Lahan Leuweungkolot-Bogor Lahan Karawang

23

D. PERLAKUAN BUDIDAYA PADI

Persiapan lahan adalah tahapan kegiatan yang dilakukan untuk budidaya tanaman. Teknik persiapan lahan yang paling umum dan yang sering dilakukan adalah pengolahan tanah. Menurut Soepardi 1983, salah satu tujuan pengolahan tanah adalah terciptanya suatu sifat olah yang baik. Untuk lahan penelitian yang dipakai, pengolahan tanah dilakukan oleh tenaga manusia. Pengolahan mulai dari pengolahan tanah pertama, kemudian dilanjutkan dengan perataan tanah, dan penanaman. Penanaman padi dilakukan setelah umur padi sekitar 10-15 hari setelah persamaian. Tanaman padi yang sudah ditanam memerlukan unsur hara. Unsur hara diberikan melalui pemberian pupuk pada tanaman. Pemupukan dilakukan tiga kali pemupukan. Untuk mencapai keberagaman warna daun dilakukan pemberian taraf pupuk yang beragam. Tujuan perlakuan taraf pemupukan ini adalah untuk membangkitkan berbagai tingkat warna daun.

1. Dosis Perlakuan pupuk

1.1. Lahan Leuweungkolot-Bogor

Pupuk yang digunakan terdiri dari dua jenis pupuk, yaitu pupuk urea dan pupuk NPK phonska 16-16-16. Dosis pupuk yang telah ditentukan, ditimbang dengan tepat agar jumlah takaran pupuk sesuai dengan taraf pupuk yang diberikan. Pupuk yang telah ditimbang kemudian dicampur dan diaduk merata, selanjutnya pupuk ditebar secara merata ke permukaan tanah. Sebelum pemberian pupuk, air di dalam lahan terlebih dahulu dikeringkandisaati, tinggi permukaan air sekitar 2-3 cm dari permukaan tanah. Pembuangan air ditutup untuk menghindari pembuangan aliran air yang telah bercampur dengan pupuk. Hal ini dilakukan karena memperhatikan sifat dan karakteristik pupuk, terutama pupuk urea yang mudah larut terhadap air. Lahan perlakuan dilakukan sebanyak dua petakan besar. Lahan petakan besar tersebut dibagi-bagi menjadi 45 petakan dengan ukuran yang sama. Lahan petakan perlakuan persegi. Setiap petakan diberi jarak pembatas tali rafia agar memudahkan untuk pemupukan agar ketika pemupukan jumlah pupuk yang diberi berimbang. Dosis perlakuan pupuk lahan Leuweungkolot-Bogor dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Dosis perlakuan pupuk di lahan Leuweungkolot-Bogor Perlakuan Urea kgha NPK Phonska kgha 1 2 25 150 3 50 150 4 75 150 5 100 150 6 125 150 7 150 150 8 150 + Pupuk Kandang 150 + Pupuk Kandang Padi diberikan tiga kali ulangan pemupukan. Pemupukan pertama dilakukan pada saat 14 HST dengan memberikan pupuk urea dan pupuk phonska sesuai dosis perlakuan yang ditentukan. Pemupukan kedua dilakukan pada saat 21 HST dengan hanya pupuk phonska. Pemupukan ketiga 24 dilberikan pada saat 40 HST dengan memberi pupuk urea dan phonska. Pengambilan data citracitra dilakukan pada saat selesai pemupukan kedua dan ketiga.

1.2. Lahan Karawang

Luas lahan penelitian di Karawang sekitar 1 hektar. Lahan petakan perlakuan dibentuk persegi. Petakan dibatasi dengan galengan agar memudahkan dalam pemberian pupuk. Lahan perlakuan penelitian dibuat dengan ukuran panjang 7 meter dan lebar 7 meter. Jumlah petakan perlakuan sebanyak 32 petakan. Petakan dibentuk rapi dan di tengah petakan terdapat padi tanpa diberi pupuk yang berfungsi sebagai kontrol tanaman padi di bagian kiri dan kanan. Perlakuan dosis pemupukan dilakukan dengan 8 taraf dosis pemupukan. Dosis perlakuan pupuk lahan Karawang dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Perlakuan dosis pemupukan di lahan Karawang Perlakuan Urea kgha NPK Phonska kgha 1 2 25 75 3 50 150 4 75 225 5 100 300 6 125 375 7 150 450 8 150 + Pupuk Kandang 450 Pupuk Kandang Padi diberikan tiga kali ulangan pemupukan. Pemupukan pertama dilakukan pada saat 19 HST dengan memberikan pupuk urea dan pupuk phonska sesuai dosis perlakuan yang ditentukan. Pemupukan kedua dilakukan pada saat 26 HST dengan hanya pupuk phonska. Pemupukan ketiga dilberikan pada saat 40 HST dengan memberi pupuk urea dan phonska. Pemupukan dilakukan terlambat karena terhambat oleh kondisi cuaca hujan yang tidak memungkinkan untuk melakukan pemupukan. Pengambilan data citracitra dilakukan pada saat selesai pemupukan kedua dan ketiga.

1.3. Lahan Cianjur