pekerjaan dengan tindakan masyarakat dalam pencegahan DBD nilai p 0,315 dan OR sebesar 1,221.
Masyarakat yang bekerja maupun yang tidak bekerja umumnya kurang merasakan pentingnya menjaga kesehatan individu maupun keluarga untuk tetap
dapat hidup secara sehat dan dapat melaksanakan aktivitas sesuai pekerjaan yang dimilikinya. Dalam kondisi demikian kepedulian mereka terhadap program yang
dikembangkan atau dilaksanakan pemerintah di lingkungan tempat tinggalnya tidak lebih baik dibandingkan kelompok masyarakat yang tidak bekerja. Sementara hasil
penelitian Yoga 1999, menyatakan bahwa 44 dari kasus malaria yang diteliti merupakan penduduk yang bekerja sebagai petani, artinya pekerjaan sebagai petani
merupakan factor risiko menderita penyakit malaria. Perbedaan tingkat partisipasi responan yang tidak bekerja mengkondisikan dirinya dalam posisi yang tidak
memerlukan atau merasa tidak penting berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan kesehatan, seperti program pencegahan penyakit malaria
5.3. Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan dalam Pencegahan Penyakit Malaria
Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui oleh orang yang didapat secara formal dan informal. Pengetahuan formal diperoleh dari pendidikan
sekolah sedangkan pengetahuan informal diperoleh dari luar sekolah. Selain itu, pengetahuan juga dapat diperoleh dari media informasi yaitu media cetak seperti
buku-buku, majalah, surat kabar, dan lain-lain, juga dari media elektronika seperti televisi, radio, dan internet Notoatmodjo, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan kategori kurang yaitu sebanyak 62 orang 79,5. Berdasarkan hasil
penelitian diketahui bahwa dari 62 orang yang memiliki pengetahuan kurang, tindakan baik sebanyak 9 orang 14,5, sedangkan dari 2 orang yang memiliki
pengetahuan baik, diperoleh semua responden memiliki tindakan baik. Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square diperoleh p-value sebesar 0,000 p-value 0.05, yang
berarti bahwa variabel pengetahuan berhubungan secara signifikan dengan tindakan dalam pencegahan penyakit malaria. Hasil penelitian Dalimunthe 2008, juga
menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang penyakit malaria berpengaruh terhadap partisipasi masyarakat dalam program pencegahan penyakit malaria.
Rendahnya tingkat pengetahuan responden juga dapat dilihat dari keadaan lingkungan responden yang kurang dibersihkan dengan baik. Dari hasil penelitian
diperoleh bahwa mayoritas keluarga responden tinggal di daerah dengan keadaan lingkungan buruk, sehingga risiko terjadinya penyakit malaria tinggi. Tingginya
keluarga memiliki keadaan lingkungan yang buruk dikarenakan masih banyak keluarga memiliki tanaman hias di dalam rumah, memiliki ruangan rumah yang
selalu lembab, tidak mempunyai ventilasi yang cukup untuk masuknya sinar matahari ke dalam ruangan, memiliki parit di sekitar rumah yang tersumbat, memiliki banyak
kaleng-kaleng bekas, botol-botol bekas, dan ban bekas sebagai wadah kembang biak jentik di sekitar rumah, memiliki kebiasaan menggantung pakaian di pintudiding
rumah, tinggal di daerah yang memiliki banyak air tergenang di selokan, dan mempunyai mempunyai kandang ternak dekat dengan rumah.
Universitas Sumatera Utara
5.3. Hubungan Sikap dengan Tindakan dalam Pencegahan Penyakit Malaria