Kekerasan Buah Nanas HASIL DAN PEMBAHASAN

27 Gambar 15. Grafik perubahan nilai b buah nanas pada berbagai jenis kemasan dan waktu simulasi

4.5 Kekerasan Buah Nanas

Pengukuran kekerasan buah nanas dilakukan untuk mengetahui mutu buah nanas pacsa simulasi transportasi. Buah yang matang dan siap konsumsi relatif lebih lunak daripada buah yang masih mentah. Menurut Sjaifullah 1996 dalam Seesar 2009, buah yang baik mempunyai kekerasan yang merata. Pengukuran kekerasan buah nanas dilakukan pada bagian pangkal, tengah dan ujung buah. Pengukuran kekerasan buah nanas dilakukan dengan menggunakan rheometer. Semakin tinggi angka yang dihasilkan maka semakin tinggi kekerasan suatu buah. Hal ini berhubungan dengan gaya yang diperlukan oleh jarum penusuk rheometer. Semakin keras suatu buah maka semakin besar juga gaya yang dibutuhkan untuk menusuk buah tersebut. Kerusakan mekanis pada buah nanas mengakibatkan struktur permukaan buah rusak sehingga sel penyusun jaringan pada permukaan buah akan terpisah ikatannya. Menurut Pantastico 1989, parahnya kerusakan dapat memacu terjadinya respirasi sebagai pengaruh dihasilkannya gas etilen. Melonjaknya respirasi dapat diakibatkan oleh gesekan antar permukaan buah. Kerusakan mekanis buah nanas ditandai dengan penurunan kekerasan buah. Semakin kecil nilai kekerasan buah nanas maka mutu buah itu semakin menurun. Tabel 10 adalah nilai kekerasan rata-rata buah nanas pada berbagai jenis kemasan dan lama simulasi transportasi. Tabel 10. Nilai kekerasan rata-rata kgf buah nanas pada berbagai jenis kemasan dan waktu simulasi Jenis kemasan Waktu Simulasi 54 menit 104 menit H+1 H+4 H+1 H+4 Peti Kayu 2.56 1.51 2.40 0.96 Karung Plastik 2.43 1.67 2.56 1.38 28 Pada pengukuran nilai kekerasan buah nanas yang dilakukan menunjukkan penurunan kekerasan buah nanas untuk setiap perlakuan. Nilai kekerasan diukur pada hari pertama dan keempat setelah transportasi. Penurunan nilai rata-rata kekerasan pada tiap kemasan dan lama simulasi dapat dilihat pada grafik di bawah. Dari Gambar 16 di bawah dapat dilihat bahwa pada pangamatan hari terakhir, nilai kekerasan terendah terdapat pada kemasan peti kayu untuk lama simulasi transportasi 54 menit dan 104 menit. Nilai terendah ditemukan pada buah nanas dengan kemasan peti kayu untuk waktu simulasi transportasi 104 menit, yaitu sebesar 0.96 kgf. Sedangkan nilai kekerasan tertinggi terdapat pada buah nanas dengan kemasan karung plastik untuk waktu simulasi transportasi selama 54 menit, yaitu 1.67 kgf. Buah nanas dengan kemasan peti kayu memiliki nilai kekerasan paling rendah menunjukkan bahwa kerusakan mekanis yang telah terjadi mengakibatkan penurunan nilai kekerasan. Nilai kekerasan yang rendah menggambarkan keadaan buah yang sudah kurang baik. Data hasil pengukuran kekerasan dapat dilihat pada Lampiran 14. Gambar 16. Nilai kekerasan buah nanas pada berbagai jenis kemasan dan waktu simulasi Penyusunan buah nanas yang baik di dalam kemasan juga menghasilkan susunan buah yang kokoh dan volume kemasan yang lebih baik. Penyusunan yang baik adalah dengan tidak membiarkan terdapat ruang-ruang kosong diantara buah nanas, biasanya ruang kosong dikarenakan jumlah yang dikemas lebih kecil dari kapasitas kemasannya. Ruang kosong dapat menyebabkan kerusakan mekanis memar pada buah karena getaran dan goncangan selama simulasi transportasi. Selain itu dapat menyebabkan susunan buah di dalam kemasan menjadi berantakan Siregar 2008. Penyusunan buah nanas yang melebihi kapasitas juga dapat memicu kerusakan buah nanas yang lebih tinggi setelah transportasi. Pada kemasan peti kayu, susunan buah yang tidak kokoh menyebabkan buah nanas bergesekan dengan permukaan peti kayu yang lebih kasar dan lebih keras. Hal ini mengakibatkan luka memar buah nanas yang dikemas dengan peti kayu lebih besar dibandingkan dengan luka memar buah nanas 29 yang dikemas dengan karung plastik. Akibatnya nilai kekerasan buah nanas dengan kemasan peti kayu yang diperoleh lebih kecil. Berdasarkan penjelasan dan nilai rata-rata kekerasan yang disajikan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa karung plastik lebih baik digunakan untuk kemasan buah nanas. Hal ini disebabkan oleh permukaan karung plastik yang halus dan penyusunan buah yang kokoh dalam karung plastik sehingga dapat meredam gesekan yang diterima buah nanas dari kemasan. Dari hasil uji ragam dan Duncan yang dapat dilihat pada Lampiran 22 menunjukkan nilai P- value dari perlakuan alpha 5, maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan jenis kemasan tidak berpengaruh terhadap respon kekerasan buah. Nilai P-value waktu alpha 5, maka dapat disimpulkan lama simulasi getar berpengaruh nyata terhadap respon kekerasan buah pada taraf nyata 5. Interaksi antara perlakuan jenis kemasan dan lama simulasi getar tidak nyata sehingga dapat disimpulkan tidak ada interaksi antara perlakuan jenis kemasan dan lama simulasi getar.

4.6 Total Padatan Terlarut Buah Nanas