2.3.7. Faktor Yang Mempengaruhi Remaja Melakukan Hubungan Seksual
1. Waktusaat mengalami pubertas
saat itu mereka tidak pernah memahami
tentang apa yang dialaminya.
2.
Kontrol sosial kurang tepat kurang ketat atau terlalu longgar.
3. Frekuensi pertemuan dengan pacarnya. mereka mempunyai kesempatan
untuk melakukan pertemuan yang makin sering tanpa kontrol yang baik
sehingga hubungan akan makin mendalam.
4.
Hubungan antar mereka semakin romantis.
5. Kondisi keluarga yang tak memungkinkan untuk mendidik anak – anak
untuk memasuki remaja dengan baik.
6. Kurangnya kontrol dari orangtua sibuk sehingga perhatian terhadap anak
kurang baik.
7. Status ekonomi mereka yang hidup dengan fasilitas yang berkecukupan
akan mudah melakukan pesiar ke tempat-tempat rawan yang memungkinkan ada kesempatan melakukan hubungan seksual. sebaliknya
kelompok yang ekonomi lemah tetapi banyak kebutuhan atau tuntuan, mereka mencari kesempatan untuk memanfatkan dorongan seks untuk
mendapatkan sesuatu.
8. Korban pelecehan seksual yang berhubungan dengan fasilitas antara lain
sering mempergunakan kesempatan yang rawan misalnya pergi ke tempat-tempat sepi.
9. Tekanan dari teman sebaya.
10. Pengguan obat-obat terlarang dan alkohol makin lama makin meningkat.
11. Mereka kehilangan kontrol sebab tidak tahu akan batas-batasnya mana
boleh dan mana yang tidak boleh. 12.
Mereka merasa sudah saatnya untuk melakukan aktifitas seksual sebab mersa matang secara fisik.
13. Adanya keinginan untuk menunjukkan cinta pada pacarnya.
14. Penerimaan aktivitas seksual pacarnya.
15. Sekedar menunjukkan kegagahan dan kemamuan fisiknya.
16. Terjadi peningkatan rangsangan seksual akibat peningkatan kadar
hormon reproduksiseksual Soetjingsih, 2004.
2.4. Seksualitas Remaja 2.4.1. Pengertian Seksualitas
Seks berarti jenis kelamin, sedangkan seksualitas segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis kelamin. dan juga menyangkut berbagai dimensi yang
sangat luas di antaranya adalah dimensi biologis, psikologis, sosial, dan kultural.
2.4.2. Tujuan Seksualitas
1.
Tujuan umum
Meningkatkan kesejahteraan kehidupan manusia. 2.
Tujuan khusus a.
Prokreasi menciptakan dan meneruskan keturunan b.
Rekreasi memperoleh kenikmatan biologis seksual.