= 72
. 75365
71 .
17809158
= 236.30
Dari tabel distribusi F dengan dk pembilang = 3, dk penyebut = 8 , dan α =
0.05, diperoleh F
tab
= . Karena F
hit
lebih daripada F
tab
maka H di dan H
1
di. Hal ini berarti persamaan regresi linear berganda Y atas X
1
, X
2
, dan X
3
bersifat nyata atau ini berarti bahwa
4.5 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk menganalisa seberapa besar pengaruh faktor- faktor yang mempengaruhi hasil produksi kelapa sawit.
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat
∑ y
2
= 54028812 sedangkan JK
reg
yang telah dihitung adalah 53427476.12. Maka selanjutnya dengan rumus R
2
= JK
reg
∑ y
2
. Sehingga diperoleh koefisien determinasi :
R
2
= 53427476.12 54028812
= 0.9888701
Dan untuk koefisien korelasi ganda, kita gunakan :
Universitas Sumatera Utara
R =
= =
0.9944
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0.988 dan dengan mencari akar dari R
2
diperoleh koefisien korelasinya sebesar 0.99. Nilai tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independent terhadap
perubahan variabel dependent. Artinya 99 jumlah produksi kelapa sawit yang dipengaruhi oleh ketiga faktor yang dianalisis, sedangkan 1 sisanya dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain yang tidak dapat dijelaskan oleh persamaan ini.
4.6 Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi digunakan untuk melihat keeratan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat atau antara variabel bebas yang ada. Untuk mempermudah dalam
hal penghitungan setiap nilai yang ada dibagi 1000.
1.Koefisien Korelasi antara Y dan
Universitas Sumatera Utara
= 0.992
Nilai yang positif menandakan hubungan yang searah antara luas panen dengan produksi kelapa sawit, artinya penambahan luas panen akan meningkatkan produksi
kelapa sawit, dan sebaliknya penurunan luas panen akan menurunkan produksi kelapa sawit, hubungan antara luas panen dengan produksi kelapa sawit tergolong kuat, ini
ditandai dengan nilai r yang tinggi yaitu 0,992.
2.Koefisien Korelasi antara Y dan
Universitas Sumatera Utara
= 0.292
Nilai yang positif menandakan hubungan yang searah antara curah hujan dengan produksi kelapa sawit, artinya penambahan intensitas curah hujan akan meningkatkan
produksi kelapa sawit, dan sebaliknya penurunan intensitas curah hujan akan menurunkan produksi kelapa sawit, hubungan antara intensitas curah hujan dengan
produksi kelapa sawit tergolong lemah, ini ditandai dengan nilai r yang rendah yaitu 0,292.
3.Koefisien Korelasi antara Y dan
Universitas Sumatera Utara
= 0.252
Nilai yang positif menandakan hubungan yang searah antara banyaknya hari hujan dengan produksi kelapa sawit, artinya penambahan hari hujan akan meningkatkan
produksi kelapa sawit, dan sebaliknya penurunan hari hujan akan menurunkan produksi kelapa sawit, hubungan antara banyaknya hari hujan dengan produksi kelapa
sawit tergolong lemah, ini ditandai dengan nilai r yang rendah yaitu 0,252.
4.Koefisien Korelasi antara
Universitas Sumatera Utara
= 0.242
5. Koefisien Korelasi antara
= 0.218
6.Koefisien Korelasi antara dan
Universitas Sumatera Utara
= 0.927
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
Universitas Sumatera Utara
5.1 Pengertian Implementasi Sistem