Perubahan Fisik Pada Remaja

2. Tanda- tanda seks sekunder Pada laki-laki rambut yang mencolok tumbuh pada masa remaja adalah rambut kemaluan, terjadi sekitar satu tahun setelah testes dan penis mulai membesar. ketika rambut kemaluan sudah tumbuh, maka menyusul rambut ketiak dan rambut di wajah, sepertinya halnya kumis dan cambang. kulit menjadi lebih kasar, tidak jernih, pori-pori membesar. kelenjar lemak di bawah kulit enjadi lebih aktif seringkali menyebabkan jerawat karena produksi minyak meningkat aktivitas kelenjar keringat bertambah juga bertambah terutama bagian ketiak. Otot- otot pada remaja juga makin bertambah besar dan kuat. lebih-lebih dilakukan latihan otot, maka akan tampak member bentuk pada lengan, bahu dan tungkai kaki. suara juga berubah seirama dengan tumbuhnya rambut pada kemaluan. mula-mula agak serak kemudian volume juga meningkat dan benjolan di dada akan muncul pada usia remaja 12-14 tahun di sekitar kelenjar susu. setelah beberapa minggu besar dan jumlahnya menurun. Pada wanita rambut kemaluan juga tumbuh seperti halnya remaja laki-laki. tumbuhnya rambut kemaluan ini terjadi setelah pinggul dan payudara mulai berkembang. bulu ketiak dan bulu pada kulit wajah mulai tampak setelah haid. semua rambut kecuali rambut wajah mula-mula lurus dan terang warnanya, kemudian menjadi lebih subur, lebih kasar, lebih gelap dan agak keriting. pinggul pun menjadi berkembang, membesar dan membulat. hal ini sebagai akibat mem besarnya tulang pinggul dan berkembangnya lemak di bawah kulit. Payudara juga membesar seiiring pinggul membesar dan puting susu juga menonjol hal ini terjadi sesuai pula dengan berkembang dan makin berkembang dan makin besarnya kelenjar susu sehingga payudara menjadi lebih besar dan lebih bulat. Kulit juga menjadi lebih kasar, lebih tebal pori-pori membesar akan tetapi berbeda dengan laki-laki kulit pada wanita tetap lebih lembut. kelenjar lemak dan juga kelenjar keringat menjadi lebih aktif. sumbatan kelenjar lemak dapat menyebabkan jerawat. kelenjar keringat dan baunya menusuk sebelum dan selama masa haid. otot semakin membesar dan kuat menjelan akhir masa puber. akibatnya akan membentuk bahu, lengan dan tungkai kaki. suara juga semakin merdu, suara serak jarang terjadi pada wanita Widyastuti, 2011

2.3.6. Perilaku Seksual Pada Remaja

Sebagai kelompok remaja mengalami kebingungan untuk memahami tentang apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan olehnya antara lain boleh atau tidaknya untuk melakukan pacaran, melakukan onani, nonton bersama atau ciuman. ada beberapa kenyataan –kenyataan lain yang cukup membingungkan antara apa saja yang boleh dilakukan. kebingungan ini akan menimbulkan suatu perilaku seksual yang kurang sehat dikalangan remaja. perasaan bersalah atau berdosa tidak jarang dialami oleh kelompok remaja yang pernah melakukan onani dalam hidupnya. hal ini diakibatkan adanya pemahaman tentang ilmu pengetahuan yang dipertentangkan dengan pemahaman tentang ilmu pengetahuan yang dipertentangkan dengan pemahaman agama, yang sebenarnya harus saling menyokong.

2.3.7. Faktor Yang Mempengaruhi Remaja Melakukan Hubungan Seksual

1. Waktusaat mengalami pubertas saat itu mereka tidak pernah memahami tentang apa yang dialaminya. 2. Kontrol sosial kurang tepat kurang ketat atau terlalu longgar. 3. Frekuensi pertemuan dengan pacarnya. mereka mempunyai kesempatan untuk melakukan pertemuan yang makin sering tanpa kontrol yang baik sehingga hubungan akan makin mendalam. 4. Hubungan antar mereka semakin romantis. 5. Kondisi keluarga yang tak memungkinkan untuk mendidik anak – anak untuk memasuki remaja dengan baik. 6. Kurangnya kontrol dari orangtua sibuk sehingga perhatian terhadap anak kurang baik. 7. Status ekonomi mereka yang hidup dengan fasilitas yang berkecukupan akan mudah melakukan pesiar ke tempat-tempat rawan yang memungkinkan ada kesempatan melakukan hubungan seksual. sebaliknya kelompok yang ekonomi lemah tetapi banyak kebutuhan atau tuntuan, mereka mencari kesempatan untuk memanfatkan dorongan seks untuk mendapatkan sesuatu. 8. Korban pelecehan seksual yang berhubungan dengan fasilitas antara lain sering mempergunakan kesempatan yang rawan misalnya pergi ke tempat-tempat sepi. 9. Tekanan dari teman sebaya. 10. Pengguan obat-obat terlarang dan alkohol makin lama makin meningkat.

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Air Sungai Batang Ayumi Kelurahan Kantin Kecamatan Padangsidimpuan Utara Kota Padangsidimpuan Tahun 2013

2 49 154

Studi Kualitatif Perilaku Seks Pranikah Remaja Putri Di Kota Gunungsitoli Tahun 2013

10 70 131

Persepsi Masyarakat Melayu Tentang Pendidikan Seks bagi Remaja di Lingkungan III Kelurahan Tanjung Pura Tahun 2011

1 41 60

Komunikasi Antar Pribadi Ibu Dan Remaja Putri Terhadap Pengetahuan Pendidikan Seks Remaja Putri (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Ibu dan Remaja Putri terhadap Pengetahuan Pendidikan Seks Remaja Putri di SMU Sultan Iskandar Muda

1 45 92

KUESIONER PENELITIAN PERSEPSI AYAH DAN IBU TENTANG PENDIDIKAN SEKS BAGI REMAJA PUTRA DAN PUTRI DI KELURAHAN BATANG AYUMI JULU SITATARING KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2015

0 0 34

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Persepsi - Persepsi Ayah dan Ibu Tentang Pendidikan Seks Bagi Remaja Putra Dan Putri Di Kelurahan Sitataring Kecamatan Batang Ayumi Julu Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

0 0 27

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Persepsi Ayah dan Ibu Tentang Pendidikan Seks Bagi Remaja Putra Dan Putri Di Kelurahan Sitataring Kecamatan Batang Ayumi Julu Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

0 0 10

PERSEPSI AYAH DAN IBU TENTANG PENDIDIKAN SEKS BAGI REMAJA PUTRA DAN PUTRI DI KELURAHAN BATANG AYUMI JULU SITATARING KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2015

0 0 15

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Air Sungai Batang Ayumi Kelurahan Kantin Kecamatan Padangsidimpuan Utara Kota Padangsidimpuan Tahun 2013

0 0 49

PERSEPSI DAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA PUTRA DI KELURAHAN BANGUNTAPAN BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2012

0 0 12