Pemeliharaan Pemanenan Pasca Pemanenan

tanam, lubang tanam tersebut kemudian disiram dengan air supaya tidak terjadi dehidrasi pada akar.

5.2.4 Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman pala dilakukan untuk menjamin keberhasilan berproduksi di masa mendatang. Pemeliharaan yang dilakukan masyarakat meliputi pembebasan tali-tali pada pohon pala, penebangan pohon yang dirasa menganggu pertumbuhan pohon pala, pembersihan semak belukar, dan penanaman tanaman pelindung. Tanaman pelindung ini berfungsi sebagai tempat naungan tanaman pala yang masih muda karena umumnya tanaman pala yang masih muda kurang tahan terhadap sinar matahari. Ini yang dilakukan masyarakat Desa Kinam untuk tidak menebang pohon di kebun, dan akan ditebang jika tanaman pala sudah tahan terhadap matahari.

5.2.5 Pemanenan

Pohon pala berbuah pada umur 7-8 tahun dan pada umur 30 tahun dapat mencapai produksi tertinggi dan dapat terus berproduksi sampai ratusan tahun. Dalam satu tahun pohon pala dapat dipanen dua kali. Cara pemanenan buah pala dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut gay-gay. Gay-gay ini dibuat dari kayu atau bambu dengan panjang sekitar 3-4 meter, dimana ujung dari gay-gay ini diberi paku atau besi untuk memetik buah pala.

5.2.6 Pasca Pemanenan

Buah yang dipetik setelah panen segera dibelah di kebun dengan menggunakan parang. Daging buah pala dipisahkan dan mayarakat hanya mengambil biji dan fuli pala, seperti yang terlihat pada Gambar 2. Biasanya daging buah yang dipisahkan ini langsung ditinggalkan di kebun begitu saja. Sedangkan biji dan fuli pala dibawa pulang ke rumah untuk dikeringkan. Pengeringan biji pala dilakukan dengan cara memisahkan bunganya dan bijinya. Untuk fuli pala biasanya hanya dijemur saja, lama dari penjemuran ini tergantung dari cuaca atau panasnya matahari seperti yang terlihat pada Gambar 5. Perlakuan biji pala, dilakukan dengan cara pengeringan yaitu diasar. Cara pengasaran ini biasanya dengan cara pala ditaruh di atas perapian dan diasapi selama beberapa hari. Lamanya pengeringan ini tergantung dari jumlah biji yang diasar itu sendiri, untuk 10.000 biji pala dapat dikeringkan hanya dengan waktu ± 1-2 hari. Biji pala yang sudah mengering ini biasa disebut dengan pala kulit, seperti yang terlihat pada Gambar 4. Selain pala kulit, beberapa masyarakat juga melakukan proses lain terhadap pala kulit ini yaitu dengan cara mengetok atau mengupas pala yang sudah dikeringkan menggunakan kayu atau biasa disebut pala ketok, seperti yang terlihat pada Gambar 3. Tingkat keberhasilan dalam mengetok pala ini rendah, karena hanya orang dengan keahlian khusus yang bisa mengetok pala tanpa pecah dan rusak. Orang yang tidak biasa mengetok pala tapi melakukannya, hasil yang didapat hanya 30 dari total produksi. Gambar 2 Bagian-bagian Myristica argentea Ware. Gambar 4 Pala kulit. Gambar 3 Pala ketok. Gambar 5 Bunga atau fuli pala.

5.2.7 Pemasaran