Strategi Marketing Mix atau Campuran Pemasaran

13

2.3.2 Strategi Marketing Mix atau Campuran Pemasaran

Marketing mix atau campuran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan.Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan merancang program taktik jangka pendek. Keputusan mengenai setiap unsur campuran pemasaran ini saling berkaitan satu sama lain. Kendati demikian, tingkat kepentingan yang ditekankan kepada masing-masing unsur antar jasa cenderung bervariasi Tjiptono, 2005 : 31. Campuran Pemasaran meliputi: 1. Products, produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dalam konteks ini produk dapat berupa apa saja baik yang berwujud fisik maupun tidak yang dapat ditawarkan kepada pelangan potensial untk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. 2. Pricing, harga berkenaan dengan kebijaksanaan strategis dan aktis, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran, dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. 3. Promotion, promosi meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan aktual. Metodel-metode ini terdiri dari periklanan, promosi penjualan, direct marketing, personal selling, dan public relations. 4. Place, lokasikeputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi lokasi fisik misalnya mengenai keputusan dimana sebuah hotel akan didirikan. Selain itu, keputusan mengenai penggunaan perantara untuk meningkatkan aksesibilitas jasa bagi para pelanggan. 5. People, bagi sebagian besar jasa, orang merupakan unsur vital dalam campuran pemasaran. Bila produksi dapat dipisahkan dengan konsumsi, sebagaimana dijumpai dalam kebanyakan kasus pemasaran barang manufaktur, pihak manajemen biasanya 14 dapat mengurangi pengaruh langsung sumber daya manusia terhadap output akhir yang diterima pelanggan. 6. Process, proses produksi atau operasi merupakan faktor penting bagi konsumen high contacts service, konsumen tidak mengetahui bagaimana proses yang terjadi yang penting jasa yang ia terima harus memuaskan. Proses ini terjadi berkat dukungan karyawan dan tim manajemen yang mengatur semua proses agar berjalan dengan lancar. 7. Physical Evidence, karakteristik intangible berwujud pada jasa menyebabkan pelanggan potensial tidak bisa menilai suatu jasa sebelum mengonsumsinya. Ini menyebabkan resiko yang dipersepsikan konsumen dalam keputusan pembelian semakin besar. Konsumen akan melihat keadaan nyata dari benda benda yang menghasilkan jasa tersebut, misalnya kartu nama, alat tulis menulis, penampilan, logo surat dan amplopnya, brosur, pakaian seragam dan sebgainya. 8. Brand Image, citra merk merupakan representasi dari keselurahan persepsi terhadap sebuah merk yang dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merk itu. Citra terhadap merk berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merk. Konsumen yang memiliki citra positif terhadap suatu merk akan lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian.

2.4 Populasi dan Sampel