31
Nilai di dalam kotak adalah tingkat warna daun  rata-rata di petakan tersebut
Gambar 24. Pemetaan keragaman warna daun padi dengan manual untuk lahan Cianjur
B. Pengolahan Komponen Warna RGB dengan Visual Basic
Hasil  citra  padi  yang  telah  diambil  dengan  kamera  telepon  seluler  kemudian  disimpan  dalam memori hardisk komputer dalam bentuk JPEG berukuran 629 x 477  pixel. Selanjutnya citra tersebut
diolah dengan menggunakan program komputer yang telah dibuat oleh Astika, dkk 2010. Tampilan program  dapat  dilihat  pada  Gambar  22.  Program  ini  dirancang  untuk  menghitung  komponen  warna
RGB  Red,  Green,  Blue.  Program  pengolahan  citra  yang  dibuat  terdiri  atas  empat  bagian  utama, yakni  proses  membuka  file  gambar  daun  padi  yang  telah  disimpan  open  file,  proses  penyimpanan
intensitas dan pembacaan BWD secara manual ke dalam bentuk file.txt, proses pengukuran parameter RGB dengan mengklik bagian daun dan bagian telapak, proses penyimpanan hasil pengukuran RGB
save ke dalam bentuk file.txt dan keluar exit. Tahapan-tahapan untuk menjalankan program adalah sebagai berikut.
1. Membuka dan Memilih File
Proses  pengambilan  citra  menggunakan  perintah  manual  pada  properties –  form1.  Sebelum
membuka file yang akan diolah, terlebih dahulu klik photo yang sudah selesai diolah dalam program. Pada toolbar properti klik properties alphabetic picture, kemudian klik pada kotak categorized bitmap,
kemudian akan tampil kotak dialog box folder, pilih file. Citra daun padi yang telah dipilih kemudian dibuka. Citra yang telah dibuka akan diproses untuk mengukur komponen RGB red, green, blue.
2. Proses Pemasukan Nilai Intensitas Cahaya dan Tingkat Warna Daun
File citra yang telah dibuka dalam program pengolahan komponen RGB,  langkah selanjutnya adalah memasukkan nilai intensitas cahaya yang terukur oleh luxmeter dan tingkat warna daun manual
dengan  bagan  warna  daun.  Klik  tombol  perintah  process    nilai  intensitas  cahaya  dan  tingkat  warna daun secara manual akan disimpan ndalam memori hardisk dalam bentuk file.txt . Tampilan program
membukadan memilih dapat dilihat pada Gambar 25. 3
3 3
3 3
3
3 3
2.5 3
32
Gambar 25. Tampilan membuka dan memilih file
3.  Perhitungan Komponen RGB red, green, blue Daun dan Latar Belakang
Perhitungan komponen RGB daun dan latar belakang telapak tangan dilakukan dengan 2 tahap. Tahap  pertama    melakukan  proses  penghitungan  RGB  daun.  Langkah  kerjanya  adalah  mengklik
bagian daun pojok kiri bagian atas dan mengklik bagian daun pojok kanan bagian bawah. Nilai rataan RGB  dihitung  oleh  program  yang  kemudian  tampil  di  kotak  output  rR,  rG,dan  rB  daun.  Kedua
melakukan proses perhitungan RGB latar belakang tangan. Nilai rataan RGB dihitung oleh program yang kemudian tampil di kotak output rR, rG,dan rB tangan. Hasil pada kedua kotak output tersebut
akan disimpan otomatis di dalam bentuk file.txt yang disimpan dalam memori hardisk. Nilai  komponen  penciri  daun  dan    tangan  didapatkan  dalam  bentuk  file  BWD.txt  di  memori
hardisk. Nilai variable penciri citra yang telah diekstraksi, diolah menjadi dua bentuk data, data test dan data training. Data test dan data training akan digunakan dalam program pengenalan pola dengan
kNN. Bentuk data test dan data traing hampir sama dengan hasil ekstraksi dengan program ekstraksi citra. Hasil ekstraksi nilai variabel penciri citra digunakan juga untuk program statistik untuk menguji
beda  nyata nilai  variabel  yang  sama  dalam  tingkat  warna  daun  yang  berbeda.  Variabel  penciri  Rd, Gd,  Bd,  Rt,  Gt,  Bt  berbeda  nyata  antar  tingkat  warna  daun  sehingga  dapat  dilanjutkan  pengenalan
pola dengan program kNN yang telah dirancang menggunakan visual basic. Pengolahan citra untuk ekstraksi komponen warna daun
dilakukan dengan dua analisis yaitu  1 pengolahan  citara  untuk  ekstraksi  komponen  warna  daun  dengan  frame  yang    dipenuhi  oleh  citra
telapak  tangan,  dan  2  pengolahan  citra  untuk  ekstraksi  komponen  warna  daun  dengan  frame  yang tidak  dipenuhi  oleh  citra  telapak  tangan.  Hal  ini  dilakukan  karena  diyakini  hasil  nilai  RGB  akan
berpengaruh terhadap frame. Kedua kelompok ini dianalisis terpisah karena memberi efek kecerahan citra yang berbeda. Tampilan program pengolahan citra untuk ekstraksi komponen warna daun
frame penuh dan frame tidak penuh dapat dilihat pada Gambar 26 dan 27.
33 Gambar 26. Tampilan program pengolahan citra untuk ekstraksi komponen warna daun
dengan frame penuh
Gambar 27. Tampilan program pengolahan citra untuk ekstraksi komponen warna daun dengan frame
tidak penuh
34
C. Hubungan Komponen RGB dengan Tingkat Warna Daun