PEMUPUKAN TINJAUAN PU STAKA

4 sangat banyak diperlukan unsur fosfor. Selain itu fosfor juga berperan pada sintesa hijau daun, mendorong pertumbuhan akar-akar muda yang berguna bagi resistensi terhadap kekeringan. Penyebab kekurangan fosfor di dalam tanah disebabkan jumlah fosfor di tanah sedikit, sebagian besar terdapat dalam bentuk yang tidak dapat diambil oleh tanaman, karena terjadi pengikatan fiksasi oleh Al pada tanah masam atau Ca pada tanah alkalis Hardjowigeno 2007 diacu dalam Nugroho 2011. Gejala kekurangan fosfor menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi lambat, batang kerdil dan dan kurus, daun tanaman terlihat ungu atau coklat. Faktor yang mempengaruhi tersedianya P untuk tanaman yang terpenting adalah pH tanah. Fosfor paling mudah diserap oleh tanaman pada pH sekitar netral pH 6-7.

3. Kalium K

Kalium merupakan unsur hara terpenting ketiga dari unsur hara makro. Kalium tidak kalah penting perannya dibandingkan dengan nitrogen dan fosfor. Kalium berperan sebagai aktivator dari berbagai enzim yang terlibat dalam reaksi-reaksi citrasintetis dan respirasi, sintetis protein dan karbohidrat Tjondronegoro et al, 1999 diacu dalam Cahyono 2003. Kalium berfungsi sebagai katalis berbagai fungsi fisiologis essensial, yaitu: 1 metabolism atau pembentukan karbohidrat, 2 metabolism N dan sintetis protein, 3 mengontrol dan mengatur aktivitas berbagai hara mineral essensial, 4 mineralisasi asam organik, 5 aktifasi berbagai enzim, 6 pemicu pertumbuhan jaringan meristematik, dan 7 menggiatkan stomata dan pergerakan air Tisdale et al, 1985 diacu dalam Cahyono, 2003. Jika terjadi kekurangan unsur fosfor, maka gejala yang tampak pada tanaman adalah daun berubah tua agak kemerahan, pada cabang, batang, dan tepi daun berwarna merah ungun yang lambat laun berubah menjadi kuning, pada buah tampak kecil dan cepat matang. Kekurangan K juga dapat mengurangi hasil dan menurunkan resistensi tanaman terhadap penyakitpenyakit tertentu, seperti Powldry-midew kerusakan pada bagian batang pada tanaman gandum, busuk akar dan Winter killed pada tanaman Alfalfa. Kekurangan K juga dapat mengakibatkan menurunnya kualitas tanaman buah- buahan dan sayuran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud, 1991 diacu dalam Nugroho, 2011.

B. PEMUPUKAN

Pupuk adalah bahan yang memberikan unsur hara pada tanaman Harjadi, 1996. Pemupukan dipengaruhi oleh waktu, konsentrasi, dan cara aplikasinya. Konsentrasi, waktu dan cara pemberian harus tepat agar tidak merugikan dan merusak lingkungan akibat kelebihan konsentrasi dan salah satu dalam waktu dan cara aplikasinya Soepardi, 1983. Oleh sebab itu diperlukan pemupukan yang berimbang yang dilakukan secara efektif dan efisien sesuai kebutuhan tanaman dan ketersediaan hara dalam tanah. Pemupukan berimbang adalah pemberian berbagai unsur hara dalam bentuk pupuk untuk memenuhi kekurangan hara yang dibutuhkan tanaman berdasarkan tingkat hasil yang ingin dicapai. Menurut Siregar 1981, unsur hara yang penting terhadap pertumbuhan dan produksi padi yaitu N, P, K. Leiwakabessy dan Sutandi 2004 menjelaskan tujuan pemupukan untuk memperoleh produksi yang tinggi dan bernilai dengan memperbaiki peneyediaan hara dengan memperhatikan atau memperbaiki kesuburan tanah tanpa merusak lingkungan. Menurut Syarief 1985, pemberian pupuk terhadap tanaman dapat dilakukan melalui media tanam yang akan diserap oleh akar maupun pemberian melalui daun dengan menggunakan pupuk 5 daun dengnan menggunakan pupuk daun. Lingga dan Marsono, 2009 menjelaskan meskipun pupuk daun mempunyai banyak kelebihan, teetap saja dalam pengggunaannya masih terdapat kekurangan. Dengan mengetahui kekurangannya maka kita lebih hati-hati dalam mengaplikasikannya. Kebutuhan N tanaman dapat diketahui dengan cara mengukur tingkat kehijauan warna daun padi menggunakan bagan warna daun BWD. Bagan warna daun adalah sebuah alat untuk mengukur tingkat kebutuhan N tanaman dengan mengukur skala tingkat kehijauan warna daun sehingga dapat diketahui jumlah kebutuhan unsur hara N tanaman.Nilai pembacaan bagan warna daun BWD digunakan untuk mengoreksi dosis pupuk N yang telah ditetapkan sehingga menjadi lebih tepat sesuai dengan kondisi tanaman. Menurut Siregar 1981, unsur hara yang mempunyai peranan penting terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi yaitu N, P, dan K. Leiwakabessy dan Sutandi 2004 menjelaskan tujuan pemupukan untuk memperoleh produksi yang tinggi dan bernilai dengan memperbaiki penyediaan hara dengan memperhatikan atau memperbaiki kesuburan tanah tanpa merusak lingkungan. Pemberian pupuk awal N diberikan pada umur tanaman sebelum 14 HST ditentukan berdasarkan tingkat kesuburan tanah. Dosis pupuk awal N urea untuk padi varietas unggul baru adalah 50 – 75 kgha, sedangkan untuk padi tipe baru dengan dosis 100 kgha. Pembacaan BWD hanya dilakukan menjelang pemupukan kedua 21 – 28 HST dan pemupukan ketiga 35 – 40 HST. Khusus untuk padi hibrida dan padi tipe baru pembacaan BWD juga dilakukan pada saat tanaman dalam kondisi keluar malai dan 10 berbunga. Pemupukan dilakukan dengan cara disebarditabur merata di seluruh permukaan tanah. Urea merupakan pupuk yang mudah larut dalam air sehingga pada saat pemupukan sebaiknya saluran pemasukan dan pengeluaran air ditutup. Pemupukan P dan K disesuaikan dengan hasil analisis status hara tanah dan kebutuhan tanaman. Metode pemberian pupuk terhadap tanaman padi beragam. Pada tanaman padi pupuk diberikan melalui akar tanaman dan ada juga memupuk dengan cara pemberian melalui daun cara pemberian pupuk tergantung kebutuhan dan kondisi tanaman. Pemberian pupuk pada tanaman padi mempunyai peranan yang sangat penting sehingga perlu melaksanakan pedoman dan rekomendasi yang dianjurkan. Pada dasarnya hasil produksi maksimal budidaya tanaman padi dipengaruhi oleh faktor-faktor penting yang menjadi kunci kesuksesan budidaya. Pemupukan salah satu faktor penting, sehingga dengan menerapkan rekomendasi pemberian pupuk yang berimbang, tepat dan efisien diharapkan tercapai hasil yang maksimal, menguntungkan, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Gambar 1. Kegiatan pemupukan padi 6

C. BAGAN WARNA DAUN