Luas dan Persiapan Lahan

mengakibatkan perbedaan luas lahan rata-rata yang dimiliki oleh petani disana. Meskipun luas lahan pala masyarakat Desa Kriawaswas lebih besar daripada masyarakat Desa Kinam, hal ini tidak menyurutkan masyarakat Desa Kinam membuka lahan baru untuk pala karena pala adalah tanaman asli daerah mereka dan memiliki nilai ekonomi tinggi.

5.2 Analisis Proses Produksi

Proses produksi pala Myristica argenta Ware terjadi dalam dua musim dalam satu tahun, yaitu musim barat dan musim timur. Umumnya musim barat sekitar bulan Oktober-Nopember. Pada musim ini biasanya pohon pala berproduksi banyak. Musim timur sekitar bulan Februari-Maret, pada musim ini pohon pala berproduksi 25-80 dari produksinya di musim barat. Proses produksi pala diuraikan di bawah ini.

5.2.1 Luas dan Persiapan Lahan

Masyarakat pada dasarnya sudah memiliki lahan dari nenek moyang sebelumnya sehingga saat ini mereka meneruskan usaha produksi pala yang telah ada. Lahan untuk kebun pala yang dimiliki masyarakat Desa Kinam rata-rata adalah seluas 0,95 ha sedangkan lahan yang dimiliki masyarakat Desa Kriawaswas adalah seluas 2,12 ha. Rata-rata luasan lahan yang dimiliki masyarakat Desa Kriawaswas lebih besar dikarenakan mata pencaharian utama Desa Kriawaswas adalah petani sedangkan Desa Kinam adalah nelayan. Kegiatan persiapan lahan dalam produksi pala dapat diketahui dari pembuatan lahan baru. Dari 35 responden, 20 diantaranya 57,14 memiliki usaha kebun pala baru. Rata-rata luasan kebun baru lahan pala dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14 Luas lahan pala rata-rata per responden di Desa Kinam dan Desa Kriawaswas Desa Luas Lahan ha Lama Baru Desa Kinam 0,95 0,64 Desa Kriawaswas 2,12 0,81 Sebelum dilakukan pembukaan lahan, masyarakat melakukan adat yang disebut nahahara. Nahahara adalah suatu adat meminta ijin untuk membuka lahan baru dengan cara menyiapkan kopi, daun sirih, pinang, dan kapung seperti yang terlihat pada Gambar 1. Adat ini dipercaya bisa memberi kemudahan dan menghilangkan hambatan dalam mengelola lahan nantinya. Kegiatan dalam persiapan lahan terdiri dari dua kegiatan yaitu pembersihan dan penebangan. Kegiatan pembersihan dan penebangan yang dilakukan di Desa Kinam dan Desa Kriawaswas dilakukan dengan cara berbeda. Desa Kinam melakukan pembersihan terlebih dulu. Pembersihan ini meliputi pembakaran rumput dan pembersihan semak belukar. Setelah dilakukan pembersihan, masyarakat melakukan penanaman selanjutnya baru penebangan pohon lainnya. Penebangan dilakukan setelah penanaman, hal tersebut dilakukan karena pohon yang belum ditebang tersebut dijadikan sebagai tempat naungan tanaman pala baru. Desa Kriawaswas melakukan persiapan lahan dengan cara penebangan terlebih dulu, kemudian dilanjutkan dengan pembersihan semak belukar sehingga lahan yang kosong tersebut dapat dilakukan proses pengolahan tanah untuk penanaman nantinya. Gambar 1 Adat dalam persiapan pembukaan lahan nahahara.

5.2.2 Pembibitan dan persemaian