BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Dzikir 2.1.1. Pengertian Dzikir
Dzikir merupakan suatu perbuatan mengingat, menyebut, mengerti, menjaga dalam bentuk ucapan-ucapan lisan, gerakan hati atau gerakan
anggota badan yang mengandung arti pujian, rasa syukur dan do’a dengan cara-cara yang diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya, untuk
memperoleh ketentraman batin, atau mendekatkan diri taqarrub kepada Allah, dan agar memperoleh keselamatan serta terhindar dari
siksa Allah Suhaimie, 2005. Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata, ”Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam bersabda, ”Mengucapkan ”Subhanallah”, ”Alhamdulillah”, ”Laa ilaha Illallah”, dan ”Allahu Akbar” lebih aku
sukai dari semua yang terkena sinar matahari”Bayumi, 2005.
2.1.2. Kalimat Adz-Dzikr dalam Al-Qur’an
Dalam Al Qur’an lafazh Adz-Dzikr memiliki sepuluh penggambaran Bayumi, 2005:
2.1.2.1.Dzikir merupakan suatu kewajiban yang diperintahkan. 2.1.2.2.Larangan untuk melakukan apa yang menjadi lawan dari dzikir yaitu
kelalaian dan lupa diri.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2.3.Syarat kemenangan adalah konsekuensi dari dzikir dan banyak mengulang-ulangnya.
2.1.2.4.Pujian kepada ahli dzikir, dan kabar gembira tentang apa yang telah dipersiapkan Allah Subhanahu wa Ta’ala bagi mereka, yakni surga
dan ampunan-Nya. 2.1.2.5.Berita tentang kerugian bagi orang yang lalai untuk berdzikir karena
urusan lain. 2.1.2.6.Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan dzikir sebagai sebab
kebanggaan-Nya kepada seorang hamba yang senantiasa menyebut- Nya.
2.1.2.7.Dzikir lebih besar dari segala sesuatu. 2.1.2.8.Allah telah menjadikan dzikir kepada-Nya sebagai penutup amal
shalih dan juga kuncinya. 2.1.2.9.Ahli dzikir adalah golongan yang dapat mengambil manfaat dari
ayat-ayat Allah. Merekalah yang dimaksud dengan ulul albab. 2.1.2.10. Allah telah menjadikan dzikir sebagai pendamping semua amal
shalih dan ruhnya; apabila suatu amal shalih tidak disertai dzikir kepada Allah, maka ia bagaikan jasad yang tidak memiliki ruh.
2.1.3. Jumlah dalam ber-Dzikir
Pada hakikatnya Allah menyuruh hambanya banyak berzikir dan jangan sampai lalai kepadaNya dalam sedetikpun.
ًﺍﺮﻴِﺜَﻛ ًﺍﺮْﻛِﺫ َ ﱠﷲ ﺍﻭُﺮُﻛْﺫﺍ ﺍﻮُﻨَﻣﺁ َﻦﻳِﺬﱠﻟﺍ ﺎَﻬﱡﻳَﺃ ﺎَﻳ
Universitas Sumatera Utara
Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah dengan menyebut nama Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya QS. AL Ahzab : 41
Mushaf Al Qur’an, 2008.
ﻞﻴِﺻَﺃَﻭ ًﺓَﺮْﻜُﺑ ُﻩﻮُﺤﱢﺒَﺳَﻭ
Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang QS. AL
Ahzab : 42 Mushaf Al Qur’an, 2008.
2.1.4. Situasi dalam ber-Dzikir ًﺍﺩﻮُﻌُﻗَﻭ ًﺎﻣﺎَﻴِﻗ َ ّﷲ ْﺍﻭُﺮُﻛْﺫﺎَﻓ َﺓَﻼﱠﺼﻟﺍ ُﻢُﺘْﻴَﻀَﻗ ﺍَﺫِﺈَﻓ ﱠﻥِﺇ َﺓَﻼﱠﺼﻟﺍ ْﺍﻮُﻤﻴِﻗَﺄَﻓ ْﻢُﺘﻨَﻧْﺄَﻤْﻁﺍ ﺍَﺫِﺈَﻓ ْﻢُﻜِﺑﻮُﻨُﺟ ﻰَﻠَﻋَﻭ ْﺖَﻧﺎَﻛ َﺓَﻼﱠﺼﻟﺍ
ْﻮﱠﻣ ًﺎﺑﺎَﺘِﻛ َﻦﻴِﻨِﻣْﺆُﻤْﻟﺍ ﻰَﻠَﻋ ًﺎﺗﻮُﻗ
Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalatmu, ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian
apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu sebagaimana biasa. Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang
ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. QS.An-
Nisa:103 Mushaf Al Qur’an, 2008.
2.1.5. Manfaat ber-Dzikir