Sanksi Terhadap Penerbitan Bilyet Giro Kosong

Hal ini merupakan faktor penghambat penggunaan bilyet giro karena walaupun bilyet giro ini dapat digolongkan sebagai surat berharga namun tidak dapat diperdagangkan. Namun kendala ini dalam prakteknya diatasi dengan mengosongkan nama penerima hingga pada penerima yang terakhir yang akan memindahbukukan dana ke dalam rekeningnya, menuliskan namanya, meskipun sebenarnya hal ini tidak sesuai dengan ketentuan di atas. c Waktu jatuh tempo yang sudah lama Sebagaimana telah ditentukan di atas bahwa tenggang waktu antara tanggal penertiban dan tanggal efektif suatu bilyet giro merupakan faktor pendorong penggunaan bilyet giro. Namun timbul pertanyaan apakah waktu yang diberikan selama 70 hari itu tidak terlalu lama?Sebab dari awal penertibannya sebenarnya telah jelas bilyet giro diterbitkan adalah untuk mepentingan perhitungan dengan melalui pemindahbukuan, sehingga tenggang waktu tersebut dirasakan cukup lama. Tenggang waktu yang cukup lama ini merupakan faktor penghambat penggunaan bilyet giro karena secara ekonomis, dengan lamanya pembayaran ini pihak penjual akan dirugikan. Apalagi dengan kemungkinan timbulnya inflasi yang sering terjadi, maka nilai uang yang dicantumkan dalam bilyet giro pada saat penerbitannya, kemungkinan akan berkurang pada saat tiba tanggal efektif. Hal ini tentu saja merugikan si penjual, terutama para pedagang dengan modal yang terbatas

D. Sanksi Terhadap Penerbitan Bilyet Giro Kosong

Universitas Sumatera Utara Pemberian sanksi terhadap penerbitan bilyet giro kosongbersifat administratif. Mengenai sanksi terhadap penerbitanbilyet giro kosong secara khusus telah diatur dalam SuratEdaran Bank Indonesia No.913DASP pada ketentuan angka II tentang penutupan rekening danangka IV tentang daftar hitam, dan tata caranya diatur dalamSurat Edaran Bank Indonesia No.913DASP tanggal 8 Juni2006 tentang Tata Usaha Penarikan CekBilyet Giro Kosong 43 1. Surat peringatan dan penutupan rekening . Apabila penerbit mengajukan bilyet giro kosong kepada bank tertarik, bank ini wajib menolaknya dengan alasan dana yang tersedia tidak mencukupi kosong dan penolakan tersebut harus disertai dengan Surat Keterangan Penolakan SKP. Jika seorang nasabah penerbit menerbitkan bilyet giro kosong pada bank tiga kali dalam waktu enam bulan, maka bank tertarik wajib menutup rekening nasabah penerbit tersebut. Untuk itu agar nasabah penerbit mengetahui atau menyadari akan hal ini, maka setiap kali terjadi penolakan bilye giro kosong, bank wajib memperingatkan nasabah yang bersangkutan dengan surat, yaitu: a. untuk pelanggaran penerbitan bilyet giro kosong pertama, diberikan surat peringatan I SP I yang memuat pernyataan agar nasabah penerbit yang bersangkutan tidak menerbitkan bilyet giro kosong lagi. b. Untuk pelanggaran penerbitan bilyet giro kosong kedua diberikan surat peringatan II SP II yang memuat ancaman penutupan 43 Hermansyah. Hukum Perbankan Nasional Indonesia.Kencana Prenada Media. Jakarta. 2005. Hal. 59 Universitas Sumatera Utara rekening dan pencantuman namanya dalam daftar hitam jika terjadi pelanggaran untuk ketiga kalinya. Surat peringatan II bagi nasabah yang menerbitkan bilyet giro kososng tersebut dikeluarkan oleh Bank Indonesia. c. untuk pelanggaran penerbitan bilyet giro kosong yang ketiga kali, kepada nasabah penerbit tersebut langsung diberitahukan dengan surat bahwa rekeningnya telah ditutup. Dalam surat pemberitahuan penutupan rekening SPR dicantumkan pula syarat-syarat rehabilitasi yang harus dipenuhi. 44 2. Pencantuman Nama nasabah penerbit dalam daftar hitam Nama-nama nasabah yang telah dikenakan penutupan rekening oleh Bank Indonesia dimasukkan dalam daftar hitam penarik bilyet giro kosong. Nama-nama nasabah yang dimasukkan dalam daftar hitam adalah: a. Nama perorangan, termasuk usaha-usaha seperti toko, bengkel, restauran, warung dan kongsi. b. Nama perusahaan yang berbentuk firma, CV, PT dan koperasiyayasanperkumpulan berikut nama penarik penandatangan bilyet giro kosong yang bersangkutan contoh: CV Makmur, Penarik: Hasan c. Badan usahayayasan yang dimilikididirikan oleh pemerintah d. bank-bank dan lembaga keuangan bukan bank. 44 Abdulkadir Muhammad,,Hukum Dagang tentang Surat-Surat Berharga. Citra Aditya Bakti, Bandung. 1993, hal. 186-187. Universitas Sumatera Utara Khusus terhadap instansi pemerintahlembaga negara yang menarik bilyet giro kosong tiga kali dalam enam bulan, namanya tidak dicantumkan dalam daftar hitam walaupun rekeningnya ditutup oleh bank. Apabila nama nasabah penerbit tercantum dalam daftar hitam, maka semua bank: 1. Segera menutup rekening nasabah penerbit tersebut dan melaporkan penutupan rekening tersebut kepada Bank Indonesia setempat 2. Dilarang mengadakan hubungan rekening dengan nasabah penerbit tersebut kecuali dalam bentuk rekening khusus. Rekening khusus adalah rekening tabungan atau rekening lain yang khusus disediakan oleh bank tertarik kepada pemilik rekening yang rekeningnya ditutup karena melakukan penarikan bilyet giro kosong yang memenuhi kriteria untuk dimasukkan dalam daftar hitam atau namanya tercantum dalam daftar hitam yang berlaku guna menampung pembayaran bilyet giro yang masih beredar. 45 Daftar hitam yang dikeluarkan Bank Indonesia ini bersifat rahasia dan hanya dapat digunakan untuk keperluan intern bank-bank.Dengan demikian nama-nama yang tercantum dalam daftar hitam tidak diperkenankan untuk diumumkan kepada pihak ketiga bukan bank. Nasabah yang telah melakukan penarikan cekbilyet giro kosong sebanyak tiga kali dalam jangka waktu enam bulan atau menarik satu lembar cekbilyet giro kosong dengan nominal Rp 500.000.000,- atau lebih maka namanya akan dimasukan kedalam daftar hitam oleh Bank Indonesia. Apabila nama nasabah tercantum dalam daftar hitam, maka semua bank 45 Surat Edaran Bank Indonesia No. 210DASP tanggal 8 Juni 2000 tentang Tata Usaha Cara Penarikan cekBilyet Giro Kosong. Universitas Sumatera Utara harus segera menutup rekening giro nasabah yang bersangkutan dan dilarang mengadakan hubungan rekening dengan nasabah yang bersangkutan, kecuali dalam bentuk rekening khusus setelah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia. Pengertian Daftar Hitam menurut Indra Bastian dan Suhardjono dalam bukunya ”Akuntansi Perbankan”, mengatakan bahwa : ”Daftar Hitam adalah daftar yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang berisi nama nasabah bank yang telah dikenakan sanksi penutupan rekening karena melakukan penarikan cekbilyet giro kosong sebanyak tiga kali dalam jangka waktu enam bulan atau menarik satu lembar cekbilyet giro kosong dengan nominalRp 500.000.000,- atau lebih.” Nama-nama nasabah bank yang dimasukan dalam daftar hitam dapat berupa nama perorangan, badan usaha maupun badan hukum, sedangkan instansi pemerintahlembaga negara, bank umum, BPR, dan BUMN yang telah melakukan penarikan cekbilyet giro kosong tidak dicantumkan dalam daftar hitam. Daftar hitam yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia hanya berlaku untuk bank-bank di wilayah kerja Bank Indonesia yang mengeluarkan daftar hitam tersebut selama satu tahun sejak tanggal penerbitan. Nama nasabah yang telah masuk kedalam daftar hitam dapat direhabilitasi oleh Bank Indonesia, tetapi nasabah tersebut harus mengikuti beberapa ketentuan yang berlaku. Universitas Sumatera Utara Menurut Indra Bastian dan Suhardjono dalam bukunya ”Akuntansi Perbankan”, mengatakan bahwa 46 ”Nasabah yang namanya tercantum dalam daftar hitam yang dikeluarkan Bank Indonesia dapat direhabilitasi oleh Bank Indonesia setelah dipenuhi hal-hal sebagai berikut : : a. Tenggang waktu penutupan rekening telah melampaui jangka waktu sebagai mana telah diatur sebagai berikut : 1.Tenggang waktu penutupan rekening nasabah dan pencantuman namanya dalam daftar hitam adalah selama jangka waktu 6 enam bulan terhitung sejak tanggal penutupan rekening. 2.Apabila dalam tenggang waktu tersebut nasabah yang bersangkutan masih menarik cekbilyet giro kosong, maka tenggang waktu diperpanjang 6 enam bulan lagi terhitung mulai tanggal penolakan cekbilyet giro kosong yang terakhir. 3.Tenggang waktu bagi nasabah yang dimasukan dalam daftar hitam untuk kedua kalinya, ditetapkan selama 12 dua belas bulan dan untuk pencantuman dalam daftar hitam ketiga kalinya dan seterusnya ditetapkan selama 24 dua puluh empat bulan. 4.Daftar hitam yang telah berlaku 2 dua tahun sejak tanggal dikeluarkannya akan akan dihapus oleh Bank Indonesia. b. Selama tenggang waktu tersebut yang bersangkutan tidak melakukan penarikan cekbilyet giro kosong lagi. c. Telah mengembalikan sisa buku cekbilyet giro dan menyerahkan bukti penyelesaian cekbilyet giro kosong yeng telah ditariknya atau bukti tembusan rekening koran yang memuat pembayaran cekbilyet giro yang bersangkutan. d. Menyerahkan surat pernyataan yang bermaterai cukup bahwa yang bersangkutan telah menyelesaikan semua cekbilyet giro kosong yang menyebabkan rekening ditutup dan tidak akan melakukan penarikan cekbilyet giro kosong lagi.” Dari kutipan diatas dapat diketahui bahwa nasabah yang namanya masuk dalam daftar hitam dapat direhabilitasi oleh Bank Indonesia, yaitu setelah dipenuhinya beberapa hal seperti : tenggang waktu penutupan rekening telah melampaui jangka waktu yang telah diatur, selama tenggang waktu tersebut nasabah tidak melakukan penarikan cekbilyet giro kosong, 46 Moch. Chidir Ali, Mashudi, Op. Cit, hal. 59 Universitas Sumatera Utara menyerahkan bukti penyelesaian cekbilyet giro kosong yeng telah ditariknya, dan juga menyerahkan surat pernyataan yang bermaterai cukup bahwa yang bersangkutan telah menyelesaikan semua cekbilyet giro kosong 47 . 47 F.E. Perry, Sistem Perbankan Modern. Hanindita,Yogyakarta, 1984, Hal.49 Universitas Sumatera Utara BAB IV PT. BANK SUMUT CABANG UTAMA MEDAN A. Prosedur Serta Syarat Umum dan Khusus Pembukaan Rekening Giro Pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan Bilyet giro adalah surat perintah pemindah bukuan dari nasabah suatu bank kepada bank yang bersangkutan,untuk memindahkan sejumlah uang dari rekeningnya ke rekening penerima yang namanya disebut dalam bilyet giro, pada bank yang sama atau bank yang lain. Bilyet giro adalah surat berharga dimana orang yang diberi giro tersebut tidak bisa menguangkan giro itu di bank, tapi harus disetorkan terlebih dulu ke rekeningnya.Bilyetgiro merupakan jenis surat berharga yang tidak diatur dalam KUHD, yang tumbuh dan berkembang dalam praktik perbankan karena kebutuhan dalam lalu lintas pembayaran secara giral 48 Surat bilyet giro adalah tidak lain daripada surat perintahnasabahyang telah distandarisasi bentuknya kepada bank penyimpan dana untuk memindahbukukan sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau pada bank lainnya . Bank Indonesia sebagai bank sentral mengatur dan memberi petunjuk cara penggunaan bilyet giro. 49 48 Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.Raja Grafindo Persada.Jakarta. 2002. Hal. 52 . 49 Ibid Universitas Sumatera Utara Bilyet giro merupakan surat berharga, dimana surat tersebut merupakan surat perintah nasabah kepada bank penyimpan dana untuk memindahbukukan sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan pada pihak penerima yang disebutkan namanya baik pada bank yang sama ataupun bank yang berbeda 50 . Dalam bilyet giro terdapat tanggal efektif atau jatuh tempo yaitu selama 70 hari dengan demikian terdapat dua tanggal dalam teksnya yaitu tanggal penerbitan dan tanggal efektif.Sebelum tanggal efektif tiba, bilyet giro sudah dapat diedarkan sebagai alat pembayaran, tetapi tidak dapat dipindahtangankan melalui endosemen karena tidak terdapat klausula yang menunjukkan cara pemindahannya 51 Penggunaan bilyet giro semakin hari semakin meningkat bahkan dapat diperkirakan melampaui penggunaan warkat lainnya.Semakin tingginya penggunaan bilyet giro sebagai alat pembayaran tidak diiringi dengan pengaturan secara tegas, hal ini berbeda dengan cek sebagai alat pembayaran giral yang telah diatur dalam KUHD. Mengingat fungsi bilyet giro sebagaisurat perintah nasabah kepada bank untuk memindahbukukan sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima di bank yang sama atau di bank lain sangat bermanfaat sebagai alat pembayaran, dirasakan pentingnya ketentuan dan pengaturan mengenai prosedur penggunaan secara tegas dalam undang-undang. . 50 Kasmir, Op.Cit, hal.68 51 Kasmir. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”. Jakarta: Raja Grafindo Persada.2002 Hal 59 Universitas Sumatera Utara Adapun yang menjadi syarat-syarat pembukaan rekening girotabungandeposito pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan adalah sebagai berikut: Untuk Badan Usaha PT, CV, FIRMA 1. Mengajukan permohonan resmi dari calon nasabah untuk membuka rekening GIRO 2. Fotocopy Kartu Identitas Resmi seperti KTPSIMPASSPORT yang membuka rekening serta pengurus 3. Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP, Surat Keterangan Terdaftar SKT dan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak SPPKP 4. SPT BadanSPT Tahunan 5. Akta Pendirian Perusahaan Akta PerubahanKronologis Akta sd terakhir jika ada perubahan 6. Tanda Daftar Perusahaan TDP atau TDUP yang masih berlaku 7. Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP yang masih berlaku 8. Surat Izin Usaha Konstruksi SIUJK yang masih berlaku 9. Surat Izin Tempat Usaha Bukan Perusahaan Industri HO atau SITU yang masih berlaku 10. Izin Menteri Kehakiman Untuk Perseroan Terbatas UU No.40 Tahun 2007 Universitas Sumatera Utara 11. AktaSK Kepala CabangPerwakilan atau Kuasa apabila Kantor CabangPerwakilan 12. Pas Photo terbaru ukuran 2x3 sebanyak 3 tiga lembar berwarna 13. Surat Keterangan Domisili Dari Kelurahan 14. Stempel perusahaan 15. Referensi dari nasabah ACRekening Giro PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan 16. Tidak Termasuk Daftar Hitam Bank Indonesia 17. Mengisi aplikasiformulir pembukaan rekening GIRO PT. Bank Sumut 18. Setoran awal minimum Rp.2.000.000,- dua juta rupiah 19. Saldo minimum Rp. 500.000,- lima ratus ribu rupiah 20. Biaya Adm Buka Rekening Giro Rp. 75.000,- tujuh puluh lima ribu rupiah 21. Biaya Adm Pemeliharaan rekening Rp. 25.000,- dua puluh lima ribu rupiah per bulan 22. Jasa giro 3 per tahun. Universitas Sumatera Utara SYARAT KHUSUS REKENING GIRO PERNYATAAN NASABAH CABANG : NOMOR REKENING : Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Pekerjaan : Jabatan : Alamat : Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiridalam jabatan tersebut di atas, dan karenanya sesuai ketentuan Pasal…………. Akta yang dibuat dihadapan………………………… …………………… Notaris di ……………………… Nomor ……………………………………. Tanggal……………………………… yang dilekatkan dalam pernyataan ini, dan oleh karena itu bertindak untuk atas nama…………………………………………………………………………. . Dalam kedudukan dan sebagai demikian, dengan ini berjanji untuk selalu mematuhi seluruh ketentuan pemegang rekening yang berlaku di BANK SUMUT termasuk, namun tidak terbatas pada syarat-syarat umum pada Pemegang Rekening, tetapi juga Syarat-syarat lain termasuk antara lain : Universitas Sumatera Utara Pasal 1 Senantiasa akan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya dana yang ada pada Bank Sumut yang terdiri dari saldo kredit pada rekening sayakami. Pasal 2 Apabila sayakami menarik cek yang kemudian ternyata diajukan kepada Bank Sumut. Sedangkkan dana yang tersedia pada hari pengajuan cek dimaksud ternyata kosong danasaldo tidak mencukupidana harus ditolak, maka sayakami bersedia menerima penolakan atas pembayaran cek tersebut dan penyampaian laporannya kepada Bank Indonesia BI. Pasal 3 Apabila say6akami menarik bilyet giro yang kemudian ternyata diajukan kepada Bank Sumut pada atau sesudah tanggal valutaefektif seperti yang disebutkan di atas bilyet giro sebagai tanggal perintah pemindahbukan. Sedangkan dana yang tersedia pada hari pengajuan bilyet giro dimaksud ternyata kosong danasaldo tidak mencukupi maka untuk penarikan dengan bilyet giro tersebut berlaku syarat-syarat pada butir Pasal 2 di atas. Sebaliknya apabila bilyet giro yang sayakami tarik ternyata diajukan kepada Bank Sumut sebelum tanggal valutaefektif dimaksud di atas, maka tanpa perlu memperhatikan terlebih dahulu dana yang tersedia dalam rekening sayakami cukup atau baik, Bank Sumut akan dengan segera menolaknya dan tidak perlu dilaporkan ke Bank Indonesia sebagai bilyet giro kosong. Pasal 4 Universitas Sumatera Utara Apabila menarik satu atau beberapa cekbilyet giro kosong setelah dua kali menarik cekbilyet giro kosong, masih menarik lagi cekbilyet giro kosong untuk ketiga kalinya dalam jangka waktu 6 enam bulan atau apabila menarik 1 satu lembar cekbilyet giro dengan jumlah nominal Rp. 500.000.000,- lima ratus juta rupiah atau lebih atau dalam jumlah lain yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang dan dfitolak karena dananya tidak cukup, maka tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, Bank Sumut akan menutup rekening. Kemudian sayakami harus segera dengan tiada permintaan terlebih dahulu dari Bank Sumut, menyerahkan kembali sisa buku bilyet cekgiro. Pasal 5 Apabila berdasarkan data yang dikeluarkan oleh bank-bank lain sebagai pemegang rekening berdasarkan hal-hal tersebut Pasal 2 dan 3 di atas, maka sayakami bersedia menerima penutupan yang dilakukan oleh Bank Sumut tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, kemudian sayakami harus segera menyerahkan kembali buku-buku cejbilyet giro kepada Bank Sumt untuk selanjutnya mengambil sisasaldo rekening sayakami bila ada. Pasal 6 Apabila nama sayakami ternyata dimaksukkan Daftar Hitam oleh Bank Indonesia BI karena penarikan cekbilyet giro kosong pada bank-bank lain yang walaupun jumlah penarikan sayakami pada masing-masing tersebut dua kali atau kurang, namun berdasarkan laporan yang telah disampaikan kepada Bank Indonesia BI oleh bank-bank dimaksud seperti yang disebutkan pada Pasal 2 dan 3 membuktikan bahwa jumlah keseluruhan Universitas Sumatera Utara penarikan sayakami telah mencapai tiga kali atau lebih dalam jangka wakytu 6 bulan maka sayakami bersedia menerima penutupan yang dilakukan oleh Bank Sumut tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, kemudian sayakami harus segera dengan tiada permintaan terlebih dahulu dari Bank Sumut setelah menerima pemberitahuan bahwa rekening sayakami ditutup karena hal tersebut di atas, menyerahkan kembali buku-buku cekbilyet giro kepada Bank Sumut untuk selanjutnya mengambil sisasaldo rekening sayakami bila ada. Pasal 7 Apabila oleh pihak kedua karena apapun dilakukan penyalahgunaan buku- buku cekbilyet giro yang sayakami terima dari Bank Sumut, sehingga Bank Sumut dirugikan dalam bentuk apapun, maka kerugian material yang karenanya diderita Bank Sumut akan sayakami bayar seketika dan sekaligusdengan tiada proses pengadilan berupa apapun. Pasal 8 Jika nama baik Bank Sumut karenanya terancam, maka sayakami akan membayar segala biaya untuk merahabilitir nama baik itu. Berhubungan dengan yang tersebut di atas itu sayakami berjanji akan menyimpan buku- buku cekbilyet giro dimaksud di atas sebaik-baiknya dan bertanggung jawab sepenuhnya atas akibat yang ditimbulkan oleh hilangnya buku cekbilyet giro yang telah sayakami terima Pasal 9 Sayakami tidak akan melakukan praktek Cross Clearing yang dilarang. Pasal 10 Universitas Sumatera Utara a. Syarat Khusus Rekening Giro ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Syarat-syarat Umum Pembukaan Rekening Bank Sumut. b. Apabila terdapat perubahan peraturan yang berlaku dan atau kebijaksanaan lain yang ditetapkan oleh Bank Sumut mengenai hal-hal yang berkaitan dengan rekening giro, maka sayakami dengan ini menyatakan tunduk dan menerima sepenuhnya perubahan-perubahan tersebut dengan segala akibat yang ditimbulkannya. c. Bank Sumut atas pertimbangan sendiri dapat memblokir rekening nasabah, dalam hal terdapat indikasi dan atau dugaan sengketa yang dapat diterma oleh Bank Sumut. …………….........……………,………… ………………… Materai …………………………………………… ………………. Nama. Cap Tanda Tangan Universitas Sumatera Utara SYARAT-SYARAT UMUM PEMBUKAAN REKENING Pasal1 : Pengertian Dalam syarat-syarat umum, kecuali kata-kata menentukan lain : a. Badan, berarti suatu badan atau lembaga, baik berbadan hukum atau tidak, menurut Peraturan yang berlaku memenuhi syarat untuk menjadi Pemegang Rekening. b. Bank, berarti PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara yang disingkat dengan PT. Bank Sumut yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Alina Hanum Nasution Sarajana Hukum No. 38 tanggal 16 April 1999 tentang Pendirian Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara yang dibuat oleh Notaris dan telah diumumkan pada Tambahan Berita Negara RI tanggal berkedudukan di Medan, dan berkantor pusat di Gedung Bank Sumut, Jalan Imam Bonjol, No. 18 Medan 2012. c. Pemegang Rekening, berarti pihk-pihak yang mempunyai rekening pada bank, bila perorangan atau suatu badan. d. Peraturan yang berlaku, berarti peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia khsususnya dibidang perbankan, termasuk akan tetapi tidak terbatas pada peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan ketentuan-ketentuan dari asosiasi-asosisasi dengan siapa Bank bergabung serta aturan-aturan dan kebiasaan lain yang berlaku pada waktu dan di tempat tindakan atau persetujuan tersebut dilaksanakan. e. Perorangan, berarti orang perorangan yang memenuhi syarat Peraturan yang berlaku untuk menjadi Pemegang Rekening. Universitas Sumatera Utara f. Rekening, berarti catatan semua transaksi keuangan yang membuat data keluar masuknya keuangan Pemegang Rekening pada Bank dalam bentuk dan isi yang ditetapkan oleh Bank. g. Syarat-syarat umum, berarti syarat-syarat umum ini sebagaimana dari waktu ke waktu diubah, ditambah atau diperbaharui oleh Bank. Pasal2 : Ketentuan Umum a. Pemegang Rekening tunduk dan patuh kepada ketentuan-ketentuan Syarat- syarat umum ini kecuali jika mengenai suatu ketentuan diadakan persetujuan lain secara tertulis oleh Bank dan Pemegang Rekening. b. Pelaksanaan semua persetujuan dan hubungan antara Bank dengan Pemegang Rekening dilakukan dengan memperhatikan PEraturan yang berlaku. Pasal3 : Kepemilikan Rekening a. Bila Pemegang Rekening membuka Rekening lebih dari satu atas nama Pemegang REkening itu dianggap sebagai satu kesatuan akan tetapi Bank tidak berkewajiban untuk memperbolehkan penarikan yang melampaui saldo efektif dari suatu Rekening berdasarkan kemungkinan kompensasi dari saldo efektif Rekening yang lain dan Bank tidak berkewajiban untuk membayarmemperhitungkan bunga atas selisih saldo debet dan kredit dari Rekening – Rekening yang bersangkutan. b. Jika suatu Rekening dibuka atas nama beberapa orang dan atau Badan maka : 1. Segala tindakan dilakukan oleh salah satu pihak yang membentuk Rekening gabungan tersebut mengikat semua pihak secara bersama- Universitas Sumatera Utara sama, oleh karena itu masing-masing betanggung jawab tentang terhadap Bank atas semua akibat yang timbul pada Rekening gabungan. 2. Penandatanganan Cekbbilyet giro atau instruksi lainnya dapat dilakukan secara bersama-sama oleh semua atau sebagian atau oleh salah satu pihak yang membentuk Rekening gabungan tersebut sesuai dengan kewenangan yang ditentukan oleh Pemegang Rekening dan diterima baik oleh Bank. 3. Baik tidak bertanggung dan semua pihak yang membentuk Rekening gabungan dengan ini melepaskan hak untuk menuntut Bank. Para pejabat dan atau para pegawainya, atas kerugian yang ditimbulkan karena perselisihan yang terdapat diantara para pihak tertentu dan setiap pihak yang membentuk rekening gabungan dengan ini membebaskan mereka dari segala tuntutan dan tanggung jawab atas Rekening tersebut termasuk akan tetapi tidak terbatas pada akibat penutupun Rekening tersebut. Pasal4 : Jenis-jenis Rekening a. Jenis-jenis Rekening : 1. Tabungan 2. Deposito 3. Giro 4. Pinjaman dan 5. Rekening-rekening lainnya yang diadakan oleh Bank. b. Ketentuan-ketentuan dalam syarat-syarat umum ini berlaku bagi setiap Rekening, akan tetapi jika ada ketentuan-ketentuan dalam syarat-syarat Universitas Sumatera Utara umum ini yang bertentangan dengan ketentuan-ketentuan khusus yang akan diatur lebih lanjut dalam setiap jenis Rekening, maka syarat-syarat khusus dari Rekening yang bersangkutan tersebut yang akan berlaku. Pasal5 : Penyetoran a. Setiap setoran kedalam Rekening harus disertai dengan slip atau aplikasi lain yang ditandatangani oleh yang menyetor dan atau dengan cara lain yang ditentukan dan diterima baik oleh Bank sesuai dengan peraturan yang berlaku. b. Bank akan memberikan tanda bukti penyetoran dalam bentuk yang ditentukan oleh Bank, akan tetapi jika penyetoran tidak dapat dibuktikan atau bilamana terjadi ketidaksesuaian terhadap Rekening, maka perhitungan Bank yang dianggap benar. c. Penyetoran non-tunai termasuk tetapi tidak terbatas pada penyetoran dalam bentuk Cek. Bilyet Giro atau warkat-warkat kliring lainnya baru berlaku setelah dananya secara efektif diterima oleh Bank. Pasal6 : Permintaan transfer atau Pemabayaran dan Penarikan a. Bank berhak menolak penarikan daripada Rekening bilamana tidak bersedia dana efektif dalam Rekening dan atau karena alasan lain sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. b. Segala akibat yang ditimbulkan dari adanya penolakan pembayaran yang dilakukan oleh Bank berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku demikian pula hanya dengan pembayaran yang telah dilakukan oleh Bank atas Cek atau Bilyet Giro meskipun telah ada perintah penolakan Universitas Sumatera Utara sebelumnya dari Pemegang Rekening merupakan tanggung jawab Pemegang Rekening. Pasal7 : Instruksi atau Perintah Pemegang Rekening a. Jika Bank telah melaksanakan perintah atau instruksi Pemegang Rekening termasuk tetapi tidak terbatas pada penyetoran. penarikan atau transfer yang digunakan dengan Cek. Bilyet Giro, formulir atau dokumen lainnya yang hilang, dicuri, diselewengkan, digunakan secara salah, maka semua akibat yang timbul dari adanya hal-hal tersebut diatas menjadi tanggungan atau risiko Pemegang Rekening sepenuhnya. b. Bank berhak untuk setiap waktu tidak melaksanakan permintaaninstruksi yang diberikan oleh Pemegang Rekening sebelum menerima konfirmasi tertulis yang ditanda tangani oleh Pemegang Rekening. Risiko atas permintaaninstruksi yang diberikan melalui mesin kasir otomatis ATM, atau dengan telepon, telegram, teleks, atau sistem komunikasi lainnya, yang dikirim atau diterima oleh Bank menjadi tanggung jawab Pemegang Rekening sepenuhnya. Pasal8 : Kewajiban Pemegang Rekening dan Hak-hak Bank a. Pemegang Rekening berkewajiban untuk menyerahkan kepada Bank satu atau lebih contoh tanda tangannya dan satu atau lebih contoh tanda tangan orang-orang yang berhak untuk mewakilinya dalam hubungan dengan Bank jika ada, disertai dengan penjelasan lengkap mengeni hak-hak dan wewenang masing-masing. Contoh tanda tangan tersebut tetap berlaku selama tidak ada pemberitahuan perubahan dari Pemegang Rekening yang disampaikan secara tertulis dan diterima baik oleh Bank. Universitas Sumatera Utara b. Apabila Pemegang Rekening masih berhutang kepada setiap cabang Bank yang timbul berdasarkan apa pun juga. Bank berhak dan dengan ini diberi kuasa yang tidak dapat dicabut kembali oleh Pemegang Rekening untuk mendebet Rekening Pemegang Rekening dan menggunakannya untuk pembayaran kembali atas setiap jumlah uang yang setiap waktu terhutang kepada Bank. Sehubungan dengan hal lain. Debitur wajib mentaati setiap perhitungan Bank, kecuali nyata-nyata terjadi kesalahan. c. Apabila dana yang tersedia dalam Rekening tidak ada tidak cukup, maka atas permintaan-permintaan pertama dari Bank. Pemegang Rekening wajib menyetor kepada Bank sejumlah uang yang dianggap cukup oleh Bank untuk pembayaran hutang-hutang Pemegang Rekening sebagaimana yang dimaksud dalam Ayat 8.b Pasal ini. d. Dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan yang berlaku, atas perintah pejabat instansi yang berwenang Bank berhak untuk membekukan sementara Rekening sampai ada instruksi dari pejabatinstansi yang berwenang untuk membuka kembali Rekening tersebut atau pun menutup Rekening tersebut dan menyerahkan sisa saldo Rekening jika ada kepada pihak instansi yang berwenang atau kepada pihak lain yang ditunjuk oleh pejabatinstansi yang berwenang. e. Dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan yang berlaku atas perintah pejabatinstansi yang berwenang Bank berhak memberikan informasi mengenai data dan keadaan Rekening pemegang Rekening kepada pejabatinstansi yang berwenang, namun demikian Bank tidak akan Universitas Sumatera Utara memberikan informasi yang melibihi dari informasi yang diminta oleh pejabatinstansi yang berwenang tersebut. f. Jika Bank melaksanakan tindakan-tindakan sehubungan dengan ketentuan Ayat 8.d dan Ayat 8.c Pasal ini sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. Pemgang Rekening dengan ini membebaskan Bank, pejabat dan pegawainya dari segala tuntutan hukum dalam bentuk apapun dan ganti kerugian dalam jumlah berapapun. g. Pemegang Rekening berkewajiban memberitahukan secara tertulis kepada Bank dengan disertasi dokumen pendukung yang sah jika terjadi perubahan dan Pemegang Rekening termasuk tetapi tidak terbatas pada perubahan pada alamat, tanda tangan, orang yang berwenang untuk mengikat Pemegang Rekening maupun wewenangnya susunan pengurus dan status badan hukum. Perubahan ini baru berlaku bilamana telah dicatat dengan benar dalam catatan Bank dan pemberitahuan kepada suatu cabang Bank tidaklah berarti pemberitahuan kepada cabang Bank yang lain. Setiap kerugian yang diakibatkan karena adanya kelalaian dalam memberitahukan perubahan data tersebut diatas menjadi tanggung jawab Pemegang Rekening sepenuhnya. Pasal9 : Biaya dan Bunga a. Dengan mengingat ketentuan yang berlaku di Bank, Pemegang Rekening akan dikenai biaya administrasi atau denda yang akan dibebankan langsung pada Rekening bilamana saldo Rekening di bawah saldo menimal yang ditetapkan oleh Bank dari waktu ke waktu. Universitas Sumatera Utara b. Pemegang Rekening dengan ini memberikan kuasa dan wewenang kepada Bank untuk membebani Rekening dengan bea materai, biaya Bank serta bunga yang terhutang kepada Bank, termasuk yang ditagih oleh Bank-bank koresponden dan pihak ketiga lainnya dalam kaitan dengan transaski yang dilakukan Bank untuk mendapatkan kembali dana-dana yang merupakan piutang Bank, dalam kaitannya dengan Rekening maupun dalam kaitan bisnis lainnya antara Pemegang Rekening dengan Bank. c. Bunga akan dikenakan pajak atau pengutan lain sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. Pasal10 : Laporan dan Catatan Rekening a. Bank akan mengirimkan laporan dari setiap Rekening kepada Pemegang Rekening secara berkala menurut cara dan ketentuan yang berlaku dan ditetapkan oleh Bank. Jika dalam jangka waktu 1 satu bulan setelah tanggal laporan Rekening Bank tidak menerima pemberitahuan tertulis tentang kekeliruan dalam laporan Rekening maka Pemegang rekening dianggap menyetujui isi laporan tersebut akan tetapi Bank setiap saat berhak dan dengan ini diberi kuasa oleh Pemegang Rekening untuk mengadakan koreksi terhadap Rekening apabila ternyata ada kesalahan setelah Bank mengetahuinya dan Pemegang Rekening dengan ini melepaskan haknya untuk menuntut Bank sehubungan dengan kesalahan tersebut. b. Jika laporan atau catatan yang sederhana diambil sendiri oleh Pemegang Rekening tidak diambil dalam batas waktu 6 enam bulan sejak diterbitkan, maka laporan atau catatan tersebut akan dimusnakan oleh bank, sedangkan Universitas Sumatera Utara untuk laporan yang dikirim ke alamat Pemegang Rekening jika setelah laporan atau catatan tersebut telah dikirimkan ke alamat Pemegang rekening namun kembali ke Bank karena sebab apapun juga maka laporan atau catatan tersebut akan dimusnahkan setelah disimpan dalam jangka waktu yang dianggap cukup oleh Bank. c. Dengan tidak mengurangi peraturan yang berlaku, Pemegang Rekening menyetujui bahwa microfilm maaupun laporan atau catatan yang dibuat oleh Bank serta daftar-daftar dana dan surat-surat berharga lain, yang diberikan oleh Bank tentang sebab waktu dan jumlah uang yang terdapat dalam pos-pos dan saldo Rekening dan daftar-daftar tersebut diatas merupakan alat bukti sah dan mengikat Pemegang Rekening. Pasal11 : Pembebasan Tanggung Jawab a. Bank tidak bertanggung jawab Pemegang Rekening ini melepaskan hak untuk menuntut Bank, pejabat atau para pegawainya atas kerugian dan segala akibat yang timbul dari atau sehubungan dengan penggunaan Rekening termasuk akan tetapi tidak terbatas atas kerugian yang ditimbulkan karena : Kesalahpahaman, kerusakan, keterlambatan atau hilangnya atau kesalahan pengiriman perintah dan komunikasi, baik melalui pos, telepon, telegram, teleks atau sarana dan sistem komunikasi lainnya yang ditentukan atas kebijaksanaan Bank. b. Sehubungan dengan penatausahaan Rekening oleh Bank, Pemegang Rekening dengan ini menyatakan membebaskan Bank, pejabat atau pegawainya dari segala kerugian dan atau pertanggung jawaban dan atau Universitas Sumatera Utara gugatantuntutan dari pihak manapun juga yang terjadi sebagai akibat dari segala hal, antara lain pelaksanaan ketentuanperaturan pihak yang berwenang, terhalangnya komunikasi, pemogokan, keonaran, keadaan darurat, serta semua kejadian yang berada di luar kekuasaan Bank. c. Pemegang Rekening tidak akan membebani Bank dan membebaskan Bank dari tanggung jawab atas keaslian, kesempurnaan pengisian atau hal-hal lain dari dokumen yang diterima oleh Bank sehubungan dengan Rekenening atau yang diserahkan oleh Bank kepada Pemegang Rekening dan dokumen yang menyatakan hak kepemilikan atas barang yang tersebut di dalam dokumen tersebut Bank juga tidak bertanggung jawab pada pihak yang mengeluarkan atau mengedorse dokumen-dokumen tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada keaslian, keabsahan atau kebenaran wewenang dan tanda tangan yang terdapat dalam dokumen tersebut. d. Pemegang Rekening dengan ini membebaskan Bank dari setiap tuntutan terhadap Bank, pejabat atau pegawainya dan Pemegang Rekening setuju untuk membayar ganti rugi kepada Bank atas setiap kerugian kerugian atau biaya yang timbul bagi Bank, yang disebabkan oleh penagihan yang dilakukan oleh Bank untuk kepentingan Pemegang Rekening. e. Dalam situasi apapun Bank tidak bertanggung jawab kepada Pemegang Rekening atas penurunan nilai dana pada Rekening yang disebabkan oleh pembebanan atau pemotongan atau pajak-pajak yang dikenakan berdasarkan peraturan yang berlaku. Universitas Sumatera Utara Pasal12 : Pemegang Rekening Meninggal Dunia a. Jika Pemegang Rekening Perorangan meninggal dunia, maka Bank berhak untuk meminta kepada para ahli warisnya turunan akta kematian yang dilegalisir oleh pejabat atau instansi yang berwenang di samping surat keterangan hak waris, akta wasiat dan atau bukti-bukti lainnya, yang menurut pertimbangan Bank diperllukan untuk mengetahu para ahli waris yang berhak atas Rekening Pemegang Rekening yang telah meninggal dunia tersebut. b. Dengan penyerahan kekayaan Pemegang Rekening yang meninggal dunia para ahli waris atau kuasawakil mereka yang sah menurut peraturan perundangan yang berlaku seperti yang disebutkan dalam keterangan hak waris atau dokumen-dokumen resmi lainnya, maka Bank dibebaskan sepenuhnya dari semua tanggung jawab atas hal itu Bank dibebaskan sepenuhnya dari tanggung jawab sehubungan dengan penyerahan kekayaan Pemegang Rekening yang meninggal dunia kepada pelaksana wasiat yang ditunjuk oleh Pemegang Rekening. Pasal13 : Penutupan Rekening a. Dengan mengingat peraturan yang berlaku, Bank setiap saat berhak atas pertimbangannya sendiri menutup Rekening tanpa perlu memberikan suatu alasan apa pun, penutupan mana akan dibertahukan secara tertulis kepada Pemegang Rekening. b. Saldo yang tersisa pada setiap Rekening yang ditutupkan diberikan kepada Pemegang Rekening setelah dipotong dengan biaya penutupan rekening dan biaya-biaya Bank lainnya yang dikenakan terhadap rekening tersebut serta Universitas Sumatera Utara setelah diperhitungkan dengan semua jumlah yang wajib dibayar oleh Pemegang Rekening kepada Bank. c. Bank tetap berhak untuk mendapatkan pembayaran dari Pemegang Rekening untuk jumlah yang wajib dibayar oleh Pemegang Rekening terhadap Bank dan jika dipandang perlu serta atas permintaan Bank Pemegang Rekening harus memberikan agunan sejumlah yang ditetapkan oleh Bank. Pasal14 : Pemberitahuan Setiap pemberitahuan atau instruksi dari Bank akan dikirim ke alamat Pemegang Rekening yang terakhir yang diketahui oleh Bank dan dianggap telah diterima dengan baik oleh Pemegang Rekening jika disampaikan langsung dengan tada terima atau 7 tujuh hari kerja Bank setelah tanggal pengiriman dengan surat tercatat. Pasal15 : Pengubahan dan Penyimpangan Syarat-syarat utama a. Bank berhak untuk memperbaikimengubah melengkapi syarat-syarat umum ini setiap waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada Pemegang Rekening. Perubahan tersebut kemudian akan diberitahukan kepada Pemegang Rekening secara tertulis atau dengan pengumuman di kantor-kantor cabang Bank. b. Pemegang Rekening wajib mematuhi, tunduk dan terikat pada perubahan, perbaikan atau tambahan syarat-syarat umum ini. Universitas Sumatera Utara c. Setiap penyimpangan dari syarat syarat umum ini diberlakukan jika penyimpangan tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Bank. Pasal16 : Hukum yang berlaku dan domisili a. Syarat-syarat umum ini tunduk pada hukum Negara Republik Indonesia. b. Mengenai syarat-syarat umum ini dan segala akibatnya Bank dan Pemegang Rekening setuju untuk memilih tempat kediaman hukum yang tetap dan secara umum pada Kantor Panitera Pengadilan Negeri yang wewenangnya meliputi wilayah tempat kantor Bank dimana Rekening dibuka. c. Jika Pemegang Rekening mempunyai beberapa Rekening pada satu atau beberapa cabang Bank maka Rekening-Rekening tersebut dipandang sebagai satu kesatuan dan domisili hukum yang dipilih adalah di Kantor Panitera Pengadilan Negeri yang wewenangnya meliputi wilayah tempat cabang Bank dimana frekuensi transaksi banyak dilakukan antara Bank dengan Pemegang Rekening, demikian dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan yang berlaku Bank berhak untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap Pemegang Rekening melalui Pengadilan Negeri lainnya yang berwenang di dalam wilayah Republik Indonesia.

B. Tanggung Jawab Nasabah PT. Bank Sumut Dalam Hal Penerbitan Bilyet Giro Kosong