FAKTOR MUTU KRITIS KARAKTERISTIK AWAL PRODUK

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. FAKTOR MUTU KRITIS

Seasoning danmicroencapsulated Ginger Powder merupakan produk flavor berbentuk bubuk yang memiliki kadar air rendah kurang dari 5 dan flowability yang tinggi. Berdasarkan pengalaman pabrik, kerusakan utama keduanya disebabkan oleh caking atau penggumpalan. Penggumpalan merupakan permasalahan yang umum terjadi di industri yang mempengaruhi kualitas serta pendistribusian produk bubukChristakis,2005. Produk pangan yang bersifat higroskopis, salah satunya adalah flavor bubuk, sangat dipengaruhi oleh faktor suhu dan kelembaban. Untuk produk yang relatif mudah rusak akibat penyerapan kadar air dari lingkungan, umur simpannya ditentukan dengan pendekatan kadar air kritis. dengan metode ini, kerusakan semata-mata didasarkan pada perubahan kadar air karena penyerapan air dari luar kemasan hingga mencapai batas yang tidak dapat diterima secara organoleptik. Pengaruh kadar air diuji secara organoleptik terhadap perubahan appearance secara keseluruhan, perubahan warna maupun tekstur terutama flowability. Menurut Syarief dan Halid 1993, citarasa atau flavoradalah salah satu faktor mutu makanan yang terpenting dan karena keduanya merupakan produk flavor, maka diuji pula pengaruh perubahan kadar air terhadap perubahan cita rasa. Dari kedua parameter tersebut, dipilih salah satu yang terlebih dulu mengalami perubahan nyata dengan uji perbandingan dengan kontrol.

2. KARAKTERISTIK AWAL PRODUK

Kadar air awal, Bobot Solid dan Aktivitas Air Salah satu faktor dalam penentuan umur simpan suatu bahan pangan adalah sifat alamiah dari bahan itu sendiri Syarief dan Halid, 1993. Pada produk bubuk, kadar air dan Aw Water Activity merupakan sifat penting yang mempengaruhi mutu mikrobiologis, kimia maupun fisik. Aktivitas air berkaitan erat dengan kadar air, yang umumnya digambarkan sebagai kurva isotermis. Semakin tinggi Aw pada suatu bahan, maka akan semakin mudah bagi mikroorganisme untuk tumbuh di dalamnya. Tingginya kandungan Aw juga mengakibatkan oksidasi lemak yang lebih cepat dibandingkan dengan kandungan Aw yang rendah Herawati, 2005. Analisis kadar air dilakukan dengan moisture analyzer. Hasil analisis kadar air pada sampel dinyatakan dalam bobot kering, merupakan selisih bobot sampel awal dan akhir dibagi dengan bobot akhir. Dapat dilihat pada Gambar 1, kadar air awal dua produk microencapsulated ginger powder masing-masing adalah 3,33bk dan 2,97bk. Sedangkan untuk seasoning, nilai kadar air dari yang terendah hingga tertinggi adalah dua Baladonesia™- 0,77bk dan 0,82bk,Maniche™ 1,12bk,Oceania™ 1,30bk, WesternAsia™ 1,66bk,CheezyChez™ 2,12bk,Oritasty™-1 2,44bk, dan yang tertinggi adalah Oritasty™-2 5,05bk. Dari hasil analisis kadar air, dapat dikoreksi pula bobot solid bahan yang digunakan dalam perhitungan umur simpan. Bobot solid untuk microencapsulated ginger powder- 1 adalah 19.354,82 gram, untuk microencapsulated ginger powder-2 adalah 14.567,03 gram,,untuk Oritasty™-1 adalah 19.522,11 gram, untuk Oritasty™-2 1adalah 19.522,11 gram, untuk Baladonesia™-1 adalah 19.847,59 gram, untuk Baladonesia™-2 adalah 19.039,67 gram, untuk WesternAsia™ 19.674,20 gram, untuk CheezyChez™ adalah 19.584,71gram, untuk Oceania™ adalah 19.522,11 gram, untuk Maniche™ adalah 19.755,27 gram. Hasil perhitungan ini dapat dilihat pula pada Gambar 2. Gambar 1 . Kadar Air Awal Seasoning dan Microencapsulated Ginger Powder Gambar 2 . Bobot SolidSeasoning dan Microencapsulated Ginger Powder Aw atau aktivitas air menunjukkan sifat suatu bahan. Menurut AOAC 1980, Aw dinyatakan sebagai perbandingan antara tekanan uap air pada bahan pangan P dengan tekanan uap air jenuh pada suhu yang sama. Aktivitas air dianalisa dengan Aw-meter. Hasil dari pengukuran Aw berkisar antara 0-1. Sampel microencapsulated ginger powder memiliki aktivitas air terendah yaitu 0,086 dan 0,125. Sedangkan untuk produk seasoning, Oritasty™- 1 memiliki nilai Aw terendah, sebesar 0,248, diikuti dengan Baladonesia™-2 0,277 dan Oceania™ 0,293. Seasoning dengan aktivitas air tertinggi adalah Baladonesia™- 1 0,400, 2.44 1.06 0.77 0.82 1.66 2.12 1.30 1.12 4.54 3.33 2.97 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 Oritasty™ Barbeunic™ Baladonesia™-1 Baladonesia™-2 WesternAsia™ Cheezychez™ Oceania™ Maniche™ Oritasty™-2 Ginger powder1 Ginger powder2 Kadar Air Awal bk 19,531.89 19,787.73 19,847.59 19,836.83 19,674.20 19,847.10 19,743.47 19,779.27 19,133.67 14,567.03 19,352.82 5000 10000 15000 20000 25000 Oritasty™-1 Barbeunic™ Baladonesia™-1 Baladonesia™-2 WesternAsia™ Cheezychez™ Oceania™ Maniche™ Oritasty™-2 Ginger powder1 Ginger powder2 Bobot Solid gram 21 diikuti Maniche™ 0,386, Oritasty™-2 0,358, CheezyChez™ 0,351, dan WesternAsia™ 0,330. Produk seasoning dan produk ginger powder memiliki Aw dan kadar air yang cukup rendah, kurang mendukung untuk pertumbuhan mikroba, namun rentan akan penyerapan air yang menyebabkan kerusakan mutu seperti penggumpalan. Nilai aktivitas air masing-masing sampel dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3 . Aktivitas Air Seasoning dan Microencapsulated Ginger Powder Kurva Sorpsi Isotermis Secara umum, sifat-sifat hidratasi suatu produk dapat digambarkan dengan kurva sorpsi isotermis, yang menunjukkan hubungan antara kadar air bahan dengan kelembaban relatif kesetimbangan ruang tempat penyimpanan kelembaban relatif atau aktivitas air pada suhu tertentu Syarif dan Halid, 1993. Kurva sorpsi isotermis dibuat melalui percobaan dengan mengkondisikan sampel dalam sorption chamber pada kelembaban relatif yang berbeda yang dihasilkan oleh larutan lewat jenuh garam-garam spesifik. . Selama penyimpanan, sampel yang disimpan pada RH Relative Humidity kelembaban relatif rendah mengalami penurunan bobot, sedangkan pada RH tinggi, sampel akan mengalami penambahan bobot. Penurunan dan penambahan bobot ini menunjukkan fenomena hidratasi. Karakteristik hidratasi bahan pangan dapat diartikan sebagai karakteristik fisik yang meliputi interaksi antar bahan pangan dengan molekul air di udara lingkungannya Syarif Halid, 1993. Interaksi yang terjadi disebabkan oleh perbedaan antara RH sampel dengan lingkungannya. Interaksi ini terjadi hingga terjadi kesetimbangan di antara keduanya. Kondisi kesetimbangan ditandai dengan bobot sampel yang konstan. Percobaan sorpsi isotermis ini hanya dilakukan pada sampel microencapsulated ginger powder-1 , karena sampel lain mengandung sukrosa yang mengakibatkan kelarutan yang tinggi sehingga diperkirakan memiliki kurva sorpsi isotermis yang khas sehingga dihitung dengan persamaan modifikasi Kusnandar, 2008. Percobaan dilakukan pada suhu 25 O C dan digunakan 8 jenis garam, antara lain: K 2 Cr 2 O 7 , Na 2 SO 4 , NaCl, NaNO 3 , KI, MgCl 2 , dan MgNO 3 2. Kelembaban relatif dari larutan garam dan kadar air kesetimbangan dapat dilihat pada Tabel 3, Didapatkan kurva sorpsi isotermis Gambar 4 berbentuk menyerupai sigmoid, hal ini khas bagi setiap produk pangan karena pada umumnya terdiri 0.25 0.36 0.40 0.28 0.33 0.35 0.29 0.39 0.36 0.125 0.086 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 0.25 0.30 0.35 0.40 0.45 Oritasty™-1 Barbeunic™ Baladonesia™-1 Baladonesia™-2 WesternAsia™ Cheezychez™ Oceania™ Maniche™ Oritasty™-2 Ginger powder1 Ginger powder2 Aw 22 dari campuran. Dari kurva sorpsi isotermis yang terbentuk, didapatkan persamaan garis linear: y = 0,3682x - 12,147 dengan nilai R² = 0,8293. Untuk perhitungan umur simpan microencapsulated ginger powder- 1, digunakan data slope atau kemiringan kurva isotermis, yaitu 0,3682. Tabel 3 . Kadar Air Kesetimbangan Me Microencapsulated Ginger Powder-1 pada Beberapa RH penyimpanan Garam Aktivitas Air kadar air kesetimbangan Me K 2 Cr 2 O 7 0,933 27,350 Na 2 SO 4 0,842 16,141 NaCl 0,774 14,118 KI 0,71 11,465 MgCl 2 0,543 8,029 MgNO 3 2 0,427 5,747 Gambar 4 . Kurva Sorpsi Isotermis Microencapsulated Ginger Powder -1 y = 0.368x - 12.14 R² = 0.829 5 10 15 20 25 30 20 40 60 80 1 kadar air bk Relative Humidity 00 Dengan menggunakan persamaan linear kurva sorpsi isotermis, maka dapat ditentukan kadar air kesetimbangan Me pada RH tertentu. RH yang dipilih berdasarkan pada kondisi RH penyimpanan, dimana umur simpan ditentukan. Kondisi penyimpanan dimana umur simpan ditentukan adalah kondisi gudang aromatik RH 73,79., RH 80, dan RH 50, maka nilai kadar air kesetimbangan untuk microencapsulated ginger powder-1 pada kondisi gudang adalah 15,10bk, sedangkan pada RH 80, nilai kadar air kesetimbangan untuk microencapsulated ginger powder-1 adalah 17,31bk dan nilai kadar air kesetimbangan untuk microencapsulated ginger powder-1pada RH 50 adalah 8,52bk. 23

3. PENENTUAN KADAR AIR KRITIS

Dokumen yang terkait

Pendugaan Umur Simpan Permen Jahe dengan Menggunakan Metode Accelerated Shelf Life Testing (ASLT) dengan Pendekatan Model Kadar Air Kritis

2 25 103

Pendugaan umur simpan dengan metode accelerated shelf-life testing Pada produk bandrek instan dan sirup buah pala (myristica fragrans)

0 3 1

Pendugaan Umur Simpan Dengan Metode Accelerated Shelf-Life Testing pada Produk Bandrek Instan dan Sirup Buah Pala (Myristica fragrans)

0 5 1

Pendugaan Umur Simpan Benih Kedelai Dalam Kemasan Fleksibel Dengan Metode Accelerated Shelf-Life Testing (Aslt)

0 15 52

Pendugaan Umur Simpan Sirup Buah Semu Jambu Mete (Anacardium occidentale, L) dengan Metode Accelerated Shelf Life Testing (ASLT)

0 0 7

PENDUGAAN UMUR SIMPAN MINUMAN BERPERISA APEL MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING (ASLT) DENGAN PENDEKATAN ARRHENIUS Shelf Life Determination of Apple Flavored Drink Using Accelerated Shelf Life Testing (ASLT) Method by Arrhenius Equation App

0 5 10

PENDUGAAN UMUR SIMPAN TEPUNG PISANG GORENG MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING DENGAN PENDEKATAN ARRHENIUS Shelf Life Prediction of Fried Banana Flour Using Accelerated Shelf Life Testing (ASLT) Method by Arrhenius Equation Approach

0 0 10

PENDUGAAN UMUR SIMPAN TEPUNG BUMBU AYAM GORENG MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING DENGAN PENDEKATAN ARRHENIUS Shelf Life Prediction of Fried Chicken Spices Flour Using Accelerated Shelf Life Testing (ASLT) Method with Arrhenius Approximatio

1 1 10

SHELF LIFE DETERMINATION OF FLAVORED NON-DAIRY CREAMER USING ACCELERATED SHELF LIFE TESTING (ASLT) PENENTUAN UMUR SIMPAN FLAVORED NON-DAIRY CREAMER DENGAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING (ASLT)

0 0 12

ESTIMATION THE SHELF LIFE OF BREAD PREMIX BY USING ACCELERATED SHELF LIFE TESTING (ASLT) PREDIKSI UMUR SIMPAN PREMIX ROTI DENGAN PENGGUNAAN ACCELERATED SHELF LIFE TESTING (ASLT)

0 0 11