BAB III METODE PENELITIAN
Sesuai dengan tujuan penelitian yakni untuk melihat gambaran kesiapan
pensiun dalam diri karyawan PT. Perkebunan Nusantara III Kantor Direksi
Medan, maka metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat pencandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-
sifat populasi atau daerah tertentu. Jenis penelitian ini tidak mempersoalkan jalinan hubungan antar variabel, dan tidak melakukan pengujian hipotesis. Hasil
penelitiannya berupa deskripsi mengenai variabel-variabel tertentu dengan menyajikan frekuensi, angka rata-rata atau kualifikasi lainnya untuk setiap
kategori di suatu variabel. Dalam pengolahan dan analisis data menggunakan pengolahan statistik yang bersifat deskriptif Suryabrata, 2009.
A. IDENTIFIKASI VARIABEL
Penelitian ini menggunakan satu variabel tunggal yaitu “kesiapan pensiun”.
B. DEFINISI OPERASIONAL
Kesiapan pensiun yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sejauh mana tingkat kesiapan pensiun karyawan secara umum, dan lebih spesifik dalam aspek
fisik, finansial, dan mental. Data kondisi kesiapan pensiun ini akan diperoleh melalui skala kesiapan
pensiun yang disusun berdasarkan aspek kesiapan pensiun oleh Sutarto dan IsmulCokro 2008.
Universitas Sumatera Utara
C. RESPONDEN PENELITIAN
Dalam suatu penelitian masalah populasi dan sampel yang dipakai merupakan satu faktor penting yang harus diperhatikan. Populasi adalah sejumlah
penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama. Sampel adalah sebagian dari polulasi yang dikenakan dalam penelitian Hadi, 2000.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah karyawan pelaksana PT. Perkebunan Nusantara III Kantor Direksi Medan yang sudah
mendekati masa pensiun, berusia 50 – 55 tahun. Rentang usia diambil berdasarkan
pertimbangan dimana usia pensiun di PT. Perkebunan Nusantara III adalah maksimal 56 tahun, dengan Masa Bebas Tugas MBT selama 6 bulan sebelum
pensiun Sumber: Perjanjian Kerja Bersama PKB antara Direksi PT. Perkebunan Nusantara III dengan Serikat Pekerja Perkebunan PT. Perkebunan Nusantara III.
Keseluruhan populasi akan menjadi responden dalam penelitian ini.
D. METODE PENGUMPULAN DATA
Dalam usaha mengumpulkan data penelitian diperlukan suatu metode. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
pengambilan data dengan skala atau disebut dengan Metode skala. Metode skala adalah suatu metode pengumpulan data penelitian yang
merupakan suatu daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh subjek secara tertulis Hadi, 2000. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologi
yang merupakan alat ukur aspek afektif yang dapat menggambarkan kepribadian dan perilaku individu. Skala sikap berisi pernyataan-pernyataan sikap, yaitu suatu
pernyataan mengenai objek sikap Azwar, 2004.
Universitas Sumatera Utara
Metode skala dipilih sebagai metode pengumpulan data dalam penelitian ini karena memiliki kelebihan-kelebihan menurut Hadi 2000 sebagai berikut :
a. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri b. Perkataan subjek adalah benar dan dapat dipercaya
c. Interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti.
Azwar 2004 menyatakan bahwa metode skala memiliki kelebihan- kelebihan sebagai berikut :
a. Pernyataan disusun untuk memancing jawaban yang merupakan refleksi dari keadaan diri subjek yang tidak disadari.
b. Digunakan untuk mengungkap suatu atribut tunggal undimensional c. Subjek tidak menyadari arah jawaban yang dikehendaki dan
kesimpulan yang sesungguhnya diungkap oleh pertanyaan. Alat ukur berupa skala yang akan digunakan adalah Skala Kesiapan
Pensiun, yang akan disusun berdasarkan aspek-aspek kesiapan pensiun yang dikemukakan oleh Sutarto dan IsmulCokro 2008, yaitu aspek kesiapan materi
finanasial, fisik, mental dan emosi, dan kesiapan seluruh keluarga. Dari keempat aspek tersebut hanya akan diambil tiga aspek saja yakni kesiapan materi finansial,
fisik, serta mental dan emosi saja yang akan diukur. Hal ini karena ketiga aspek tersebut yang melekat secara langsung dalam diri responden, sedangkan aspek
keempat yaitu kesiapan seluruh keluarga terdapat dalam diri anggota keluarga responden, atau dengan kata lain tidak dalam diri responden. Dari ketiga aspek
Universitas Sumatera Utara
tersebut peneliti membuat indikator perilaku, dan kemudian membuat aitem-aitem berdasarkan indikator perilaku dari ketiga aspek tersebut.
Aitem dibuat dalam dua jenis, yaitu favorable dan unfavorable. Akan terdapat lima kriteria respon jawaban, yaitu sangat tidak sesuai, tidak sesuai,
netral, sesuai, dan sangat sesuai. Untuk aitem favorable, respon sangat tidak sesuai mendapat skor 1, tidak sesuai mendapat skor 2, netral mendapat skor 3,
sesuai mendapat skor 4, dan sangat sesuai mendapat skor 5. Sebaliknya, untuk aitem unfavorable respon jawaban sangat tidak sesuai mendapat skor 5, tidak
sesuai mendapat skor 4, netral mendapat skor 3, sesuai mendapat skor 2, dan sangat sesuai mendapat skor 1.
1. Rancangan Alat Ukur
Skala kesiapan pensiun mengukur tiga aspek. Aspek kesiapan finansial terdapat 12 aitem, kesiapan fisik terdapat 11 aitem, kesiapan mental dan emosi
terdapat 12 aitem. Total keseluruhan 35 aitem.
Tabel 1. Distribusi aitem-aitem skala kesiapan pensiun sebelum uji coba No.
Aspek Nomor aitem
Jumlah aitem
1. Kesiapan materi
finansial A6, A8, B9, C5, D1, D4,
D8, A3, B1, B3, C2, C9 12
2. Kesiapan fisik
A2, B2, B7, B10, C1, C6, C8, D5, D9, A7, D2
11 3.
Kesiapan mental dan emosi
A5, A10, C7, C10, D3, A1, B4, B6, B8, C4, D6, D10
12 Total
35 Rancangan alat ukur yakni Skala Kesiapan Pensiun lengkapnya tercantum
di Lampiran.
Universitas Sumatera Utara
E. VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Akurasi dan kecermatan data hasil pengukuran tergantung pada validitas dan reliabilitas alat ukurnya Azwar, 2004.
Validitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur tersebut betul-betul mengukur apa yang hendak diukur Azwar, 2004. Alat ukur
dapat dikatakan memiliki validitas tinggi apabila alat ukur tersebut dapat memberikan hasil yang sesuai dengan besar kecilnya gejala atau bagian yang
diukur Hadi, 2000. Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi content validity, yaitu sejauh mana tes yang merupakan seperangkat
soal, dilihat dari isinya benar-benar mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur Hadi, 2000. Validitas isi alat ukur yang digunakan diperoleh dari
pendapat profesional professional judgement melalui proses telaah aitem-aitem dalam skala. Kemudian akan dilakukan uji validitas
berdasarkan daya beda aitem- aitem dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment melalui analisa
data dengan menggunakan SPSS version 17.0 for windows.
Konsep dari alat ukur adalah mencari dan mengetahui sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Reliabel dapat juga diartikan sebagai kepercayaan,
kehandalan, keajegan, stabil, konsisten Azwar, 2004. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan reliabilitas konsistensi internal dimana skala psikologi
hanya diberikan satu kali saja pada kelompok subjek dengan tujuan untuk melihat konsistensi antar item atau antar bagian dalam skala psikologi itu sendiri Azwar,
2010. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien alpha dari Cronbach pada program SPSS version 17.0 for Windows.
Universitas Sumatera Utara
F. HASIL UJI COBA ALAT UKUR