Peran PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan Dalam Hal Adanya Terjadi Penerbitan Bilyet Giro Kosong

3. Bersedia memenuhi isi gugatan perdata sesuai dengan isi Pasal 1365 KUH Perdata. 4. Bersedia untuk dimasukkan dalam Daftar Hitam Nasional Penarik Bilyet Giro sesuai dengan PBI No. 829PBI2006.

C. Peran PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan Dalam Hal Adanya Terjadi Penerbitan Bilyet Giro Kosong

Dalam hal adanya kasus bilyet giro kosong di PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan maka pihak PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan dapat menjadi saksi apabila kasus tersebut berlanjut ke pihak kepolisian. Dan pihak PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan memberikan alasan penolakan pembayaran kepada penarik dan memberitahukan kepada pemegang rekening untuk membayar sisa kekurangan saldo. Sesuai dengan wawancara dengan beberapa pegawai PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan, yaitu dengan Bapak Idris, Bapak Syahrial Bagian Kliring dan Ibu Silvi Bagian Pelayananan Nasabah, didapatkan beberapa informasi, bahwa peran PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan adalah pihak bank tertarik akan melakukan tolak pembayaran dan wajib memberitahukan kepada penarik alasan menolak pembayaran, dan kepada si pemilik rekening pihak bank dengan itikad baiknya dapat meminta kepada si pemilik rekening giro untuk melakukan pembayaran saldo yang kurang. Dan apabila si penarik melaporkan kepada pihak kepolisian pihak bank dapat diminta untuk menjadi saksi. Penerbit harus membayar kekurangan saldo dalam rekening giro. Jika tidak dipenuhi dalam 7 hari kerja sejak tanggal penolakan, maka si Universitas Sumatera Utara penerbit akan diberikan SP1 Surat Pemberitahuan Pertama. Pemberian Surat Peringatan SP sampai dengan ketiga kalinya maka pihak Bank dapat membekukan rekening dan si pemegang rekening akan masuk dalam DHN Daftar Hitam Nasional 53 Akibat dari giro kosong adalah bank wajib memberikan surat peringatan 1 dan Surat Peringatan 2. Kemudian surat pemberitahuan penutupan rekening nasabah jika menarik cek kosong 3 lembarlebih dalam jangka waktu 6 bulan, menarik giro kosong 1 lembar dengan nominal Rp 500.000.000,- atau lebih, dan namanya tercantum dalam daftar hitam yang masih berlaku. Ketentuan mengenai Tata Usaha penarikan Cek Bilyet giro kosong diatur dalam: . 1. SEBI No. 2 10. DASP tanggal 8 Juni 2000 Perihal Tata Usaha penarikan Cek Bilyet giro kosong. 2. SEBI No. 4 17 DASP tanggal 7 November 2002 Perihal Perubahan Surat Edaran No. 2 10. DASP Perihal Tata Usaha penarikan Cek Bilyet giro kosong. 3. SEBI No. 8 17 DASP tanggal 25 Juli 2006 Perihal Perubahan Kedua Surat Edaran No. 2 10. DASP Perihal Tata Usaha penarikan Cek Bilyet giro kosong. 53 Widjanarto. Hukum dan Ketentuan Perbankan di Indonesia. Grafiti, Jakarta, 1994. Hal. 65 Universitas Sumatera Utara 4. SEBI No. 8 33 DASP tanggal 20 Desember 2006 Perihal Perubahan Ketiga Surat Edaran No. 2 10. DASP Perihal Tata Usaha penarikan Cek Bilyet giro kosong. Ketentuan Pasal 12 SEBI No. 8 33 DASPmengatur tentang penolakan Bilyet Giro yang dananya tidak cukup,yaitu : 1. Bank wajib menolak Bilyet Giro yang dananya tidak cukup Ayat 1. 2. Bilyet Giro yang ditolak dalam tenggang waktu adanya kewajiban penyediaan danaoleh penarik karena dananya tidak cukup dikategorikan sebagai Bilyet Giro kosong Ayat 2. 3. Penarikan Bilyet Giro dikenakan sanksi administrasi sesuai dengan ketentuan mengenai penarikan cek Bilyet Giro Ayat 3. 4. Bank yang tidak mematuhi ketentuan kewajiban penolakan Bilyet Giro yang dananya tidak cukup dikenakan sanksi dalam rangka pembinaan dan pengawasan Bank karena ketidakpatuhan ketentuan yang berlaku Ayat 4. Dalam ketentuan Bilyet Giro dimungkinkan kepada penarik untuk mencantumkan tanggal efektif yaitu tanggal untuk dapat dilaksanakannya perintah pemindahbukuan,tanggal efektif harus dicantumkan dalam tenggang waktu penawarannya.Sebaliknya cek tidak mengenal ketentuan mengenai tanggal efektif tersebut, setiap cek harus dibayar pada saat diunjukkan kepada tertarik sepanjang dana penarik masih cukup tersedia Universitas Sumatera Utara pada Bank tertarik. Bila pada Bilyet Giro tidak dicantumkan tanggal efektifnya, tanggal penarikan berlaku sebagai tanggal efektif 54 Terhadap nasabah penyimpanan yang telah memenuhi persyaratan sebagai bank penarik Bilyet Giro kosong dilakukan penutupan rekening oleh Bank Umum yang bersangkutan, ketentuan yang mengatur penutupan rekening nasabah mencakup tentang . 55 1. Kewajiban Bank Umum menutup rekening giro nasabah dan persyaratannya. : 2. Cara perhitungan Bilyet Giro kosong dikaitkan dengan suatu periode tertentu untuk menetapkan frekuensi penarikan. 3. Cara perhitungan penarikan Bilyet Girokosong antara lain mengenai penggolongan sebagai penolakan Bilyet Giro kosong, Bilyet Giro yang diunjukkan berulang-ulang, penghitungan jumlah lebar Bilyet Giro yang ditolak sehubungan dengan pengunjukkan melalui kliring. D. Upaya Yang Dilakukan Oleh PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan Dengan Adanya Penerbitan Bilyet Giro Kosong Upaya yang dilakukan oleh PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan dengan adanya penerbitan bilyet giro kosong adalah dengan mengajukan kepada Bank Indonesia agar penerbit nasabah biro yang bersangkutan dimasukkan dalamDaftar Hitam Nasional DHN. Hal ini disebabkan karena Bank Indonesia melakukan pengawasan tidak langsung dengan carameneliti laporan yang disampaikan oleh Bank.Bank Indonesia dapat melakukan pengawasan langsung dengan caramelakukan pemeriksaan di Bank.Daftar hitam yang dikeluarkan Bank Indonesia ini bersifat rahasia dan hanya dapat digunakan untuk keperluan intern bank-bank.Dengan 54 Ibid 55 Widjanarto, Op.Cit, hal. 68 Universitas Sumatera Utara demikian nama-nama yang tercantum dalam daftar hitam tidak diperkenankan untuk diumumkan kepada pihak ketiga bukan bank. Penggunaan instrument cek danatau bilyet giro sebagai alat pembayaran di Indonesia masih sangat diminati khususnya dilihat dari tingginya nilai nominal perputaran cek danatau bilyet giro. Pembayaran dengan menggunakan cek danatau bilyet giro ini relatif aman dan nyaman dibandingkan dengan menggunakan uang tunai. Namun dalam prakteknya belum dapat dilepaskan dari permasalahan risiko gagal bayar akibat adanya cek danatau bilyet giro yang tidak disediakan dananya secara cukup oleh penarik atau dikenal dengan nama cek danatau bilyet giro kosong. Secara statistik, presentase penarikan cek danatau bilyet giro kosong memang relatif kecil, namun hal tersebut masih tetap merupakan masalah yang harus terus menerus menjadi perhatian untuk dapat diminimalkan 56 Upaya penurunan tersebut dilakukan dalam rangka menjaga kepercayaan masyarakat terhadap cek danatau bilyet giro sebagai alat pembayaran dan melindungi kepentingan Pemegang cek danatau bilyet giro dalam menerima pembayaran. Salah satu upaya dilakukan oleh Bank Indonesia untuk mencegah peredaran cek danatau bilyet giro kosong antara lain adalah dengan diberlakukannya kebijakan pengenaan sanksi yang lebih proposional, baik melalui penetapan kriteria yang lebih ketat maupun memberikan cakupan efektivitas sanksi yang lebih luas menjadi secara nasional . 57 56 Widjanarto, Op.Cit, hal. 71 . 57 Ibid Universitas Sumatera Utara Kebijakan tersebut diterapkan sejak tanggal 1 Juli 2007 yaitu dengan diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 829PBI2006 tanggal 20 Desember 2006 tentang Daftar Hitam Nasional Penarik Cek danatau Bilyet Giro Kosong dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 913DASP taanggal 19 Juni 2007 perihal Daftar Hitam Nasional Penarik Cek danatau Bilyet Giro Kosong. DHN adalah informasi mengenai identitas pemilik rekening yang melakukan penarikan cek danatau bilyet giro kosong yang berlaku secara nasional. Cek danatau bilyet giro kosong adalah cek danatau bilyet giro yang ditunjukkan oleh pemegang baik melalui kliring maupun melalui loket bank secara langsung over the conter dan ditolak pembayarannya atau pemindahbukuannya oleh Bank dengan alasan penolakan . Berdasarkan Pasal 6 Ayat 1 butir 3 PBI No.8 29PBI2006, maka Pemilik rekening akan dicantumkan identitasnya dalam DHN jika : a. melakukan penarikan cek danatau bilyet giro kosong yang berbeda sebanyak 3 tiga lembar atau lebih dengan nilai nominal masing-masing di bawah Rp500.000.000,- lima ratus juta tupiah pada bank yang sama dalam jangka waktu 6 enam bulan; atau b. melakukan penarikan cek danatau bilyet giro kosong 1 satu lembar dengan nilai nominal Rp500.000.000,- lima ratus juta rupiah atau lebih. Sementara itu pencantuman identitas pemilik rekening masuk DHN dilakukan oleh Bank Tertarik secara self assessment. DHN diterbitkan oleh Bank Indonesia c.q.Bagian Kliring Jakarta melalui Sistem Informasi Daftar Hitam Nasional DHN, berdasarkan laporan yang dikirim oleh Bank Tertarik secara online. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Pasal 19 Ayat 1 PBI No.8 29PBI2006, adapun DHN Daftar Hitam Nasional itu sendiri diterbitkan dalam keadaan atau waktu sebagai berikut 58 a. Cek danatau bilyet giro kosong pada Periode-1 yaitu tanggal 1 sampai dengan tanggal 15, disampaikan oleh Bank kepada Bank Indonesia mulai tanggal 16 sampai dengan paling lambat tanggal terakhir pada bulan yang bersangkutan, diterbitkan dalam DHN pada tanggal 1 bulan berikutnya. : b. Cek danatau bilyet giro kosong pada Periode-2, yaitu tanggal 16 sampai dengan tanggal berakhirnya pada bulan yang bersangkutan, disampaikan oleh Bank kepada Bank Indonesia mulai tanggal 1 sampai dengan paling lambat tanggal 15 pada bulan Bank Tertarik adalah Bank yang menerima perintah pembayaran atau perintah pemindahbukuan atas sejumlah dana dari Penarik dengan menggunakan cek danatau bilyet giro. berikutnya, diterbitkan dalam DHN pada tanggal 16 pada bulan yang sama dengan penyampaian laporan ke Bank Indonesia. Jika pada penerbitan DHN pada tanggal 1 atau tanggal 16 adalah hari SabtuMingguhari libur nasional maka penerbitan DHN dilakukan pada hari kerja berikutnya. Pemilik rekening akan dikenakan sanksi pembekuan hak penggunaan cek danatau bilyet giro selama 1 satu tahun sejak tanggal penerbitan DHN oleh Bank Tertarik dan Bank selain Bank Tertarik 59 Menurut Pasal 22-24 PBI No.8 29PBI2006, bank hanya dapat melakukan pembatalan identitas pemilik rekening rehabilitasi DHN jika terbukti . 60 1. terdapat kesalahan administrasi yang dilakukan oleh Bank tertarik; : 58 Pasal 19 Ayat 1 PBI No.8 29PBI2006 59 Penjelasan Pasal 20 Ayat 2 PBI No.8 29PBI2006 60 Pasal 22-24 PBI No.8 29PBI2006 Universitas Sumatera Utara 2. kewajiban pemilik rekening atas penarikan cek danatau bilyet giro kosong kepada Pemegang telah dipenuhi dalam jangka waktu 7 tujuh hari kerja setelah tanggal penolakan; 3. terdapat putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap yang menyatakan bahwa Bank harus membatalkan penolakan cek danatau bilyet giro kosong; 4. keadaaan darurat yang mengakibatkan pemilik rekening tidak dapat memenuhi kewajibannya atas penarikan cek danatau bilyet giro kosong; danatau 5. pembayaran atau pemindahbukuan dari cek danatau bilyet giro kosong diperuntukan bagi pemilik rekening itu sendiri. Adapun usaha yang dilakukan dalam rangka merehabilitasi nama dari DHN dilakukan dengan cara sebagai berikut 61 1.Nasabah mengajukan permohonan rehabilitasi DHN kepada Bank Tertarik : 2.Bank Tertarik melakukan verifikasi permohonan rehabilitasi DHN atas kelengkapan dan kebenaran dokumen yang disampaikan oleh nasabah. 3. Jika hasil verifikasi atas permohonan nasabah: a.tidak lengkap dan benar, Bank Tertarik akan mengembalikan permohonan rehabilitasi DHN tersebut kepada nasabah; atau b.sudah lengkap dan benar, Bank Tertarik akan meneruskan permohonan rehabilitasi DHN tersebut ke Bank Indonesia untuk meminta persetujuan. 61 Pasal 25 PBI No.8 29PBI2006 Universitas Sumatera Utara 4.Bank Indonesia akan melakukan verifikasi terhadap permohonan rehabilitasi DHN: a. Dokumen permohonan rehabilitasi DHN akan dikembalikan ke Bank Tertarik, jika belum memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen sesuai ketentuan yang ditetapkan; atau. b. Dokumen permohonan rehabilitasi DHN akan diproses oleh Bank Indonesia, jika telah memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen sesuai ketentuan yang ditetapkan. Selanjutnya Bank Indonesia: 1. menginformasikan kepada Bank Tertarik mengenai persetujuanpenolakan rehabilitasi DHN, untuk selanjutnya Bank Tertarik menginformasikannya ke nasabah yang bersangkutan. 2. membuka akses aplikasi SIDHN untuk kepentingan Bank melakukan rehabilitasi DHN. 5. Melalui Aplikasi SIDHN, bank tertarik melakukan rehabilitasi DHN. 6. Bank tertarik melakukan pembatalan atas sanksi pembekuan hak penggunaan cek danatau bilyet giro kosong kepada nasabah. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan