori Bloom ini dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan, yakni Notoatmodjo, 2003 :

2.1.1. Pengetahuan Knowledge

Dokumen yang terkait

Tradisi Masyarakat Desa Janji Mauli Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan (1900-1980)

3 83 104

Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingginya Kasus Malaria Di Desa Aek Badak Jae Kec. Batang Angkola Jae Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 1999-2001

0 37 81

Pengaruh Karakteristik Masyarakat Petani Terhadap Tindakan Pencegahan Penyakit Malaria di Desa Alue Drien Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur Tahun 2005

1 35 79

Hubungan Karakteristik Individu dengan Tindakan Ibu dalam Pencegahan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita di Puskesmas Amplas Tahun 2005

6 50 96

Gambaran Pengetahuan Keluarga Tentang Pencegahan Penyakit Malaria Di Desa Tolang Jae Kecamatan Sayur Matinggi Kabupaten Tapanuli Selatan

2 87 83

Hubungan Penyuluhan Dengan Perilaku Pencegahan Penyakit Malaria Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Lamteuba Kecamatan Seulimum Kabupaten Aceh Besar

1 54 118

Hubungan pengetahuan dan sikap masyarakat dengan pencegahan penyakit malaria Di Desa Lubuk Batang Wilayah Kerja Lubuk Batang Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015.

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku - Hubungan Karakteristik dengan Tindakan Ibu dalam Pencegahan Penyakit Malaria di Desa Sorik Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2012

0 0 37

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Karakteristik dengan Tindakan Ibu dalam Pencegahan Penyakit Malaria di Desa Sorik Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2012

0 0 7

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN TINDAKAN IBU DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT MALARIA DI DESA SORIK KECAMATAN BATANG ANGKOLA KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

0 0 12