2.6. Pengukuran Sikap
Mengukur sikap tidak lain adalah mencoba menentukan peringkat sikap seseorang menurut cirri-ciri yang sudah ditetapkan. Pada umumnya pengukuran sikap
dapat dibagi dalam tiga cara, yaitu wawancara, observasi, dan kuesioner. Setiap cara memiliki keuntungan dan keterbatasan sehingga peneliti perlu mempertimbangkan
cara yang sesuai dengan tujuan penelitian sikap Hidayat, 2007. Skala yang digunakan dapat berupa skala nominal, ordinal, maupun interval.
Skala sikap yang sering digunakan adalah pertama skala model Thurstone, dengan skala ini responden diminta untuk menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap
deretan pernyataan mengenai objek sikap. Skala yang kedua adalah model Likert, dengan skala ini responden diminta untuk membubuhkan tanda cek pada salah satu
dari lima kemungkinan jawaban yang tersedia “ sangat setuju “, “setuju “, “tidak setuju”,”tidak tahu”, “sangat tidak setuju”. Peneliti dapat menyingkatnya menjadi
empat tingkatan sesuai dengan keinginan dan kepentingan peneliti yang menciptakan instrument tersebut, seperti selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah. Ketiga
adalah semantic differensial perbedaan semantik. Dengan instrumen ini responden diminta untuk menentukan peringkat terhadap objek sikap diantara dua kutub. Kata
sifat yang berlawanan misalnya, “baik-tidak baik”, “berharga-tidak berharga”, dan sebagainya. Keempat adalah skala Guttman, merupakan semacam pedoman
wawancarakuesioner terbuka yang dimaksud untuk membuka sikap. Kelima adalah skala Inkeles, merupakan jenis kuesioner tertutup seperti tes prestasi belajar bentuk
pilihan ganda Arikunto, 2005.
Universitas Sumatera Utara
2.7. Sikap remaja mengenai HIV-AIDS
Sikap remaja tentang HIV-AIDS adalah respon, pendapat, penilaian remaja terhadap pencegahan penularan HIV-AIDS. Pengukuran sikap dapat dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung. Secara langsung dapat dinyatakan bagaimana pendapat dan pernyataan responden terhadap suatu obyek. Secara tidak langsung
dapat dilakukan dengan pernyataan-pernyataan hipotesis kemudian dinyatakan pendapat responden melalui kuesioner Notoatmodjo, 2003. Kuesioner mengacu
pada skala Likert dengan bentuk jawaban pertanyaan atau pernyataan terdiri dari jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju.
Sikap dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif Azwar, 2005 : 1. Sikap positif kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi,
mengharapkan obyek tertentu. 2. Sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci,
tidak menyukai obyek tertentu.
3. Remaja 3.1. Pengertian Remaja