Mata pencaharian Masyarakat Nias di Kota Gunungsitoli .1 Agama

43 Idan ő Gawo, Lahewa, Sirombu, Nias Selatan dan Pulau-pulau Batu dan lainnya. Ada juga organisasi masyarakat berdasarkan marga mado, seperti Persatuan marga Telaumabnua, Zalukhu, Zega, Gul ő, Ziliwu dan lainnya.

2.2.4 Mata pencaharian

Kota Gunungsitoli saat ini merupakan kota yang sangat berkembang di Pulau Nias dan Kota Gunungsitoli ini juga merupakan Kota yang menjadi tujuan orang dari perkampungan atau pelosok untuk bermigrasi, mengadu nasib, dan mencari lahan pekerjaan akibat ketertarikan akan banyaknya lahan kerja yang ada di kota Gunungsitoli. Masyarakat dari perkampungan yang ke kota Gunungsitoli ini menyebar keberbagai wilayah di kota, ada yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil, TNIPOLRI, menjadi petani, nelayan karyawan swasta atau bahkan ada yang jadi tukang becak dan buruh lepas. Mata pencaharian orang Nias, kecuali yang tinggal di daerah pantai adalah pada umumnya bercocok tanam yakni di ladang sabae’e dan di sawah laza. Lahan di Pulau Nias tergolong memiliki daya guna yang besar bila sistem pendayagunaan dikembangkan. Hal ini di sebabkan oleh iklim di daerah Nias sangat menunjang untuk lahan pertanian karena memiliki curah hujan yang tingg sehingga banyak juga orang Nias yang hidup dari bertani. Mata pencaharian lainnya adalah berburu di hutan, menangkap ikan di sungai, beternak dan bertukang. Hasil peternakan utama di Nias adalah babi. Selain itu diternakkan pula kambing dan kerbau yang biasanya diusahakan oleh orang Nias yang beragama Islam. Nias juga memiliki hutan tropic yang beraneka ragam jenis tanaman dan relatif tidak homogen. Banyak dijumpai tanaman perkebunan seperi cengkeh, kopi, karet, dan nilam. Yang menjadi hasil olahan 44 penduduk antara lain berupa minyak nilam, kopi, kopra dan minyak kelapa. Minyak nilam dari Nias juga diekspor setelah diproses di Medan sebagai bahan kosmetik. Sedangkan kpra dan kopi dipasarkan keluar pulau Nias namun masih dalam jumlah yang kecil karena keterbatasan sarana dan prasarana angkutan distribusi barang yang terbatas. Selain masyarakat nias sendiri yang bermigrasi,ada juga masyarakat dari etnis lain di luar Nias seperti Minangkabau Padang, Aceh, Melayu, Cina yang mencari nafkah di kota Gunungsitoli dengan cara berdagang. Arang Padang, Aceh, dan Melayu sebagian besar berjualan emas. Ada juga yang jualan pakaian jadi, serta ada yang berjualan bahan bagunan dan elektronik.

2.2.5 Teknologi Tradisional