4.5. Tindakan
Pengkategorikan tindakan responden terhadap pencegahan penyakit malaria dapat dilihat pada tabel 4.20 di bawah ini.
Tabel 4.20. Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan di Desa Sorik Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan
No. Tindakan
Frekuensi Persentase
1. Baik
11 14,1
2. Sedang
24 30,8
3. Kurang
43 55,1
Jumlah 87
100,0
Dari tabel 4.20 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki tindakan kategori kurang yaitu sebanyak 43 orang 55,1.
Rincian jawaban responden tentang tindakan terhadap pencegahan penyakit malaria dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
Tabel 4.21. Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan dalam Pengelolaan Sampah di Desa Sorik Kecamatan Batang Angkola Kabupaten
Tapanuli Selatan
No. Pernyataan
Jawaban n
Ya Tidak
f f
1. Keluarga setiap malam menggunakan obat nyamuk
bakarsemprotoles malam hari. 33
42.3 45 57.7
78 100,0
2. Agar tidak digigit nyamuk saat keluar rumah pada
malam hari, maka setiap anggota keluarga menggunakan pakaian lengan panjangtertutup yang
dapat melindungi diri dari gigitan nyamuk. 16
20.5 62 79.5
78 100,0
3. Agar tidak digigit nyamuk, maka setiap malam seluruh
anggota keluarga menggunakan kelambu pada saat tidur.
26
33.3 52 66.7
78 100,0
4. Jika ada air tergenang di sekitar rumah, maka saya akan
mencoba mengalirkan air itu atau menimbun genangan air itu dengan tanah.
39
50.0 39 50.0
78 100,0
5. Saya selalu membersihkan saluran pembuangan air atau
parit di sekitar rumah setiap minggu. 29
37.2 49 62.8
78 100,0
6. Saya selalu membersihkan halaman sekitar rumah dari
semak dan sampah secara teratur untuk mengurangi sarang dan tempat perkembangbiakan nyamuk.
46
59.0 32 41.0
78 100,0
Universitas Sumatera Utara
7. Saya sering melibatkan anggota keluarga lainnya pada
saat membersihkan lingkungan rumah. 25
32.1 53 67.9
78 100,0
8. Saya sebagai ibu rumah tangga lebih banyak berperan
untuk melakukan pencegahan penyakit malaria di dalam keluarga.
66
84.6 12 15.4
78 100,0
9. Saya sebagai ibu rumah tangga selalu membatasi waktu
berkumpul setiap anggota keluarga dengan teman- temannya di luar rumah pada malam hari.
54
69.2 24 30.8
78 100,0
10. Saya selalu mengusahakanmengupayakan agar tidak
ada kain bergelantungan di tempat gelap dalam rumah. 19
24.4 59 75.6
78 100,0
11. Jika ada gotong royong dalam membersihkan
lingkungan yang dilakukan aparat desa, maka saya selalu turut serta.
22
28.2 56 71.8
78 100,0
12. Ketika ada kegiatan penyuluhan tentang pencegahan
penyakit malaria di desa, maka saya selalu mengikutinya.
21
26.9 57 73.1
78 100,0
13. Saya selalu memberi makanan yang bergizi kepada
seluruh anggota keluarga terutama anak balita agar lebih dapat mengatasi penyakit malaria jika suatu saat
terkena. 30
38.5 48 61.5
78 100,0
14. Apabila ada anggota keluarga mengalami demam,
menggigil dan sakit kepala, maka saya langsung membawanya untuk berobat tempat pelayanan
kesehatan. 40
51.3 38 48.7
78 100,0
15. Saya memelihara ikan kepala timah, gambus, nila, atau
mujair untuk mencegah munculnya nyamuk penyebab penyakit malaria.
20
25.6 58 74.4
78 100,0
4.5. Hubungan Umur dengan Tindakan
Tabel 4.22. Hubungan Umur dengan Tindakan dalam Pencegahan Penyakit Malaria
No. Umur
Tindakan n
P value Kurang
Sedang Baik
f f
f n
1. 32 tahun
22 61,1
10 27,8 4 11,1 36 100.0
0,591
2. ≥ 32 tahun
21 50,0
14 33,3 7 16,7 42 100.0
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 36 orang yang berumur 32 tahun, tindakan baik sebanyak 4 11,1, sedangkan dari 42 orang yang berumur
≥ 42 tahun, tindakan baik sebanyak 7 16,7. Hasil analisis menggunakan uji Chi-
Universitas Sumatera Utara
Square diperoleh p-value sebesar 0,591 p-value 0.05, yang berarti bahwa variabel umur tidak berhubungan secara signifikan dengan tindakan dalam pencegahan
penyakit malaria. 4.6. Hubungan Pendidikan dengan Tindakan
Tabel 4.23. Hubungan Pendidikan dengan Tindakan dalam Pencegahan Penyakit Malaria
No. Pendidikan
Tindakan n
P value Kurang
Sedang Baik
f f
f n
1. Rendah
30 65,2
13 28,3 3 6,5 46
100.0 0,032
2. Tinggi
13 40,6
11 34,4 8 25,0 32 100.0
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 46 orang yang berpendidikan rendah, tindakan baik sebanyak 3 orang 6,5, sedangkan dari 32
orang yang berpendidikan tinggi, tindakan baik sebanyak 8 orang 25,0. Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square diperoleh p-value sebesar 0,032 p-value
0.05, yang berarti bahwa variabel pendidikan berhubungan secara signifikan dengan tindakan dalam pencegahan penyakit malaria.
4.7. Hubungan Status Pekerjaan dengan Tindakan
Tabel 4.24. Hubungan Status Pekerjaan dengan Tindakan dalam Pencegahan Penyakit Malaria
No. Status
Pekerjaan Tindakan
n P value
Kurang Sedang
Baik f
f f
n
1. Tidak bekerja
20 54,1
13 35,1 4 10,8 37 100.0
0,609
2. Bekerja
23 56,1
11 26,8 7 17,1 41 100.0
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 37 orang yang tidak memiliki pekerjaan, tindakan baik sebanyak 4 orang 10,8, sedangkan dari 41
Universitas Sumatera Utara
orang yang memiliki pekerjaan, tindakan baik sebanyak 7 orang 17,1. Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square diperoleh p-value sebesar 0,609 p-value
0.05, yang berarti bahwa variabel status pekerjaan tidak berhubungan secara signifikan dengan tindakan dalam pencegahan penyakit malaria.
4.7. Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan
Tabel 4.25. Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan dalam Pencegahan Penyakit Malaria
No. Pengetahuan
Tindakan n
P value Kurang
Sedang Baik
f f
f n
1. Kurang
38 61,3
15 24,2 9 14,5 62 100,0
0,000 2.
Sedang 5
35,7 9
64,3 0 0,0
14 100,0
3. Baik
0,0 0,0 2 100,0 2
100,0
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 62 orang yang memiliki pengetahuan kurang, tindakan baik sebanyak 9 orang 14,5, sedangkan dari 2
orang yang memiliki pengetahuan baik, diperoleh semua responden memiliki tindakan baik. Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square diperoleh p-value sebesar
0,000 p-value 0.05, yang berarti bahwa variabel pengetahuan berhubungan secara signifikan dengan tindakan dalam pencegahan penyakit malaria.
4.7. Hubungan Sikap dengan Tindakan
Tabel 4.26. Hubungan Sikap dengan Tindakan dalam Pencegahan Penyakit Malaria
No. Sikap
Tindakan n
P value Kurang
Sedang Baik
f f
f n
1. Kurang
4 66,7
2 33,3 0
0,0 6
100,0 0,000
2. Sedang
34 73,9
10 21,7 2 4,3
46 100,0
3. Baik
5 19,2
12 46,2 9 34,6 26 100,0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 6 orang yang memiliki sikap kategori sedang, tindakan baik sebanyak 2 orang 4,3, sedangkan dari 26
orang yang memiliki sikap baik, diperoleh sebanyak 9 orang 34,6 memiliki tindakan baik. Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square diperoleh p-value sebesar
0,000 p-value 0.05, yang berarti bahwa variabel sikap berhubungan secara signifikan dengan tindakan dalam pencegahan penyakit malaria.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Hubungan Karakteristik dengan Tindakan dalam Pencegahan Penyakit