11. Mereka kehilangan kontrol sebab tidak tahu akan batas-batasnya mana
boleh dan mana yang tidak boleh. 12.
Mereka merasa sudah saatnya untuk melakukan aktifitas seksual sebab mersa matang secara fisik.
13. Adanya keinginan untuk menunjukkan cinta pada pacarnya.
14. Penerimaan aktivitas seksual pacarnya.
15. Sekedar menunjukkan kegagahan dan kemamuan fisiknya.
16. Terjadi peningkatan rangsangan seksual akibat peningkatan kadar
hormon reproduksiseksual Soetjingsih, 2004.
2.4. Seksualitas Remaja 2.4.1. Pengertian Seksualitas
Seks berarti jenis kelamin, sedangkan seksualitas segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis kelamin. dan juga menyangkut berbagai dimensi yang
sangat luas di antaranya adalah dimensi biologis, psikologis, sosial, dan kultural.
2.4.2. Tujuan Seksualitas
1.
Tujuan umum
Meningkatkan kesejahteraan kehidupan manusia. 2.
Tujuan khusus a.
Prokreasi menciptakan dan meneruskan keturunan b.
Rekreasi memperoleh kenikmatan biologis seksual.
2.4.3. Dimensi Pribadi Yang Terkait Dengan Seksualitas
Ada tiga elemen yang terkait dengan seksualitas : 1.
Harga diri Merupakan konsep individu tentang dirinya yang menggambarkan
pemaknaan tentang diri serta seberapa jauh kepuasan yang didapatkan dari gambaran tentang diri tersebut sangat memengaruhi tingkah laku
seseorang. 2.
Kemampuan berkomunikasi Merupakan cara remaja untuk mengespresikan perasaan, keinginan, dan
pendapatnya tentang masalah –masalah yang berhubungan dengan
seksualitasnya. bila remaja mampu mengomunikasikannya dengan baik, maka akan mempermudah dirinya dalam menanggulangi permasalah
seksualitas yang dialaminya. 3.
Kemampuan mengambil keputusan sepanjang kehidupan, banyak keputusan mengenai seksualitas yang harus
diambil, misalnya: perilaku seksual yang dipilih, memilih pasangan hidup, dan perencanaan kehamilan.
2.4.4. Sikap Positif Terhadap Seksualitas
Tingkah laku yang menunjukkan sikap positif terhadap seksualitas adalah sebagai berikut :
1. Menempatkan seks sesuai dengan fungsi dan tujuan.
2. Tidak menganggap seks itu jijik, tabu, dan jorok.
3. Tidak dijadikan candaan dan bahan obrolan murahan.