93
tetapi, makna konotatif itu tidak dapat diganti dengan kata lain, sebab nama lain untuk kata itu tidak ada yang yang tepat. Begitu juga dengan istilah rumah asap.
Makna konotatif dan makna denotatif berhubungan erat dengan kebutuhan pemakaian bahasa. Makan denotatif ialah arti harfiah suatu kata tanpa ada satu
makna yang menyertainya, sedangkan makna konotatif adalah makna kata yang mempunyai tautan pikiran, perasaan, dan lain-lain yang menimbulkan nilai rasa
tertentu. Dengan kata lain, makna denotatif adalah makna yang bersifat umum, sedankan makna konotatif lebih bersifat pribadi dan khusus. Contoh: Dia adalah
wanita cantik denotatif. Dia adalah wanita manis konotatif. Kata cantik lebih umum dari pada kata manis. Kata cantik akan memberikan gambaran umum
tentang seorang wanita. Akan tetapi, dalam kata manis terkandung suatu maksud yang lebih bersifat memukau perasaan kita. Nilai kata-kata itu dapat bersifat baik
dan dapat pula besifat jelek.
4.2.2 Makna Denotatif
Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit. Makna wajar ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. Denotatif adalah suatu
pengertian yang dikandung sebuah kata secara objektif. Sering juga makna denotatif disebut makna konseptual. Kata makan, misalnya, bermakna
memasukkan sesuatu ke dalam mulut, dikunyah, dan ditelan. Makna kata makan seperti ini adalah makna denotatif. Makna denotatif disebut juga dengan istilah;
makna denatasional, makna kognitif, makna konseptual, makna ideasional, makna referensial, atau makna proposional Keraf, 2002:2080. Disebut makna
denotasional, konseptual, referensial dan ideasional, karena makna itu mengacu pada referensi, konsep atau ide tertentu dari suatu referensi. Disebut makna
94
kognitif karena makna itu berhubungan dengan kesadaran, pengetahuan dan menyangkut rasio manusia.
Denotatif adalah suatu pengertian yang dikandung sebuah kata secara objektif. Sering juga makna denotatif disebut makna konseptual. Kata makan,
misalnya, bermakna memasukkan sesuatu kedalam mulut, dikunyah, dan ditelan. Makna kata makan seperti ini adalah makna denotatif. Makna denotatif disebut
juga dengan istilah; makna denatasional, makna kognitif, makna konseptual, makna ideasional, makna referensial, atau makna proposional Keraf, 2002:2080.
Disebut makna denotasional, konseptual, referensial dan ideasional, karena makna itu mengacu pada referensi, konsep atau ide tertentu dari suatu referensi.
Disebut makna kognitif karena makna itu berhubungan dengan kesadaran, pengetahuan dan menyangkut rasio manusia. Makna konotatif adalah makna
asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi, dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual. Kata makan
dalam makna konotatif dapat berarti untung atau pukul. Makna konotatif atau sering disebut juga makna kiasan, makna konotasional, makna emotif, atau makna
evaluatif. Kata-kta yang bermakna konotatif atau kiasan biasanya dipakai pada pembicaraaan atau karangan nonilmiah, seperti: berbalas pantun, peribahasa,
lawakan, drama, prosa, puisi, dan lain-lain. Karangan non-ilmiah sangat mementingan nilai-nilai estetika. Nilai estetika dibangun oleh bahasa figuratif
dengan menggunakan kata-kata konotatif agar penyampaian pesan atau amanat itu terasa indah. Makna konotatif berbeda dari zaman ke zaman. Ia tidak tetap. Kata
kamar kecil mengacu kepada kamar yang kecil denotatif, tetapi kamar kecil berarti juga jamban konotatif. Dalam hal ini, kita kadang-kadang lupa apakah
suatu makna kata itu adalah makna denotatif atau konotaif.
95
Dari kedua defenisi makna konotatif dan denotatif diatas maka kita dapat menganalisa makna konotatif dan denotatif dari teks Sinunö pengiring tari
Ya’ahowu. Analisis makananya sebagai berikut:
a He ira ama
Makna denotasi, kata he dalam bahasa nias bermakna hai dalam bahasa Indonesia, yang berarti seruan atau sapaan kepada orang lain. Ira ama bermakna
kaum bapak laki-laki yang sudah menikahberistri. Makna konotasi, dalam memahami makna konotasi dari kalimat ini, terlebih
dahulu harus memahami konteks yang terjadi pada saat kalimat ini diucapkan. Kalimat He ira ama ini di ucapkan pertama sekali ketika di mulainya pertunjukan
penyambutan fengowai kepada pihak tamu laki-laki. setelah memahami konteks situasinya, maka makna konotasi dari kalimat di atas adalah, bermakna
penghormatan atau sanjungan kepada seluruh kaum laki-laki yang ada di tempat itu yang berasal dari si tuan rumah atau orang yang mengundang seluruh tamu
yang hadir pada suatu acara tersebut. Dan sapaan ini sekaligus menunjukkan harkat dan derajat laki-laki yang tinggi sehingga kaum laki-laki disapa terlebih
dahulu.
b He ira ina
Makna denotasi – kata he dalam bahasa nias bermakna hai dalam bahasa Indonesia, yang berarti seruan atau sapaan kepada orang lain. Ira ina bermakna
kaum Ibu perempuan yang sudah menikahbersuami Makna konotasi - dalam memahami makna konotasi dari kalimat ini, terlebih
dahulu harus memahami konteks yang terjadi pada saat kalimat ini diucapkan.
96
Kalimat He ira ina ini di ucapkan pertama sekali ketika di mulainya pertunjukan penyambutan fengowai kepada pihak tamu perempuan. setelah memahami
konteks situasinya, maka makna konotasi dari kalimat di atas adalah bermakna penghormatan atau sanjungan kepada seluruh kaum perempuan yang juga ada di
tempat itu yang sapaan ini berasal dari si tuan rumah atau orang yang mengundang seluruh tamu yang hadir pada suatu acara tersebut.
c Tome salua ba olayama
Makna denotasi – kalimat di atas bermakna tamu yang telah tiba di halaman. Makna kontasi - dalam memahami makna konotasi dari kalimat ini, terlebih
dahulu harus memahami konteks yang terjadi pada saat kalimat ini diucapkan. Kalimat ini juga di ucapkan pada saat mulainya acara penyambutan tamu adat
yang dating. setelah memahami konteks situasinya, maka makna konotasi dari kalimat di atas adalah bermakna menyapa seluruh tamu yang telah datang dan
telah berkumpul di tempat pelaksanaan acara tersebut, sebagai suatu penghormatan yang tinggi kepada seluruh hadirin yang telah meringankan
langkahnya untuk datang pada acara tersebut.
d Ya’e zumange mi
Makna denotasi – kalimat di atas bermakna inilah penghormatan untuk kalian. Makna konotasi – Ya’e Zumange mi dari kalimat di atas adalah bermakna seruan
penegasan akan memberikan sesuatu kepada seluruh tamu, sebagai bukti bahwa si tuan rumah atau yang punya hajatanacara benar-benar menghormati dan
menghargai seluruh tamu yang telah hadir, dengan memberikan sesuatu berupa benda atau barang.
97
e Afo si sara si lima endronga
Makna denotasi – kalimat ini bermakna sebuah sirih yang dibuat dari lima macamjenis bahan-bahan daun sirih, pinang, gambir, ......lupa aku dua lagi apa
bang, hehehe
Makna konotasi - Afo si sara si lima endronga bermakna si tuan rumah atau yang
punya hajatan begitu menghormati tamu-tamunya dengan menyuguhkan sekapur sirih yang terbaik yang terbuat dari lima jenis bahan-bahan terbaik yang dapat ia
siapkan dan akhirnya menjadi satu dalam sebuah sirih yang akan dipersembahkan sebagai ssanjungan kepada seluruh tamu yang telah hadir dan untuk bersama-
sama menikmati sirih tersebut dengan sukacita.
f Ira ama le yae nafoda
Makna denotasi – kalimat ini bermakna inilah sekapur sirih untuk kaum bapak
Makna konotasi - Ira ama le yae nafoda bermakna penegasan kembali akan suatu
penghormatan atau penghargaan yang diberikan kepada seluruh kaum laki-laki
yang hadir yaitu sekapur sirih yang akan dinikmati bersama-sama.
g Ira ina le yae nafoda
Makna denotasi - kalimat ini bermakna inilah sekapur sirih untuk kaum Ibu
Makna konotasi - Ira ina le yae nafoda yaitu bermakna penegasan kembali akan
suatu penghormatan atau penghargaan yang diberikan kepada seluruh kaum
perempuan yang hadir yaitu sekapur sirih yang akan dinikmati bersama-sama.
98
h Fefu ira tomema le yae nafoda
Makna denotasi – kalimat ini bermakna inilah sekapur sirih untuk seluruh tamu undangan kami
Makna konotasi - Fefu ira tomema le yae nafoda bermakna penegasan kembali akan suatu penghormatan atau penghargaan yang diberikan kepada seluruh tamu
hadirin baik kaum laki-laki dan kaum perempuan yang hadir, yaitu sekapur sirih yang akan dinikmati bersama-sama.
99
BAB V ANALISIS STRUKTUR MELODI
SINUNÖ
Untuk mengalisa sebuah musik, diperlukan transkripsi untuk menggambarkan atau memvisualisasikan bunyi yang diteliti ke dalam tulisan yang
menggunakan simbol-simbol yang dapat dilihat untuk dipahami. Dalam menganalis struktur melodi Sinunö penulis menggunakan teori William P. Malm
1977:15 yang di kenal dengan teori weighted scale untuk menganalisis sinuno nyanyian, yang membahas scale tangga nada, nada dasar, range wilayah
nada, frequency of notes jumlah nada-nada, prevalent interval interval yang dipakai, cadence patterns pola-pola kadensa, melodic formula formula
melodi, dan contour kontur. Penulis juga melakukan pendekatan seperti yang ditawarkan Nettl
1963:89, yaitu: 1 menganalisa dan mendeskripsikan apa yang kita dengar, dan 2 menuliskan apa yang kita dengar itu di atas kertas, dan kemudian
mendeskripsikan apa yang kita lihat itu. Dalam hal ini penulis hanya akan menganalisa nyanyian, yaitu sinuno sebagai nyanyian vocal,bagaimana nada-
nadanya, interval yang di pakai, bagaimana irama nyanyian itu. Setelah mendapatkan nada apa saja yang ada dalam nyanyian, penulis
menuliskannya ke dalam garis para nada yang menggunakan notasi Barat atau notasi balok. Penulis memakai notasi Barat karena notasi tersebut paling umum
digunakan dan dikenal dalam informasi sebuah musik. Berikut ini adalah lagu Sinunö pengiring tari Ya’ahowu yang sudah penulis
tuangkan kedalam notasi barat atau notasi balok Barat: