Keragaman Unsur Hidrokimia Secara Spasial dan Temporal

kedalaman 60 cm dan meningkat kembali sampai kedalaman 80 cm. Pori lambat cenderung menurun sejalan dengan bertambahnya kedalaman tanah. Gambar 11 Kadar Air Tanah Lereng sebelah Timur dan Barat DAS mikro Cakardipa Gambar 12 Porositas Tanah Lereng sebelah Timur dan Barat DAS Mikro Cakardipa Pori dan distribusi ukuran pori merupakan faktor penentu dalam aliran air melalui tanah. Karena pori mikro, pori meso, dan pori makro bervariasi di dalam tanah, maka distribusi dan karakteristik pori-pori tersebut merupakan faktor utama yang mempengaruhi karakteritik aliran di dalam tanah. Evaluasi hubungan pori dan distribusi ukuran pori dan aliran air sangat penting. Aliran air di zone riparian sangat dipengaruhi oleh mikro dan mezo pori dan total porositas, sedangkan di daerah lereng 10 20 30 40 50 60 70 80 20 30 40 60 80 Porositas vol. K ed al am an c m Rua ng pori tota l Pori cepa t Pori la mba t Lereng Sebelah Barat 10 20 30 40 50 60 70 80 20 40 60 80 Porositas vol. K ed al am an c m Rua ng pori tota l Pori cepa t Pori la mba t Lereng Sebelah Timur 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 10 20 30 40 50 60 70 80 pF Kadar Air vol. 20 40 60 80 Lereng Sebelah Barat Kedalaman cm 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 10 20 30 40 50 60 70 80 pF Kadar Air vol. 20 40 60 80 Lereng Sebelah Timur Kedalaman cm hanya pori mikro yang dominan Subagyono et al 2009. Pori makro dominan perananannya di lapisan antara tanah dan batuan soil bedrock interface yang nyata mempengaruhi aliran.

4.4 Karakteristik Mineral Tanah

Untuk mempelajari karakteristik mineral tanah dilakukan pengambilan sampel tanah sebanyak 18 titik masing-masing 9 titik yang mewakili bagian atas, tengah, dan bawah lereng sebelah barat dan timur. Mineral tanah adalah mineral yang terkandung di dalam tanah dan merupakan bahan utama penyusun tanah. Mineral dalam tanah berasal dari pelapukan fisik dan kimia dari batuan yang merupakan bahan induk tanah, rekristalisasi dari senyawa-senyawa hasil pelapukan lainnya atau pelapukan alterasi dari mineral primer dan sekunder yang telah ada sebelumnya. Sebagai bahan hasil pelapukan, mineral tanah mempunyai variasi dalam jumlah, ukuran, dan komposisi kimianya. Variasi tersebut ditentukan oleh beberapa hal, antara lain komposisi batuan pembentuk tanah, intensitas pelapukan yang terjadi, iklim curah hujan, dan kondisi lingkungan. Sifat dari mineral tanah akan berpengaruh pada sifat dan karakteristik tanahnya, sehingga mineral tanah mempunyai peran yang sangat penting. Jenis mineral tanah menurut ukuran butirnya dapat dibedakan atas mineral primer disebut juga mineral fraksi pasir dan mineral sekunder disebut juga mineral liat . Mineral sekunder atau mineral liat adalah mineral-mineral hasil pembentukan baru selama proses pembentukan tanah pedogenic, walaupun ada beberapa jenis bahan induk tanah yang juga sudah mengandung mineral yang sama dengan mineral tanah inherited. Komposisi dan struktur dari mineral sekunder ini sudah sangat berbeda dengan mineral yang terlapuk, dan ukuran butirnya tergolong halus, yaitu lebih kecil dari 2ยต. Pembentukan jenis mineral sekunder sangat dipengaruhi oleh bahan induk tanah dan lingkungannya. Hasil analisis mineral liat pada lereng sebelah timur menunjukkan bahwa pada lereng atas L1, lereng tengah L2 dan lereng bawah L3 berturut-turut pada kedalaman 0-120 cm, 0-66 cm, dan 0-32 cm, tanah didominasi oleh mineral haolisit