Keragaman Debit secara Temporal dan Konsentrasi Unsur Hara

98 Dinamika pencucian hara dan perilaku transpor unsur hara yang juga merupakan bagian dari penelitian ini dapat dipergunakan sebagai landasan dalam melakukan budidaya tanaman di daerah berlereng. Beberapa upaya konservasi tanah yang telah dilakukan selama ini seperti membangun saluran drainase di lereng, pembuatan rorak, dan penanaman tanaman tahunan dapat mengurangi kecepatan aliran air pada saat hujan. Menurut Subagyono 2007 alley cropping dapat mengurangi aliran preferensial dan pencucian unsur hara. Dinamika aliran bawah permukaan dan data hidrokimia merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan dalam rangka perencanaan konservasi di daerah berlereng. Di sisi lain, aplikasi pemupukan biasanya dilakukan berbasis keseimbangan hara nutrient balance yang statis, sementara perilaku unsur hara yang dinamik karena aliran air belum dipertimbangkan. Untuk menghindari penurunan unsur hara, fenomena dinamika unsur hara harus diperhitungkan dalam aplikasi pemupukan. Dalam pengelolaan DAS, kriteria dan indikator kinerja DAS perlu ditentukan, karena keberhasilan maupun kegagalan program pengelolaan DAS dapat dimonitoring dan dievaluasi melalui kriteria dan indikator yang ditentukan khusus untuk tujuan tertentu Mas’ud et al 2004. Menurut Rahayu et al 2009 kegiatan rehabilitasi DAS yang terpadu memerlukan biaya dan waktu tidak sedikit. Oleh karena itu, perlu menentukan DAS mana yang memperoleh prioritas dalam kegiatan rehabilitasi. Dalam menentukan prioritas tersebut diperlukan suatu indikator kuantitatif dari fungsi DAS secara objektif. Melalui indikator ini, maka penilaian terhadap kualitas air serta respon hidrologis DAS terhadap rehabilitasi yang bersifat kuantitatif dan lebih empiris dapat dilakukan. Kriteria aspek tata air dalam SK Menteri Kehutanan No 52Kpts-II2001 dan Lampiran Peraturan Dirjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial RLPS No. P.04V-SET2009 tanggal 05 Maret 2009 menyebutkan ada 4 indikator dalam menilai kinerja DAS yaitu debit air sungai, laju sedimentasi, kandungan bahan pencemar polutan dan koefisien limpasan. Informasi kandungan kimia di dalam sumber aliran yang diperoleh pada penelitian ini dan didukung oleh penelitian sejenis secara temporal time series, dalam jangka panjang dapat dipergunakan untuk menilai 99 kinerja ‘kesehatan’ DAS dari sisi kandungan bahan pencemar yaitu manakala konsentrasinya sudah melebihi ambang batas yang dapat ditoleransi. 100 101

IX. SIMPULAN DAN SARAN

9.1 Simpulan

Hasil penelitian yang disajikan pada simpulan ini bersifat spesifik lokasi, yaitu sebagai berikut: 1 Efektivitas perunut hidrokimia dari hasil analisis ialah Ca dan SO 4 , sehingga kedua unsur tersebut dapat dipertimbangkan sebagai perunut konservatif pada DAS mikro Cakardipa. 2 Tiga komponen separasi hidrograf yang diprediksi dengan end member mixing analysis EMMA menggunakan perunut Ca dan SO 4 menunjukkan bahwa airbumi, air tanah, dan air hujan merupakan sumber utama aliran di DAS mikro Cakardipa, berturut-turut berkontribusi sebesar 47,3, 28, 24,7. 3 Keragaman hidrokimia secara spasial sangat dipengaruhi oleh dinamika perilaku aliran bawah permukaan yang melalui lereng atas, lereng bawah dengan sungai. Konsentrasi unsur hidrokimia pada air tanah soil water lebih besar daripada air bumi groundwater. Aliran air vertikal di lereng bagian bawah menyebabkan terjadinya akumulasi unsur hara. Besaran dan arah aliran bawah permukaan dapat mengakibatkan perubahan konsentrasi hidrokimia secara spasial dan temporal. Informasi perilaku hidrologi dan hidrokimia dalam suatu DAS bermanfaat dalam menyusun perencanaan pengelolaan pertanian di daerah berlereng. 4 Berdasarkan metode Evans dan Davies ternyata Mg, SO 4, dan NO 3 merupakan unsur hidrokimia yang memiliki tingkat flushing pencucian yang paling tinggi di DAS Mikro Cakardipa, memiliki bentuk kurva cekung dengan arah rotasi searah jarum jam dan trend positif dalam hal ini C air bumi C air hujan C air tanah termasuk model C2. 5 Berdasarkan integrasi antara pengamatan hidrometrik dan hidrokimia diketahui terdapat hubungan yang erat antara aliran air di lereng bagian atas dengan perilaku unsur hara di lereng bagian bawah dimana pencucian unsur hara terjadi dengan intensif. Pada awal kejadian hujan peran air hujan sangat besar. Selanjutnya pada saat hidrograf meningkat sampai mencapai puncakya, aliran vertikal mencapai 102 kedalaman yang lebih besar di lereng agak atas, dan peran air bumi meningkat dari aliran airbumi sebelumnya. Pada saat kurva hidrograf menurun, debit airbumi menurun dibandingkan pada puncak hujan.

9.2 Saran

Penelitian ini terlaksana dengan melalukan beberapa pendekatan melalui metodologi yang telah banyak dilakukan di luar negeri oleh para peneliti hidrologi proses. Untuk mendapatkan informasi yang lebih komprehensif tentang perilaku hidrokimia di dalam DAS, perlu dikembangkan penelitian sejenis pada masa yang akan datang, didukung oleh peralatan yang lebih memadai. Persamaan – persamaan dan model matematik serta penggunaan perangkat Sistem Informasi Geografis juga perlu dikembangkan dalam menyusun dinamika aliran bawah permukaan . Karena teknik pemisahan aliran permukaan ini dapat mengkuantifikasi sumber source limpasan yang sangat penting dalam mendesain stuktur hidraulik, evaluasi model hujan-aliran permukaan, mempelajari proses pengendalian banjir, serta pendugaan dan pengurangan kontaminasi air.