Sistematika Penulisan Struktur Organisasi BPS

-1,00 ≤ r ≤ -0,80 berarti korelasi kuat -0,79 ≤ r ≤ -0,50 berarti korelasi sedang -0,49 ≤ r ≤ 0,49 berarti korelasi lemah 0,50 ≤ r ≤ 0,79 berarti korelasi sedang 0,80 ≤ r ≤ 1,00 berarti korelasi kuat

1.8 Sistematika Penulisan

Dalam pembuatan laporan tugas akhir ini penulis membaginya dalam beberapa Bab yang dibagi lagi dalam beberapa Sub Bab. Adapun sistematis yang penulis gunakan adalah: BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang, identifikasi masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB 2 GAMBARAN UMUM Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang sejarah singkat Badan Pusat Statistik dan Kabupaten Labuhan Batu. BAB 3 LANDASAN TEORI Dalam bab ini penulis menjelaskan teoritis dan analisa tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan tugas akhir ini. Universitas Sumatera Utara BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis menguraikan tentang analisa produksi dengan metode regresi linear berganda dan analisa korelasi untuk melihat hubungan antar variabel. Dimana objek penelitiannya adalah produksi kelapa sawit di Kabupaten Labuhan Batu pada tahun 2010. BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM Dalam bab ini penulis membahas tentang software yang digunakan dalam analisis data serta cara penggunaan dari software yang dipakai dengan menggunakan Microsoft Excel dan SPSS. BAB 6 PENUTUP Dalam bab ini penulis memberikan beberapa kesimpulan dan saran sesuai dengan analisis yang telah dilakukan. Universitas Sumatera Utara BAB 2 GAMBARAN UMUM

2.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik BPS adalah Lembaga Negara Non Departemen. BPS melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara bidang pertanian, agrarian, pertambangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan, dan keagamaan. Selain hal – hal diatas BPS juga bertugas untuk melaksanakan koordinasi di lapangan, kegiatan statistik dari segenap instansi baik dipusat maupun didaerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam penggunaan defenisi, klasifikasi dan ukuran – ukuran lainnya. Setiap sepuluh tahun sekali, BPS menyelenggarakan sensus penduduk. Di samping itu, BPS juga melakukan pengumpulan data, menerbitkan publikasi statistik nasional maupun daerah, serta melakukan analisis data statistik yang digunakan dalam pengambilan kebijakan pemerintah. BPS juga terdapat di setiap provinsi, kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Dinamakan perwakilan BPS di daerah, karena BPS merupakan instansi vertikal, yakni instansi pemerintah pusat yang berada di daerah, Universitas Sumatera Utara sehingga bukan merupakan bagian dari instansi milik daerah, Tugas lain BPS di daerah adalah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dalam rangka penyelenggaraan statistik regional. Setiap sepuluh tahun sekali BPS menyelenggarakan: 1. Sensus Penduduk SP yaitu pada setiap tahun berakhiran 0 nol, 2. Sensus Pertanian ST pada setiap tahun berakhiran 3 tiga, dan 3. Sensus Ekonomi SE pada setiap tahun berakhiran 6 enam. Berikut ini adalah beberapa masa peralihan pada BPS, yaitu:

2.1.1 Masa pemerintahan Hindia Belanda

Pada bulan Februari 1920, kantor statistik pertama kali didirikan oleh direktur pertanian, kerajinan dan perdagangan Directeur Van Landbouw Nijverheid en Hendle dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan memublikasi data statistik. Pada tanggal 24 September 1924 maka lembaga tersebut diganti dengan nama Centraal kantoor Voor de Statistik CKS atau Kantor Pusat Statistik dan dipindahkan ke Jakarta. Bersamaan dengan itu beralih pula pekerjaan mekanisme statistik perdagangan yang semula dilakukan oleh Kantor Invoer en Accijinsen IUA yang sekarang disebut Kantor Bea Cukai. Universitas Sumatera Utara

2.1.2 Masa pemerintahan Jepang

Pada bulan Juni 1942 pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perangmiliter. Pada masa ini CKS diganti namanya menjadi Shomubu Chasasitsu gunseikanbu

2.1.3 Masa kemerdekaan Republik Indonesia

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 kegiatan statistik diganti oleh lembaga baru sesuai dengan susunan kemerdekaan yaitu KAPPURI Kantor Penyelidikan Perangkat Umum Republik Indonesia. Tahun 1946 Kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai konsekuensi dari Perjanjian Linggarjati. Sementara itu pemerintahan Belanda NICA di Jakarta mengaktifkan kembali CKS.

2.1.4 Masa orde baru sampai sekarang

Pada masa pemerintahan orde baru, khusus untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik yang handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan organisasi BPS.

2.2 Tugas, Fungsi dan Kewenangan Badan Pusat Statistik

Universitas Sumatera Utara Menurut Keputusan Kepala BPS Nomor 121 tahun 2001 tentang organisasi dan tata kerja perwakilan BPS di daerah.

2.2.1 Tugas

BPS memunyai tugas pemerintahan di bidang kegiatan statistik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.2.2 Fungsi

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BPS menyelenggarakan fungsi: 1. Pengkajian, penyusunan, dan perumusan kebijakan di bidang statistik. 2. Pengkoordinasian kegiatan statistik nasional dan regional. 3. Penetapan dan penyelenggaraan statistik dasar. 4. Pembinaan dan fasilitasi terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang kegiatan statistik; dan 5. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi, tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, kehumasan, hukum, perlengkapan, dan rumah tangga.

2.2.3 Kewenangan

Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, BPS memunyai kewenangan: Universitas Sumatera Utara 1. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya; 2. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro. 3. Penetapan sistem informasi di bidangnya; 4. Penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional; 5. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu: 1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang kegiatan statistik. 2. Penyusunan pedoman penyelenggaraan survei statistik sektoral.

2.3 Visi dan Misi BPS

2.3.1 Visi

Pelopor data statistik terpercaya untuk semua.

2.3.2 Misi

1. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien. 2. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia. Universitas Sumatera Utara 3. Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran, dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik. 4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak. 5. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional SSN yang efektif dan efisien.

2.4 Struktur Organisasi BPS

Sehubungan dengan semakin meningkatnya beban tugas dan pentingnya peranan BPS dalam menunjang kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan maka diperlukan struktur organisasi yang dapat menunjang kelancaran tugas dari masing- masing bagian. Surat keputusan kepala BPS No. 104 tahun 1999 yang mengatur tentang uraian tugas, bagian bidang, subbagian dan seksi perwakilan BPS di daerah dipandang perlu untuk menetapkan perincian tugas setiap bidang, subbagian, dan seksi di lingkungan perwakilan dan cabang perwakilan BPS. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 Struktur organisasi BPS Provinsi Organisasi merupakan suatu fungsi manajemen yang mempunyai peranaan dan kegiatan langsung dengan instansi sosial yang terjadi diantara individu – individu dalam rangka kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi perusahaan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang ditetepkan. Dengan adanya struktur organisasi maka akan jelaslah pemisahan tugas dari para pegawai staf tersebut. K E P A L A Bagian Tata Usaha Bidang I ntegrasi Pengolahan Diseminasi Statistik Bidang Neraca Wilayah Analisis Statistik Bidang Stat. Distribusi Bidang Stat. Produksi Bidang Stat. Sosial Seksi St at ist ik Kependudukan Seksi St at ist ik Ket ahanan Sosial Seksi St at ist ik Kesej aht eraan Rakyat Seksi St at ist ik Konst ruksi, Pert am- bangan Energi Seksi St at ist ik I ndust ri Seksi St at ist k Pert anian Seksi St at ist k Niaga Jasa Seksi St at ist k Keuangan Harga Produsen Seksi St at ist k Harga Konsumen Perdag. Besar Seksi Analisis St at ist ik Lint as Sekt or Seksi Neraca Konsumsi Seksi Neraca Produksi Seksi Diseminasi dan Layanan St at ist ik Seksi Jaringan dan Ruj ukan St at ist ik Seksi I nt egrasi Pengolahan Dat a SubBag Bina Program SubBag Urusan Dalam SubBag Kepegaw aian dan Hukum SubBag Keuangan SubBag Perlengkapan Tenaga Fungsional Universitas Sumatera Utara Struktur organisasi yang diterapkan di Kantor Badan Pusat Statistik adalah struktur organisasi lini dan staf. Struktur ini mengandung unsur – unsur spesialisasi kerja, standarisasi kegiatan, sentralisasi dan desentralisasi dalam pembuatan keputusan yang menunjukan lokasi kekuasaan, pembuatan keputusan dan ukuran satuan yang menunjukkan suatu kelompok kerja. Adapun tujuan dari struktur organisasi dan staf di Kantor Badan Pusat Statistik BPS adalah : a. Pengkoordinasian yaitu yang memungkinkan komunikasi integrasi berbagai departemen dan kegiatan – kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain. b. Pemberian saran yaitu memberikan saran atau membuat rekomendasi bagi manajemen. c. Pembuatan keputusan yaitu membuat keputusan – keputusan dan mengamati bagaimana pelaksanaan dari keputusan tersebut. Logo BPS adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara

2.5 SEJARAH SINGKAT KABUPATEN LABUHAN BATU