18 Ragu-ragutidak tahu = 3
Tidak Setuju = 2
Sangat Tidak Setuju = 1
b. Skala Gutman Skala Gutman mengukur suatu dimensi saja dari suatu variabel multidimensi. Skala Gutman
adalah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas tegas dan konsisten. Contoh: yakin - tidak yakin, benar – salah, setuju – tidak setuju, dan sebagainya.
c. Skala Diferensial Semantik Skala diferensial semantik atau skala perbedaan semantik berisikan serangkaian bipolar dua
kutub.Responden diminta untuk menilai suatu objek atau konsep pada suatu skala yang mempunyai 2 ajektif yang bertentangan.
Misalnya: panas – dingin, populer – tidak populer, bagus-buruk, dan sebagainya.
d. Rating Scale Ratingscale yaitu data mentah yang didapat berupa angka kemudian ditafsirkan dalam
pengertian kualitatif. Misalnya: ketat – longgar, lemah – kuat, positif - negatif
e. Skala Thurstone Skala thurstone meminta responden untuk memilih jawaban yang ia setujui dari beberapa
pertanyaan yang menyajikan pandangan-pandangan berbeda-beda. Pada umumnya asosiasi antara 1 sampai 9 tetapi nilainya tidak diketahui olehresponden.
2.9 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian dimaksudkan sebagai pencatatan peristiwa atau karakteristik dari sebagian peristiwa atau seluruh elemen proposal penelitian. Pengumpulan data penelitian
dapat dilakukan berdasarkan cara-cara tertentu. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan secara umum adalah:
19 a. Metode dokumentasi
metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Metode
dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang nasabah di Asuransi ASEI
b. Metode angket kuisioner Kuisioner adalah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Metode ini digunakan untuk mencari atau dan mengenal faktor stratgei campuran pemasaran yang
mempengaruhi keputusan nasabah menggunakan jasa asuransi di Asuransi ASEI. Untuk mengetahui distribusi frekuensi masing-masing variabel yang pengumpulan datanya
menggunakan angket kuisioner, setiap indikator dari data yang dikumpulkan terlebih dahulu diklasifikasikan dan diberi skor atau nilai yaitu:
Skor 5 jika jawaban responden sangat setuju Skor 4 jika jawaban responden setuju
Skor 3 jika jawaban responden ragu-ragu tidak tahu Skor 2 jika jawaban responden tidak setuju
Skor 1 jika jawaban responden sangat tidak setuju
3 Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan
pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian.Teknik wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan komunikasi atau hubungan dengan responden.
2.10 Uji Dalam Pengolahan Data
2.10.1 Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu test atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai
validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan
20 hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Metode yang yang
digunakan untuk menguji validitas adalah dengan korelasi product moment yang rumusnya sebagai berikut :
�
��
=
�∑ ��−∑ �.∑ � �{� ∑ �
2
−∑ �
2
}{ � ∑ �
2
−∑ �
2
}
Keterangan : �
��
= koefisien korelasi X = skor variabel
Y = skor total n = jumlah sampel
Untuk menentukan valid tidaknya variabel adalah dengan cara mengkonsultasikan hasil perhitungan koefisien korelasi dengan tabel nilai koefisien r pada taraf kepercayaan 95
.
Apabila �
��
≥ �
�����
→ valid Apabila
�
��
�
�����
→ tidak valid Ade Fatma, 2007
2.10.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabilitas. Metode yang
digunakan untuk menguji reliabilitas adalah metode Alpha Cronbach. Variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach 0,60 Ade Fatma, 2007. Nilai Alpha
Cronbach diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut : � = �
� � − 1� �
1 −
∑ �
� 2
�
� 2
�
Keterangan : � = nilai koefisien Alpha Cronbach
�= banyaknya variabel penelitian
21 ∑ �
� 2
= jumlah varians variabel penelitian �
� 2
= varians total
2.11 Analisis Faktor
2.11.1 Pengertian Analisis Faktor
Analisis faktor adalah sebuah analisis yang mensyaratkan adanya keterkaitan antar variabel. Pada prinsipnya analisis faktor menyederhanakan hubungan yang beragam dan kompleks
pada variabel yang diamati dengan menyatukan faktor atau dimensi yang saling berhubungan atau mempunyai korelasi pada suatu struktur data yang baru yang mempunyai set faktor lebih
kecil. Data-data yang dimasukkan pada umumnya data metrik dan terdiri dari variabel- variabel dengan jumlah yang besar.
Analisis faktor dapat digunakan di dalam situasi sebagai berikut: 1. Mengenali atau mengindentifikasi dimensi yang mendasari underlying dimensions
atau faktor, yang menjelaskan korelasi antara suatu set variabel.
2. Mengenali atau mengidentifikasi suatu set variabel baru yang tidak berkorelasi independent yang lebih sedikit jumlahnya untuk menggantikan suatu set variabel
asli yang saling di dalam analisis multivariate selanjutnya, misalnya analisis regresi berganda dan analisis diskriminan.
3. Mengenali atau mengidentifikasi suatu set variabel yang penting dari suatu set variabel yang lebih banyak jumlahnya untuk dipergunakan didalam analisis
multivariat selanjutnya.
2.11.2 Model Analisis Faktor
Secara matematis, analisis faktor hampir sama dengan analisis regresi, yaitu dalam hal bentuk fungsi linear. Jumlah varians yang dikontribusi dari sebuah variabel dengan seluruh
22 variabel lainnya lebih dikelompokkan sebagai komunalitas. Kovarians diantara variabel
dijelaskan terbatas dalam sejumlah kecil komponen ditambah sebuah faktor unik untuk setiap variabel. Faktor-faktor tersebut tidak secara eksplisit diamati.Jika variabel distandarisasi,
maka model analisis faktor dapat ditulis sebagai berikut:
V F
B F
B F
B F
B F
B Xi
m im
j ij
i i
i
+ +
+ +
+ +
+ =
... ...
3 3
2 2
1 1
Dimana :
i
X = Variabel ke i yang di bakukan
ij
B
= Koesfisien regresi yang dibakukan untuk variabel i pada komponen faktor j
j
F
= Komponen faktor ke j
i
V = Koefisien regresi yang dibakukan untuk variabel ke-i pada faktor yang unik ke-i
i
µ = Faktor unik variabel ke-i
m = Banyaknya komponen faktor
Faktor yang unik tidak berkorelasi dengan sesama faktor yang unik dan juga tidak berkorelasi dengan komponen faktor.Komponen faktor sendiri bisa dinyatakan sebagai
kombinasi linier dari variabel-variabel yang terlihatterobservasi hasil penelitian lapangan. �
�
= �
�1
�
1
+ �
�2
�
2
+ �
�3
�
3
+ ⋯ + �
��
�
�
dimana : �
�
= Perkiraan faktor ke i didasarkan pada nilai variabel X dengan koefisiennya Wi .
�
�
= Koefisien nilai faktor ke i. k
= banyaknya variabel
2.11.3 Statistik yang Berkaitan Dengan Analisis Faktor
Statistik yang berkaitan dengan analisis faktor adalah :
a. Barlett’s test of sphericity
Barlett’s test of sphericity adalah uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa variabel-variabel tersebut tidak berkorelasi dalam populasinya. Dengan
23 kata lain, matriks korelasi populasi adalah sebuah matriks identitas, dimana setiap variabel
berkorelasi dengan variabel itu sendiri r = 1, tetapi tidak berkorelasi dengan variabel lainnya r = 0.
Statistik uji bartlett adalah sebagai berikut :
�
2
= − �� − 1 −
2 � + 5
6 � ln|�|
dengan derajat kebebasan degree of freedom df = �� − 12
Keterangan : �
= jumlah observasi �
= jumlah variabel |
�| = determinan matriks korelasi
b. Correlation matrix Matriks Korelasi