Perhitungan Harga Pokok Produksi Boneka Whimsy dengan Metode Perhitungan harga pokok produksi Boneka Whimsy dengan metode

31 penolong cat, tinner, impra, benang woll, biaya listrik, biaya pemeliharaan peralatan dan biaya penyusutan bangunan mesin dan peralatan. Tahap akhir, boneka whimsy kayu yang telah dirakit secara utuh dan telah memenuhi standar proses dikemas dengan menggunakan Bubble Wrap Plastic. Biaya yang dikeluarkan pada proses penghalusan adalah biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku penolong amplas dan cat, biaya listrik, biaya pemeliharaan peralatan dan biaya penyusutan bangunan mesin dan peralatan. Biaya yang dikeluarkan pada proses pengemasan adalah biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku penolong Bubble Wrap Plastic, Boneka kayu yang telah dikirim terkadang di return oleh distributor karena adanya boneka whimsy yang rusak atau cacat akibat terbentur dengan boneka lain, akan tetapi kerusakkan tersebut hanya 10 dari seluruh permukaan boneka seperti cat yang terkelupas akibat benturan antar boneka. Boneka yang cacat ini akibat pengemasan yang tidak maksimal, hal ini disebabkan oleh bahan pengemas yang kurang melindungi seluruh permukaan boneka bila terjadi benturan akibat penumpukkan boneka yang pada saat di kemas dalam dus.

4.3. Perhitungan Harga Pokok Produksi Boneka Whimsy CV ATLAS

4.3.1 Perhitungan Harga Pokok Produksi Boneka Whimsy dengan Metode

Perusahaan CV ATLAS sudah melakukan perhitungan harga pokok produksi produk boneka whimsy, namun perhitungan yang dilakukan masih dengan metode yang sederhana dan belum merinci seluruh biaya yang dikeluatkan dalam proses produksi. Dalam melakukan oerhitungan harga pokok produksi boneka whimsy perusahaan hanya membebankan biaya bahan baku kayu, biaya bahan penolong dan listrik. Perhitungan yang dilakukan oleh perusahaan ini belum memasukkan seluruh biaya overhead pabrik. Biaya overhead yang dibebankan perusahaan pada perhitungan harga pokok produksi hanya biaya bahan penolong dan biaya listrik sedangkan biaya overhead lainnya seperti biaya perawatan dan pemeliharaan mesin dan peralatan, biaya penyusutan peralatan mesin bangunan dan kendaraan masih belum dibebankan perusahaan. Harga jual yang ditetapkan oleh CV ATLAS setelah 32 memperhitungkan harga pokok produksi yang dikeluarkan ditambah dengan keuntungan yang ingin diperoleh oleh CV ATLAS. Tabel 6. Perhitungan harga pokok produksi boneka Whimsy dengan cara perusahaan Bulan Desember 2011 Biaya Satuan stn Kebutuhan stnbln Harga Rpstn Jumlah Biaya Rp Kayu Mahoni m³ m³ 0,9 1.600.000 1.400.000 Tenaga Kerja 12.000.000 Cat Kg 4 90.000 360.000 Impra Liter 2 60.000 120.000 Tinner Liter 6 13.000 78.000 Amplas m 1 9.000 9.000 Benang unit 4 5.000 20.000 Bubble Wrap Plastic roll 1 600.000 Biaya listrik 260.000 Total Biaya 14.847.000 Jumlah Produksi 800 HPP Per Unit 18.558,75 Sumber : Diolah dari data primer CV ATLAS, 2011 Pada Tabel 6. Diketahui bahwa harga pokok produksi boneka whimsy kayu adalah Rp. 18.558,75 yang diperoleh dari total biaya yang telah perusahaan keluarkan sebesar Rp. 14.847.000 dibagi jumlah produksi pada saat bulan Desember 2011 yaitu sebanyak 800 unit boneka whimsy.

4.3.2 Perhitungan harga pokok produksi Boneka Whimsy dengan metode

Full Costing CV ATLAS memproduksi bahan baku utama kayu mahoni menjadi boneka whimsy. Pada penelitian ini, data yang digunakan adalah data produksi selama bulan Desember 2011. Selama periode bulan Desember 2011 CV ATLAS telah memproduksi 800 buah boneka whimsy. Harga pokok produksi boneka whimsy CV ATLAS dihitung secara keseluruhan dengan rumus total biaya pengolahan boneka whimsy dibagi dengan total produksi boneka whimsy dalam periode tertentu. Pemisahan harga pokok produksi boneka whimsy dilakukan untuk mengetahui berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk masing-masing produk. Perhitungan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode full costing. 33 A. Bahan Baku Bahan baku yang digunakan untuk membuat boneka whimsy adalah kayu mahoni. CV ATLAS memproduksi dua desain boneka whimsy yaitu boneka whimsy berbentuk buah jeruk dan boneka whimsy berbentuk buah alpukat. Jumlah boneka whimsy buah jeruk yang di produksi adalah setengah dari produksi boneka whimsy buah alpukat. Penenlitian ini menggunakan data produksi selama bulan Desember 2011. Biaya kayu mahoni yang digunakan dalam proses produksi boneka whimsy CV ATLAS selama bulan Desember 2011 adalah Rp. 1.440.000. Jumlah kayu mahoni yang dibutuhkan dalam satu bulan sebanyak 0.9 m³ dengan harga per 1 m³ Rp. 1.600.000. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli kayu mahoni selama satu bulan Rp. 1.440.000. sehingga total biaya yang dikeluarkan selama satu bulan untuk produksi boneka whimsy adalah Rp. 1.440.000 dengan jumlah produksi sebanyak 800 buah boneka whimsy. B. Tenaga Kerja Langsung Biaya tenaga kerja langsung dihitung berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi yang digunakan untuk menghasilkan produk tersebut. Sistem upah yang berlaku berdasakan pada sistem borongan, dimana tenaga kerja dibayar berdasarkan jumlah boneka whimsy yang dihasilkan per unit boneka whimsy. Upah tenaga kerja bervariasi berdasarkan pekerjaan yang dikuasainya. Adapun pengklasifikasian tenaga kerja yang dilakukan di CV ATLAS pada Tabel 7. Tabel 7. Biaya tenaga kerja langsung per unit Boneka Whimsy No Jenis Pekerjaan BiayaUnit Rp Jumlah Produksi Unit Total Rp 1 Carving 7.000 800 5.600.000 2 Pengecatan 6.500 800 5.200.000 3 Finishing 1.500 800 1.200.000 Total 12.000.000 Sumber : Diolah dari data primer CV ATLAS, 2011 Dari Tabel 7. Dapat dilihat bahwa biaya tenaga kerja untuk melakukan carving per unitnya ialah sebesar Rp. 7.000, dengan jumlah produksi sebanyak 800 unit boneka whimsy maka perolehan total biaya tenaga kerja 34 carving sebesar Rp. 5.600.000. Selanjutnya, untuk biaya pengecatan per unit ialah Rp. 6.500, dengan jumlah produksi sebanyak 800 unit maka diperoleh total biaya tenaga kerja untuk melakukan pengecatan sebesar Rp. 5.200.000. untuk biaya finishing per unit Rp. 1.500, dengan jumlah produksi sebanyak 800 unit, maka diperoleh total biaya tenaga kerja yang dibuthkan untuk melakukan finishing sebsesar Rp. 1.200.000. Jadi total biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan oleh perusahaan ialah sebesar Rp. 12.000.000. C. Biaya Overhead Pabrik Biaya overhead merupakan biaya yang secara tidak langsung mempengaruhi proses produksi. Biaya overhead pabrik adalah keseluruhan biaya selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung. Adapun beberapa biaya overhead pabrik yang berhubungan dengan proses produksi boneka whimsy antara lain: 1. Biaya Bahan Baku Penolong Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relatif kecil. Bahan penoloing dalam produksi boneka whimsy ini antara lain cat, impra, tinner, benang. Penggunaan biaya bahan baku penolong produksi boneka whimsy terdapat pada Tabel 8. Tabel 8. Biaya penggunaan bahan penolong per Desember 2011 No Jenis Bahan Penolong Pemakaian Biaya Rp Total Biaya Rp 1 Cat 4 Kg 90.000 360.000 2 Impra 2 Liter 60.000 120.000 3 Tinner 6 Liter 13.000 78.000 4 Amplas 1 M 9.000 9.000 5 Benang 4 unit 5.000 20.000 6 Bubble Wrap Plastic 1 Roll 600.000 600.000 Total 1.187.000 Sumber : Diolah dari data primer CV ATLAS, 2011 Tabel 8. Menunjukan bahwa untuk memproduksi 800 unit boneka whimsy kayu, cat yang digunakan ialah sebanyak 4 Kg, dimana harga 1 Kg cat Rp. 90.000, sehingga total biaya yang dkeluarkan seluruhnya sebesar Rp. 360.000. Bahan penolong kedua ialah impra dengan pemakaian 35 sebanyak 23 liter, dimana 1 liter berharga Rp. 60.000, maka total biaya yang dikeluarkan untuk impra adalah sebesar Rp.120.000. Bahan penolong ketiga yaitu tinner dengan pemakaian 6 liter dan biaya per liter sebesar Rp. 13.000, maka total biaya yang dikeluarkan untuk 800 unit boneka whimsy ialah Rp. 78.000. Kemudian untuk bahan penolong keempat yaitu amplas, dibutuhkan sebanyak 1 m dengan total biaya sebesar Rp. 9.000. Bahan penolong kelima ialah benang untuk merakit tangan dan kaki dengan pemakaian 4 unit, dimana harga perunitnya Rp. 5.000, maka total biaya penggunaan benang sebesar Rp. 20.000. Bahan penolong terakhir yaitu bubble wrap plastic untuk mengemas boneka pada saat pengiriman. Jika dijumlahkan secara keseluruhan, maka total biaya penggunaan bahan penolong di bulan Desember 2011 sebesar Rp. 1.187.000. 2. Biaya listrik Listrik digunakan oleh CV ATLAS untuk mendukung kegiatan produksi, listrik biasanya digunakan sebagai penerangan dan pengoprasian mesin. CV ATLAS menggunakan listrik yang dipasok dari PLN. Berdasarkan pengeluaran perusahaan, setiap bulannya tagihan listrik untuk pabrik mengeluarkan biaya sebesar Rp. 260.000bulan. Tagihan listrik pabrik di pisah dengan listrik yang digunakan oleh pemilik rumah. 3. Biaya Perawatan dan Pemeliharaan Mesin dan Peralatan Biaya perawatan dan pemeliharaan mesin dan peralatan dilakukan untuk menjaga agar barang-barang tersebut selalu berada dalam kondisi baik dan agar lebih tahan lama. Pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan oleh CV ATLAS adalah dengan mengganti peralatan yang sudah tidak layak pakai serta memperbaiki mesin dan peralatan yang telah rusak. Biaya yang dikeluarkan CV ATLAS untuk bulan Desember ialah Rp. 400.000 yang terdiri dari pemeliharaan mesin bubut Rp. 250.000 dan kompresor set Rp.150.000. Untuk lebih jelasnya perhitungan biaya pemeliharaan mesin dan peralatan dijelaskan pada Tabel 9. 36 Tabel 9. Biaya perawatan dan pemeliharaan mesin dan peralatan selama satu bulan No Keterangan Total Biaya Rp 1. Mesin Bubut Pisau 250.000 2. Kompresor Set 150.000 Total 400.000 Sumber : Diolah dari data primer CV ATLAS, 2011 4. Biaya Penyusutan Peralatan, Mesin Bangunan Dan Kendaraan Setiap penggunaan mesin dan peralatan dalam kegiatan produksi akan mengalami penyusutan. Penyusutan dari mesin dan peralatan tersebut akan mengakibatkan timbulnya biaya yang disebut dengan biaya penyusutan. Perhitungan nilai penyusutan yang digunakan adalah berdasarkan nilai ekonomis atau lebih dikenal dengan metode garis lurus. Beban Penyusutan = ℎ − ………………………..4 Tabel 10. Beban penyusutan peralatan mesin bangunan dan kendaraan Keterangan Harga per Unit A Rp Jumlah Unit B Unit Harga Beli AxB Rp Nilai Sisa Rp Umur Ekonomis Thn Beban Penyusutan RpThn Mesin Bubut 4.000.000 3 12.000.000 2.700.000 15 620.000 Gergaji 9.000.000 1 9.000.000 1.750.000 10 725.000 Bangunan 80.000.000 1 80.000.000 2.000.000 30 2.600.000 Motor 14.000.000 1 14.000.000 6.000.000 3 2.666.666 Total 6.611.666 Sumber : Diolah dari data primer CV ATLAS, 2011 Berdasarkan Tabel 10, diketahui bahwa beban penyusutan peralatan mesin bangunan dan kendaraan yang dihasilkan pertahun berjumlah Rp. 6.611.666 sehingga jumlah penyusutan perbulan adalah Rp. 550.972 Selama Bulan Desember 2011 CV ATLAS mengeluarkan biaya penyusutan sebesar Rp. 550.972. Jadi total biaya overhead pabrik yang digunakan selama bulan Desember 2011 adalah jumlah dari biaya bahan baku penolong, biaya listrik, biaya perawatan dan pemeliharaan mesin serta biaya penyusutan 37 peralatan mesin bangunan dan kendaraan. Untuk lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel 11 . Tabel 11. Biaya overhead pabrik per Desember 2011 No Keterangan Total Biaya Rp 1 Biaya Bahan Baku Penolong 1.187.000 2 Biaya Listrik 260.000 3 Biaya Perawatan dan Pemeliharaan Mesin dan Peralatan 400.000 4 Biaya Penyusutan 550.972 Total 2.397.972 Sumber : Diolah dari data primer CV ATLAS, 2011 Setelah diketahui biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik maka dapat dilakukan perhitungan harga pokok produksi per unit boneka whimsy. Proses perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan Metode Full Costing per Unit Boneka Whimsy, Desember 2011 Keterangan Total Biaya Biaya Bahan Baku Langsung 1.440.000 Biaya Tenaga Kerja Langsung 12.000.000 Biaya Overhead 2.397.972 Jumlah Total per Desember 2011 15.837.972 Jumlah Produksi 800 Biaya Per Unit Boneka whimsy 19.797,465 Sumber : Diolah dari data primer CV ATLAS, 2011 Berdasarkan Tabel 12. dapat dilihat bahwa harga pokok produksi per unit boneka whimsy adalah Rp 19.797,465 diperoleh dari total biaya selama bulan Desember 2011 dibagi dengan jumlah produksi Desember 2011. Diketahui bahwa perhitungan harga pokok produksi dengan metode perusahaan dan metode full costing memiliki perbedaan. Pada perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing harga pokok yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan perhitungan harga pokok produksi dengan mengggunanakan metode perusahaan. Hal ini dikarenakan 38 metode full costing merinci seluruh biaya secara jelas mulai dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja serta biaya overhead pabrik. Perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode perusahaan yang dihasilkan lebih kecil karena perusahaan tidak memasukkan biaya overhead pabrik secara rinci ke dalam biaya produksinya. Perusahaan hanya merinci biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja dan biaya overhead, namun perusahaan tidak memasukkan biaya penyusutan peralatan dan biaya pemeliharaan peralatan oleh karena itu biaya yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan menggunakan metode full costing. 4.4. Analisis Nilai Tambah 4.4.1 Analisis Nilai Tambah Kayu Mahoni